Endorfin

346 49 2
                                    

Rasanya Krystal sangat merindukan pria ini. Saat dia membuka mata tadi, orang pertama yang ia pikirkan adalah Amber. Krystal merasakan Amber mencium bibirnya di dalam mimpi, atau mungkin ia memang dicium.

Apalagi saat ia tahu pria itu sekarang berdiri di depannya, menatap dengan pandangan khawatir, Krystal sangat yakin itu bukan sekedar bunga tidur belaka atau halusinasinya.

"Come here. I wanna hug you"

Krystal hendak berdiri ingin memeluk Amber yang masih berdiri ditempatnya. Wanita yang masih berwajah pucat itu sangat membutuhkan dekapan Amber, yang mungkin dapat menenangkannya. Tapi kemudian Amber mendekat kearahnya, mencegah Krystal untuk bangun dari tempat tidur.

"Princess, stay there. Biar aku yang nyamperin. Kamu tuh baru sadar, jangan banyak gerak, nanti pusing" protes Amber kemudian duduk disamping Krystal

Amber memandang heran Krystal yang masih tidak melepaskan mata dari dirinya.

"Udah gak panas"

Amber memeriksa suhu tubuh Krystal, takut Krystal mengigau karena demam tinggi. Tapi wanita itu terlihat sangat baik-baik aja.

"Masih pusing?"

Krystal menggeleng.

"Mual?"

Lagi, wanita itu menggeleng.

"Ada yang sakit? Butuh sesuatu? Tubuh kamu udah enakan gak?"

Krystal mendekat pada Amber, meletakkan dagu diatas bahu pria itu dan memeluk pinggangnya, membiarkan kulitnya bersentuhan dengan tubuh atas Amber yang tidak menggunakan apapun.

"Aku udah gak apa-apa sayang. Aku udah baikan karena ada kamu" jawab Krystal.

Krystal menghirup wangi feromon kuat yang selalu menjadi kesukaan bercampur dengan wangi sabun pada leher Amber.

"What are you doing?" tanya Amber risih

Tubuh Amber selalu bereaksi jika bersama dengan Krystal. Dan wanita ini dengan seenaknya bernafas di lekuk lehernya, membuat Amber menjadi resah dan panas dalam satu waktu.

"Meluk kamu, aku lagi mengisi tenaga biar cepat pulih." Jawab Krystal lembut

Krystal mulai mencari kehangatan pada tubuh Amber. Dia sering berpelukan dengan pria lain, tapi tidak ada yang dapat membuatnya tenang seperti sekarang.

Sepertinya Krystal mulai ketergantungan dengan pria ini, ia seharusnya mencegah hal itu karena pertahanan yang selama ini ia bangun akan runtuh mengalahkannya. Tapi sungguh, dia
tidak bisa melepaskan pelukan Amber, disaat ia mulai merasakan aman bersamanya.

Sepertinya Krystal sudah kalah. Dia menginginkan Amber.

Amber memilih untuk mengalah, membiarkan Krystal memeluk dirinya selama yang wanita itu mau. Amber pun membalas memeluk tubuh Krystal, sambil mengelus lembut punggung wanita itu seperti yang biasa ia lakukan.

Lama mereka berpelukan dengan pikiran masing-masing, hingga Amber
memberanikan diri untuk bertanya.

"Are you okay princess?"

Amber dapat merasakan Krystal mengecup lehernya sebelum melepas pelukan mereka.

"Aku? Emang aku kenapa?"

Krystal menatap heran sekaligus bingung dengan pertanyaan Amber. Wanita itu sebenarnya masih merasakan pusing pada kepalanya, ia tidak mengingat apa-apa selain memakan kue coklat kesukaannya di cafe milik L, setelah itu ia terbangun di dalam kamarnya.

Amber diam, bingung harus menjawab apa karena ia tidak pernah dalam kondisi seperti ini. Pria itu memang belum terlalu sering melihat Krystal mendapat gangguan, biasanya dia tidak akan bertanya apa-apa karena wanita itu terlihat tidak ingin membahasnya, atau Krystal memang tidak mengingat apa-apa sehingga dia berperilaku biasa saja.

Saved YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang