Apa yang istimewa dari pernikahan?
Pernah satu kali Krystal membaca atau menonton sebuah film yang
berceritakan tentang satu pasangan.
Pada awalnya mereka menikah tanpa
mencintai satu sama lain, melewati
hari demi hari tanpa mengetahui ujung kisah mereka. Tapi semesta terkadang penuh dengan hal yang tak terduga, pernikahan tanpa dilandasi cinta itu menghasilkan seorang anak yang menjadi alasan mereka untuk saling mencintai. Hidup bahagia, menjadi keluarga harmonis dan hidup tak terpisahkan. Berbeda hal dengan pasangan yang saling mencintai, mengatakan sehidup semati lalu berakhir dengan memilih jalan masing-masing.Bagaimana dengan janji yang mereka
dulu ucapakan dihadapan Tuhan?
Dihadapan banyak orang yang menatap iri karena ingin merasakan
hal yang sama, tapi berakhir dengan
saling menyakiti perasaan satu sama
lain?
Tidak kah mereka memikirkan dampak pada kehidupan orang lain jika mereka berpisah?
Seperti keluarga atau anak-anak mereka?Ah, Krystal masih mengingat bagaimana dulu rasanya ketika orangtua mereka sepakat untuk berpisah.
*Flashback On*
"Kak"
Krystal yang masih berusia tujuh tahun membuka pintu kamar Minho,
mendapati sang kakak tengah bermain game dengan sebuah headset besar menutup telinganya."Kakak" panggil gadis kecil itu lagi,
memeluk boneka beruang hadiah
pemberian Ayahnya saat ia berulang
tahun erat-erat.Tangannya terulur, menyentuh lengan Minho hati-hati.
Anak lelaki itu langsung menoleh,
berniat untuk memarahi siapa saja yang mencoba menganggu kegiatannya. Tapi Saat tahu orang itu
adalah Krystal yang sudah menggunakan piyama tidur, Minho malah tersenyum, melepaskan benda yang menutup telinganya untuk mendengarkan sang adik yang hendak mengeluarkan suara."Krys, kenapa belum tidur? Sekarang
udah lewat tengah malam. Krystal harusnya udah tidur dari tadi kan?" tanya Minho lembut.Gadis kecil itu mengangguk kemudian
menunjuk pintu luar, "Krystal gak bisa tidur karena suara Ibu dan Ayah."Krystal kembali menatap sang kakak, "Kenapa mereka saling berteriak kak? Krystal takut."
Minho terdiam.
"Kenapa Ayah mukul Ibu, kak? Kakak
bisa marahin Ayah gak? Krystal gak tega lihat Ibu nangis tiap malam.""Itu urusan orang dewasa, Krys. Kita anak kecil gak bisa berbuat apa-apa."
"Kita bukan anak kecil, kita anak mereka." Krystal masih teguh dengan
pendiriannya."Nanti kakak coba ngomong sama Ayah ya."
"Tapi kak.."
Prang..
Krystal bergidik, mendengar suara benda yang pecah diikuti benda lain yang dilempar secara bergantian.
"Kakak.. tolongin Ibu. Krystal takut kak."
Krystal mulai menangis, meminta pada Minho untuk melakukan apa yang dia minta.
Minho yang tidak tega pun akhirnya
menghela nafas, meski ada takut yang
menyerang dirinya"Tunggu kakak disini ya. Krystal jangan keluar sampai kakak datang." Kata pria kecil itu lalu bergerak keluar dari kamar.
Sesuatu yang akhirnya Krystal sesali,
karena pada malam itu kakaknya tidak pernah kembali ke kamar. Krystal mendapat kabar bahwa kakaknya tengah dirawat di rumah sakit.

KAMU SEDANG MEMBACA
Saved You
Fanfiction"Sometimes you gotta bleed to know that you're alive and have a soul." -Twenty One Pilots