"Ada yang bisa saya bantu?" tanya
seorang sales promotion girl kepada Amber yang sedang berdiri didepan
etalase pakaian wanita"Anda sedang mencari gaun model seperti apa?" Tanyanya lagi
Amber terdiam, mengamati satu persatu gaun yang digantung dihadapannya. Terlalu banyak model dan corak membuat dirinya bingung. Sesekali pria itu akan mengambil satu yang menarik perhatian, kemudian akan ia kembalikan jika gaun itu tidak sesuai keinginanya.
"Silahkan, ini adalah best seller di butik ini" kata wanita itu lagi, datang untuk menunjukkan gaun terusan polos berwarna hitam kepada Amber.
Pria itu memandang terusan itu seperti menimang, membayangkan bagaimana jika wanitanya menggunakan gaun itu membuat wajahnya sedikit tersenyum. Well, Krystal tidak membutuhkan sesuatu
yang berlebihan untuk membuat
wanita itu menjadi lebih cantik, sehingga tanpa berpikir lebih lama lagi pria itu mengangguk, segera membayar apa yang dia beli sebelum menemui Krystal yang sudah menunggu dirinya yang tadinya sedang berganti pakaian."Udah sayang? Gak mau beli baju yang lain? Yakin pake hoodie aja?" Tanya Krystal, memadang Amber dari atas hingga bawah.
Kaos dan kemeja pria itu sudah berganti dengan hoodie warna biru, dengan penutup yang sudah menutup
kepalanya.Sebagai jawaban Amber mengangguk kemudian menyerahkan dua bingkisan yang bertulisan nama butik itu kepada Krystal.
"Kok langsung bayar sih? Gak nungguin aku dulu?"
Awalnya Krystal mengira bahwa di dalam paper bag itu berisi pakaian Amber yang sudah tidak layak pakai tadi, tapi dahinya mengerut ketika menemukan pakaian lain disana
"Ini buat siapa? Buat aku?" Tanya Krystal
"Kamu pikirin aja buat siapa. Nenek
aku?" Jawab Amber"Tapi aku lagi gak butuh baju baru" kata Krystal mengamati gaun tersebut
"Ini yang ada di patung depan kan? Best Seller?"
Amber mengangguk.
"Kenapa warna hitam? Kenapa gak
beliin aku warna merah muda?""Kalau aku gak salah dengar, beberapa saat yang lalu kamu bilang lagi gak butuh baju baru, kenapa sekarang malah nawar yang warna merah muda?"
"Aku serius."
"Aku juga serius."
"Kamu kan tahu kalau aku suka warna merah muda, ngapain kamu beliin aku yang warna hitam?"
Alis Amber mengerut, "Bukannya kamu suka warna hitam? Dulu waktu aku beliin bra dan celana dalam warna gelap juga kamu terima-terima aja gak ada penolakan."
"Walaupun aku mau menolak juga itu gak mungkin, karena kamu harus balik lagi ke Victoria Secret untuk menukar dengan warna yang lain. Emang kamu mau? Gak kan?"
"Berarti bukan salah aku karena kamu sendiri gak pernah bilang warna kesukaan kamu itu apa."
Krystal menghela nafas, ingin sekali
mengingatkan Amber barang apa saja yang berada disekitarnya berwarna merah muda, termasuk di dalam apartementnya. Dan Krystal sungguh pernah memberi tahu jika ia menyukai warna merah muda! Tapi ia mengurungkan niat karena ia tahu
jika ia memulai membahas hal yang tidak seharusnya dibahas itu, maka pembicaraan mereka akan semakin
panjang."Yaudah sini struk pembeliannya, aku mau tukar sama warna lain." Pinta Krystal
"Ada di dalam kantong belanjaannya." Jawab Amber cuek
Mata Krystal berputar, setelah menemukan kertas yang ia cari, wanita itu berjalan mendahului Amber menuju kasir, diikuti pria itu dibelakangnya.
Setelah menyelesaikan sesi jual beli,
mereka berdua kemudian melanjutkan perjalanan mereka yang sempat tertunda.

KAMU SEDANG MEMBACA
Saved You
Fanfiction"Sometimes you gotta bleed to know that you're alive and have a soul." -Twenty One Pilots