Harusnya malam ini akan menjadi malam yang menyenangkan, tapi mood Krystal tiba-tiba saja turun drastis menjadi sangat buruk. Kedatangan Minhyuk yang tiba-tiba dan mengaku sebagai pacarnya, Minho yang dengan mudah percaya begitu saja, dan Amber.. Pria brengsek itu tidak juga mengangkat telpon yang ia lakukan sejak tadi. Padahal mereka sudah sepakat akan memberi tahu Minho tentang hubungan mereka, tentang mereka yang akan menikah.
Semua orang bisa mengatakan jika Krystal adalah wanita bodoh, dengan mudahnya membiarkan Minhyuk mengambil alih kendali dirinya saat itu. Dia bisa saja menyanggah semua yang dikatakan Minhyuk, atau mengatakan hal yang sebenarnya kepada Minho, tapi ia sadar itu tidak akan pernah menjadi mudah ketika berkaitan dengan kakaknya. Pria itu pasti bersikap seolah Krystal hanya sedang memberi alasan agar hubungannya tidak diketahui, layaknya dulu ketika ia berhubungan dengan L.
"Hello Minho. Ternyata kamu ada disini, aku kira kamu gak bakal datang. Setelah sekian lama, akhirnya kita bertemu lagi. So, how are you?"
Seorang wanita mendatangi meja mereka, menyapa Minho yang duduk disamping Sulli. Wanita itu membungkuk, mencium pipi kanan dan kiri kakaknya itu, lalu menggeser kursi Sulli dan duduk diantara mereka berdua. Sedangkan Sulli, hanya bisa cemberut menyaksikan semua itu. Ketika wanita itu memandangnya, Sulli buru-buru memberikan senyum termanis yang ia miliki.
"Ya, kalau si keparat itu tidak memaksa, mungkin aku juga tidak berminat untuk berada disini. Lebih baik aku menyibukkan diri dengan perawatan atau spa di salon, dibandingkan harus duduk manis sambil menyaksikan keparat itu meniup lilin" Kata Minho
"Dan kalau yang kamu tanyakan tentang kesehatan aku. Tentu saja seperti yang kamu lihat, aku sangat baik luar dan dalam. Kamu sendiri apa kabar? Dengan semua kesibukan yang kamu miliki, aku salut kamu masih mau meluangkan waktu kamu untuk pria yang tidak tahu terimakasih itu." Lanjutnya
"Well, meski begitu menyebalkan sampai terkadang aku berniat untuk membunuh dia, tapi si keparat itu tetap salah satu pria yang aku cintai." Jawab wanita itu
Wanita itu tertawa pelan.
"Sama seperti yang kamu lihat, aku sangat baik karena akhirnya bisa terbebas dari kesibukan yang aku miliki meski saat ini aku merasa sedikit bosan." Lanjutnya
"Jadi karena itu kamu berada disini? Memilih untuk mengobrol bersama aku ketimbang berada didalam sana dengan keluarga kamu, karena bosan. Lalu dimana adik kesayangan kamu itu? Dia harus bertanggung jawab karena telah membuang waktu berharga semua orang diruangan ini."
Krystal mengalihkan perhatiannya dari Sulli yang sedang berbisik membicarakan penampilan wanita itu yang terlihat begitu elegan dari atas hingga bawah, ditambah kesal saat mengetahui Minho malah mengabaikannya sejak wanita itu datang.
Adik kesayangan?
Apakah wanita itu adalah saudara perempuan Amber?"Ah, ada yang sedang mereka bicarakan, kedua orangtua aku dan Amber. Mereka sangat marah kepada adik aku itu karena menghilang dan susah untuk dihubungi beberapa hari terakhir. Padahal ada suatu hal penting yang harus mereka bahas, menyangkut masa depan adik kesayangan aku itu. Kamu pasti akan terkejut ketika mengetahuinya."
Minho mengangguk, "Pasti itu sangat membosankan."
"Sangat membosankan, karena itu aku memilih untuk melarikan diri."
"Dengan kata lain, kita harus menunggu lebih lama lagi sampai acara dimulai?" Tanya Minho
"Sebentar lagi juga paling mereka datang."
Krystal sebenarnya tertarik dengan wanita itu dan apa yang sedang mereka berdua bicarakan, apalagi menyangkut tentang Amber. Namun fokusnya benar-benar kacau saat ini, bahkan ia mengabaikan Sulli yang mencoba kembali bergosip dengannya, atau Minhyuk yang sedari tadi diam kini memperhatikan kalung yang sedang ia gunakan, lalu menyentuhnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Saved You
Fanfiction"Sometimes you gotta bleed to know that you're alive and have a soul." -Twenty One Pilots