Destiny ( the story of prince maheer) Tamat ✅

Bab 25

Hai hai hai... seneng dong hari ini karena bisa cepet update.. semoga kalian suka dengan bab ini.. memang gak panjang tapi cukup menghibur kalian

Happy reading ❤️😘

Lagi-lagi dia dibuat kesal dengan ulah pangeran dan putri itu, mengapa ia tak pernah terpikir untuk menyentuh aspek itu , sosial hal yang tak pernah ada terlintas di pikiran Jafar , ia tahu jika apa yang dilakukan Dalilah adalah sebuah politik cerdas. Terlebih Ratu ingin mengadakan Rapat dewan dan klan besok pagi.

Jafar melihat berita dan juga sempat melihat akun fan base milik putri dan pangeran itu dalam satu hari sudah memiliki dua ribu follower, ia merasa sia-sia meminta sebuah media online memposting kemesraan putri dan pangeran yang malah berbalik membuat masyarakat yang melihat mereka mengatakan jika mereka adalah pasangan yang serasi. Jafar melihat ratusan komentar di kolom foto mereka.

Jafar pulalah yang menyebar informasi tentang pesta tadi malam, hingga gerbang istana dipenuhi wartawan.

“arrgh sial” umpat Jafar

.....

“ Bersulang untuk kesuksesan kita hari ini” senang Dalilah mereka saling membenturkan gelas.

“aku puas sekali Maheer dan tak bisa membayangkan bagaimana wajah pamanku saat ini” kesenangan tak lepas dari wajah Dalilah.

“ Bagaimana progres akun kita Ali” tanya Maheer

“ Followers fan base putri pangeran sudah mencapai dua ribu lebih dalam sehari ini dan ratusan komentar disetiap foto yang aku posting dan akupun sudah membuat akun untuk AHCF dan mendapt beberapa pesan pribadi di akun itu , sebagian ingin melakukan donasi “ jelas Ali

“ Wow luar biasa, kerja bagus Ali dan balas untuk orang-orang yang ingin melakukan donasi , balas sebaik mungkin dan katakan semua akan diberi kabar untuk donasi tersebut” puji Maheer

“ Dalilah aku benar-benar ingin mewujudkan ini, yayasan sosial milik kita” Dalilah merasa bergetar mendengar kata-kata Maheer yang berta (milik kita) “ bisakan ini bukan hanya sekedar rencana?” tanya Maheer

“ tentu aku sudah berbicara dengan ibuku dan ini hal yang sangat bagus , dan aku pun ingin mewujudkannya dan kita akan wujudkan hal ini bersama” jawab Dalilah

“ kita perlu fasilitas pendukung untuk ini Dalilah” tanya Maheer

“ kita akan membuat gedung untuk AHCF dan mengelolanya secara profesional, memperkerjakan orang-orang yang kompeten didalamnya, aku akan mengurus bagian ini secepatnya “ ucap Dalilah

“ Good job “ mata Maher berbinar , baru kali ini Dalilah ditatap seperti ini oleh Maheer.

“ Tapi aku sangat awam tentang ini , apa langkah selanjutnya atau biasanya apa yang kau lakukan?” tanya Dalilah.

“ biasanya kami memiliki team untuk melakukan survei lingkungan dimana anak-anak yang membutuhkan, lalu setelah observasi maka mereka akan membuat laporan tentang apa saja yang harus kami lakukan” ucap maheer

“ Itu sepertinya membutuhkan waktu, kita perlu melibatkan banyak orang” Dalilah mengerutkan keningnya “ kita butuh yang cepat” ucap Dalilah

“ atau bisa saja kita melakukan seperti summer camp untuk anak-anak, aku pernah menjadi volunteer diacara seperti itu dan melibatkan beberapa anak di beberapa negara” cerita Maheer

“ Caranya” tanya dalilah

“ kita akan menyewa sebuah tempat mungkin resort atau tempat seperti camp , menginap selama satu malam dua hari melakukan acara menarik , games, menyanyi, fun creation, dan barbeque apa saja yang menghibur anak-anak”