Update
Yang menunggu babang Maheer merapat ya
Happy reading ❤️
Maheer melangkahkan kakinya menuju ruang perpustakaan , dia mendapat pesan dari seorang dayang jika ia ditunggu oleh Omar diruang perpustakaan.
Pintu perpustakaan itu terbuat dari Caka mozaik dan pintu itu sedikit terbuka saat Maheer sudah sampai didepan pintu perpustakaan dari celah itu ia melihat kakaknya Omar sedang duduk disamping Maria istrinya, sebenarnya tanpa melihat melalui celah pintu pun pandangan pasangan ini memang terlihat dari balik kaca tebal berwarna warni hanya saja bila dilihat dari celah pintu yang terbuka pemandangannya lebih jelas tidak kabur.
Maheer melihat Omar melilitkan lengannya di perut Maria yang mungil, istri mungilnya. Tubuhnya menempel sangat dekat dengan Maria , Omar sedang menggesekkan hidungnya kekuping Maria sambil membisikkan sesuatu, Maheer yang berdiri agak jauh tak bisa mendengar apa yang Omar bisikan ke telinga Maria.
Maria sesekali menekukan lehernya kegelian , Maria sedang fokus menatap sesuatu di atas mejanya dan omar mengganggunya
Terdengar kikik pelan dari Maria “ geli Yang Mulia”
“Kenapa kau memanggilku Yang Mulia “ tanya Omar menggit kecil kuping Maria sekarang
“ Sayaaang hentikan” ucap Maria kembali menekukan lehernya.
“ Aku suka jiak kau merasa geli” goda Omar
Menurut Maheer , Omar sangat berbeda terhadap Maria, lebih romatis dan seperti budak cinta, Omar tidak seperti ini kepada mendiang Ratu Azizah, walaupun Omar tak pernah menolak Azizah bila Azizah bersandar dibahunya atau saat Azizah menggenggam tangannya, Omar biasanya hanya akan mengelus Azizah tapi tidak seperti ini.
Dan sepengetahuan Maheer. Omar itu pribadi yang kaku dan tertutup, tapi bersama Maria , Maheer melihat sisi lain dari Omar , ini kah yang namanya cinta. Omar jatuh cinta kepada Maria , Omar mencintai Maria , dan mereka saling mencintai.
Tawa pelan masih terdengar dari dalam dan Maheer akhirnya mengetuk pintu perpustakaan, Omar melepas pelukannya ia menggeser dari Maria dan wajahnya berubah datar. Maheer masih melihat Maria tersenyum melihat tingkah laku Omar.
“ Masuk” jawab Omar
“ salam Yang Mulia dan Ratu” ucap Maheer
“ oh kau Maheer , tak perlu memanggilku Ratu , please “ ucap Maria
“ lalu aku harus memanggilmu apa” tanya Maheer
“ Maria saja” jawab Maria, omar tak merespon percakapan mereka
“ oh brother apa yang membuatmu memanggilku kesini” tanya Maheer menghentikan dirinya di kursi single dan meopang kakinya ke kaki yang lain
“ Dengar Maheer kita mendapat sebuah surat” Maria menimpali pertanyaan Maheer
“ Surat ? Secarik surat kertas maksudmu” tanya Maheer mengerutkan keningnya
“ secara teknis ya , secarik surat” jawab Maria
“ Lalu” tanya Maheer
“ Jadi surat ini berisi permintaan dari kesultanan Hameera” ucap Maria
“ Permintaan apa?” tanya Maheer mulai sedikit tertarik karna ia penasaran apa isi surat itu
“ mereka meminta perjodohan kepada Alhaya” jawab Maria.
“ Ooooo” membuat tanda bulat dibibirnya Maheer menyenderkan kembali punggungnya kesenderan kursi , kembali santai tadi ia sempat duduk tegak “ jadi kau akan mengambil selir Yang Mulia” tanya Maheer dan di balas dengan tatapan mendelik dari Omar
“ tidak aku tak akan mengabil seorang selir” ketus Omar
“ Benarkah Yang Mulia” tanya Maria mengangkat dua alisnya
“ Maria!” ucap Omar kesal
“ Ya aku tak ada masalah dengan urusan rumah tangga kalian, jika Yang Mulia akan mengambil selir ya selihkan saja , untuk apa brcerita padaku” enteng maheer
“ Maheer!! Surat itu..” ucap Omar galak
“ Sudan aku saja sayang” ucap Maria menepuk tangan Omar menenangkan “ kau ini galak sekali kalau sedang berbicara” lanjut Maria
“ Ehmmmm” Omar hanya bergumam
“ Jadi begini Maheer , sebenarnya permintaan perjodohan ini buak untuk Yang Mulia tapi mereka memintamu” ucap Maria dan Maheer langsung berdiri dari duduknya
“ Apa!!? Apa aku tak salah dengar” tanya Maheer
“ kupingmu masih berfungsi dengan baik Maheer dan itu yang kau dengar” ucap Omar datar
“ Noooooo” ucap Maheer “ aku tau mau di jodohkan, kalian... Kaliaan ,,, arggggh kalian menyuruhku pulang dari Amerika hanya untuk ini, bila aku tahu aku tak kan pulang “ kesal Maheer kini ia mondar mandir didepan Omar dan Maria
“Duduklah” pinta Maria
“ Tidak!! Aku akan pergi , aku akan kembali ke Amerika sekarang persetan dengan perjodohan” umpat Maheer
“ Maheer duduklah” pinta Maria menghela nafas. Dan Maheer menurutinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny ( the story of prince maheer) Tamat ✅
Romanceberhubung banyak minta lanjut cerita Maheer , jadi Mimin akan bikin cerita ini , tapi slow update ya karna Mimin mau beresin cerita Camila dulu SPOILER... Perjodohan di timur tengah itu adalah hal yang umum tak hanya rakyat biasa tapi para bangsawan...