Sambil menopang dagu, Krystal menatap Amber yang masih memejamkan mata dengan jengah. Matahari bahkan sudah bergerak semakin tinggi dibalik horden kamar mereka. Sesekali Krystal menepuk pipi pria itu agar terbangun, tapi usahanya tidak membuahkan hasil. Pria itu tertidur seperti orang yang
sedang mati, tak bergerak meski terjadi badai sekalipun.Krystal sangat tahu Amber pasti sangat kelelahan setelah melakukan penerbangan selama beberapa jam, ditambah ia harus menyelesaikan pekerjaannya diatas ketinggian.
Siapa suruh seenaknya membuat
liburan tanpa memberitahu dirinya?
Setidaknya Krystal bisa membantu untuk menyiapkan semua keperluan mereka berdua.Kadang Krystal sendiri tidak mengerti
apa yang ada dalam pikiran pria itu.*Flashback On*
Kemarin saat berada di dalam pesawat, Krystal sedikit memiringkan tubuhnya, memperhatikan Amber yang sedang menopang dagu, masih sibuk dengan laptop terbuka, padahal lampu kabin sudah dimatikan beberapa saat yang lalu.
"Do you need some help, beb?" tanya
KrystalAmber menoleh sekilas, lalu menjawab singkat, "Nope"
Lalu kembali melanjutkan kegiatannya, tapi tangan Amber yang sedang mengetik terhenti ketika ia merasa wanita disampingnya itu tidak berhenti memandang kearahnya.
"Princess, dengan kamu natap aku
seperti itu, sama sekali gak bantu untuk menyelesaikan kerjaan aku."
Kata Amber"Mending sekarang kamu tidur, perjalanan kita masih panjang." Lanjutnya
Krystal masih diam, membenarkan
selimut pada tubuhnya sebelum kembali bertanya dengan nada penasaran, "Why Istanbul?"Dahi Amber mengernyit, buru-buru
ia menoleh untuk memastikan jika
wanita itu tidak sedang mengigau atau semacamnya. Amber tanpa sadar bernafas lega ketika mendapati
Krystal masih terlihat normal, jauh dari perkiraannya barusan."Kenapa gak ngajak aku ke Eropa?"
tanya wanita itu lagi."Padahal waktu kamu bilang bakal ngajak liburan, aku udah mikirin tinggi, berharap kamu mengajak aku ke kota lain seperti Paris, London atau New York."
Meskipun Amber tidak menanggapi,
tapi telinga pria itu masih sedia untuk
mendengarkan perkataan kekasihnya."So, why Istanbul? Seenggaknya kamu harus memberi satu alasan yang masuk akal karena sudah membuat aku berbohong sama Kak Minho tentang perjalanan ini."
"Kenapa aku harus memiliki alasan
untuk itu?" tanya Amber balik, tanpa
memandang Krystal"Karena.."
Krystal terdiam, memikirkan jawaban yang tepat yang akan ia berikan kepada Amber.
Benar.
Kenapa Amber harus memiliki alasan untuk mengajaknya pergi?
Sama halnya kenapa Krys mau
mengiyakan ajakan pria itu ketika ia
bisa menolak?"Sekarang bukan hanya tentang kamu atau tentang aku. Tapi semua tentang kita, tentang aku dan kamu."
Jari Amber yang sedang menari diatas keyboard terangkat. Pria itu kembali menoleh, kali ini mendapati mata Krystal yang berubah sayu di hadapannya. Dia menatap wanita itu sebentar, sebelum memutuskan menutup laptop, memasukkan kembali dalam tas dan bersandar di kursi, memiringkan tubuh seperti yang wanita itu lakukan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Saved You
Fanfiction"Sometimes you gotta bleed to know that you're alive and have a soul." -Twenty One Pilots