Love The Way You Lie

158 29 0
                                    

Silau matahari yang menyelinap di balik jendela memaksa Krystal untuk membuka kelopak mata. Dia mengerjap pelan, menahan matanya yang begitu berat untuk tidak terpejam lagi karena ia masih mengantuk. Tidur terlambat dengan pikiran melayang bukan sesuatu yang bagus dilakukan, apalagi untuk seseorang seperti dirinya, karena hanya akan membuat pagi yang seharusnya indah untuk memulai hari, menjadi lebih buruk.

Wanita itu terdiam sejenak, memastikan otaknya berjalan dengan benar sebelum melakukan aktivitas yang akan ia lakukan selanjutnya. Gerakan tubuhnya yang hendak bangun berhenti ketika ada yang menahannya. Tanpa sadar tangan Krystal tarangkat keatas perut, meraba sebuah tangan melingkar disana. Tanpa berbalik pun ia tahu siapa pemilik tangan itu.

"Morning princess" Bisik Amber yang berusaha menelusupkan wajah di bahu Krystal

Tidak ada sahutan dari Krystal, ia hanya terdiam, merasakan hembusan nafas Amber yang membuat hatinya menghangat sekaligus terasa nyeri. Sedikitpun ia tidak melupakan kejadian tadi malam. Mendengar suara pria itu, semakin membuat dirinya terngiang bagaimana cara Amber tersenyum dengan wanita yang bernama Irene itu. Meski Minhyuk mengatakan itu hanya
halusinasi yang Krystal buat sendiri, tapi ia masih tidak bisa mempercayainya. Bisa saja pria itu mengatakan kebohongan untuk membuat dirinya tenang dan tidak berbuat nekat.

"Aku udah bikin kamu bangun ya? Bentar, biarin gini dulu. Aku masih ngantuk dan butuh pelukan." Kata pria itu lagi dengan suara serak.

Krystal masih diam, membiarkan pria itu melakukan apa yang ia mau. Waktu terus berjalan, semakin lama Krystal merasa bosan dengan keadaan mereka yang hanya diam diatas ranjang. Dia juga tahu kalau Amber tidak benar-benar sedang tertidur. Begitu hebatnya waktu mempermainkan perasaan seseorang, dimana kemarin mereka masih tertawa bersama dan tidak butuh waktu lama menjadikan mereka seperti orang asing.

"Happy birthday" Kata Krystal memecah keheningan.

Wanita itu benar-benar tidak tahu harus berkata apa, mengingat jika ia juga belum sempat mengucapkan selamat pada Amber. Begitu banyak hal yang ingin Krystal tanyakan, kali ini saja, ia harus bisa menekan egonya untuk mempercayai pria itu dan mendengarkan penjelasan langsung dari Amber. Krystal tidak ingin hubungan mereka yang sudah terlampau baik harus berantakan hanya karena sifat keras kepala dan halusinasinya.

Tubuhnya ditarik oleh Amber, hingga Krystal dapat memandang wajah pria itu yang sudah sangat kusut pada pagi hari, tidak jauh berbeda dengan dirinya.

"Kamu tadi ngomong apa?" tanya Amber dengan mata yang masih setengah tertutup.

"Selamat ulang tahun. Aku ingat kalau aku belum mengucapkannya kemarin."

"Sebenarnya aku sangat kecewa. Seseorang yang sangat aku harapkan mengucapkan paling pertama, ternyata malah mengucapkannya paling terakhir" Kata Amber yang mulai merenggangkan tubuhnya

"Tapi gak apa-apa, daripada kamu gak mengucapkannya sama sekali. Thank you, princess." Lanjut Amber, lalu kembali memeluk Krystal

"Morning kiss?"

Krystal mengangguk. Tanpa menunggu lama langsung mendekatkan wajahnya untuk mencium bibir Amber.

"Aku kangen banget sama kamu" kata Amber, mempererat pelukan mereka berdua.

"Me too." Ucap Krystal

"Oh iya? Padahal kita belum bertemu kurang dari dua puluh empat jam dan kamu udah kangen? Apa daya tarik aku memang sekuat itu sehingga melupakan aku sedetik saja kamu gak bisa?" Ucap Amber percaya diri

"Seharusnya aku yang berkata seperti itu."

Amber terkekeh pelan. Tidak lama, karena wajah Amber mendadak berubah tegang. Dengan dada yang berdebar tidak normal, ia memberanikan diri untuk bertanya. "

Saved YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang