Bab : 15

675 78 9
                                    

Setelah sekian lama gak update, masih ditunggu gak ya..




Update




Update

Happy reading ❤️

Sepanjang perjalanan Dalilah merasa tak enak kepada Maheer , ia menyadari jika dirinya bersalah. Dan sepanjang perjalanan Maheer hanya membuang muka padanya. Entah apa yang Maheer pikirkan, mungkin ia akan membuang Dalilah dipinggir jalan. Kalaupun itu terjadi Dalilah menerimanya dan terbersit rasa senang , ia akan bebas dan kembali ke istana. Jika ia kembali ke istana ia akan mencari Maheer kembali melunasi semua hutangnya dan membalas Budi kebaikannya karna telah membantunya keluar dari tempat mengerikan itu, terlepas Maheer adalah pria menyebalkan , sejauh ini ia diperlakukan baik.

Dalilah menyadari ia sangat keras kepala, ia adalah anak tunggal dan terlahir sebagai putri, ia tak pernah di debat oleh siapapun , semua ia dapatkan dengan mudah, tak pernah bertengkar dengan siapapun juga, tak ada yang berani padanya, selalu memerintah, dan baru kali ini ia jauh dari istana, menapaki kehidupan yang lain, bahwa di luar sana ada berjuta manusia dengan sifat yang berbeda, dan tanpa embel-embel gelar putri Sultan ternyata ia diperlakukan sama rata dengan yang lain..beginikah rasanya menjadi orang biasa saja.

Mereka telah sampai di resort Maheer berjalan dengan cepat mendahului mereka, Dalilah dan Ali mengekori dari belakang bahkan Dalilah harus berlari kecil mengikuti Maheer

Maheer membuka pintu kamarnya masuk disusul Dalilah dibelakangnya , Ali dan para bodyguard hanya menyelesaikan langkahnya hingga depan pintu kamar saja. Maheer berdiri didepan ruangan membalikan badannya dan spontan Dalilah menghentikan langkahnya dan berdiri beberapa langkah didepannya.

Mereka saling bertatapan dalam diam, sampai Dalilah bersuara “ Maheer ...ehmmm maaf” suaranya terdengar lemah kentara sekali menyesal “ maafkan aku, aku tahu aku keterlaluan, maaf”

Maheer kini melipat kedua tangannya didadanya “ kau tahu..jika kau sangat.. sangat” kata-katanya tertahan, entah harus mendeskripsikan Dalilah seperti apa dengan semua sikapnya yang kekanakan dan juga menyebalkan, dan juga tak memiliki sopan santun, baru kali ini Maheer betemu wanita seperti Dalilah.

Maheer mendesah menurunkan lipatan tangannya “ ya sudahlah..” Maheer membalikan badannya berpaling dari Dalilah tapi Dalilah maju menahan lengannya , Maheer menatap lengan yang menahannya

“ aku sungguh-sungguh minta maaf Maheer, aku...aku... Memang tak seharusnya berkata seperti itu” Dalilah terdiam “ aku tak tahu rasanya memiliki seseorang yang kita hormati dan sayangi selain kedua orang tuaku, jika aku berkata buruk tentang orang terkasihmu aku benar-benar minta maaf, aku tak tahu dirinya tapi aku mengatakan hal yang seharusnya tak aku katakan, berkata buruk tentangnya, maaf, yang aku tahu dia sangat berarti bagimu”

Tatapan Maheer melunak dan ia menyapu lengan Dalilah turun “ ya kau tak tahu dirinya, aku tak suka siapapun berkata buruk tentangnya , dia banyak mengalami hal tak menyenangkan di sini sebelumnya, aku berusaha menjaganya, dia tak pernah menyalahkan kami atas semua yang ia alami, wanita yang lembut dan baik hati. walau ku tahu ia bahagia sekarang” Maria terdengar luar biasa di telinga Dalilah .

“ Maaf” sesal Dalilah sekali lagi

“ yah” balas Maheer memalingkan wajahnya dan pergi meninggalkan Dalilah menuju teras kolam renang

Wajah Maheer menunjukan rasa kecewa saat ia berpaling, Dalilah melihatnya jelas terukir di wajah Maheer, walau ia berkata ia memaafannya mengapa hatinya tidak merasa baik. Ia lebih senang jika Maheer marah , jika pria itu berdebat dengannya , atau saling berbalas ejekan , daripada mendiamkan dirinya dengan wajah seperti itu. Bahu Dalilah merosot dan ia mendudukan dirinya di tepi ranjang, memandang kosong kearah dimana Maheer tadi berdiri. Mengapa rasanya seperti ini , pikir Dalilah.

Destiny ( the story of prince maheer) Tamat ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang