Bab 28

485 71 3
                                    

Sepertinya untuk cerita kali ini bakalan agak panjang, soalnya sampe bab 28 baru separo jalan,.PR nya masih banyak nih Maheer dan Dalilah moga kalian gak bosen, biasanya Mimin bikin cerita paling banyak 30 bab atau 32 🤭, klo sekarang gak tau mau sampe berapa bab.





Happy reading ❤️

Dalilah berada di kamarnya sekarang ia mengingat pembicaraan di ruang botani tadi bersama Maheer

“ apa aku boleh bertanya sesuatu Maheer” tanya Dalilah

“ Ya tentu” jawab Maheer

“ Apakah kau memiliki kekasih” tanya Dalilah

“ tidak” jawab Maheer cepat

“ atau seseorang yang kau cintai” lanjut Dalilah

Maheer diam sejenak menatap tepat kemataku “ ya “ walau tidak kencang tapi Dalilah bisa mendengarnya dengan sangat jelas

“ ada hal yang aku lupakan, aku pergi Dalilah , senang bisa menikmati ruang botani ini “ Lalu Maheer meninggalkan Dalilah sendirian di ruangan itu

Betapa bodohnya dirinya menanyakan hal itu dan karena pertanyaan itu Maheer akhirnya memutuskan untuk pergi.

Dalilah memeluk bantalnya termenung , mengapa ia selalu membodohi dirinya sendiri berharap Maheer tidak memiliki kekasih atau orang yang ia kasihi, walau didalam hatinya ia mengakui kebenaran itu tapi ia ingin mendengar langsung dari Maheer sendiri. Dalilahpun mendesah panjang , ia merasa patah hati.

Maheer POV

Lagi diriku terpesona dengan mata bulat besar dan indah didepan mataku, dan mata itu mentap balik ke arahku. Ada rasa hangat di dadaku. Dan ku yakin karena teh hangat yang ku minum baru saja.

Tapi mengapa ia menatapku seperti itu, mata yang pernuh pertanyaan. Kali ini aku tak bisa menerka apa yang ada dipikiran Dalilah. Sampai ia mengerjapkan matanya dan memutus tatapan diantara kami.

Dan tak kuasangka ia menanyakan hal yang tak pernah kupikir akan ia tanyakan.

Ia menanyakan apa aku memiliki kekasih dan ku jawab tidak , lalu pertanyaan berganti menjadi adakah seseorang yang aku cintai , dan tanpa sadar aku berkata ya. Dan mata itu berubah menjadi sendu, tidak bukan sendu tapi kecewa, aku tak ingin memikirkan apa yang kupikirkan tentangnya , jika dia menyukaiku, tidak itu tidak mungkin. Tapi mengapa aku merasa buruk karena membuatnya kecewa.

Siapakah seseorang yang ku cintai saat ini atau adakah seseorang yang kuncintai, perasaan yang aku kubur dalam-dalam , cinta yang ku kubur saat wanita itu tetap tak bisa berpaling pria itu, ya pria itu kakakku sendiri dan wanita itu adalah Maria

Entah sejak kapan aku mulai mencintai wanita ini, apa saat pertama kali bertemu dengannya, di taman itu aku memang merasa seperti melihat bidadari. Kulit putih yang bersinar saat di terpa sinar matahari, rambut panjang yang menari-nari dipermaikan angin, bibir mungil yang terseyum padaku.

Berberapa kali aku meminta kepadanya untuk pergi bersamaku ke Amerika meninggalkan tempat yang memenjarakannya, berusaha mencari isyarat jika dirinya memang menderita dan tak bahagia, tapi tak pernah ia merasa menderita disana.

Aku tahu hatinya gundah , berbagi suami dengan wanita lain, bahkan ialah yang menjadi wanita kedua dipernikahan kakakku, menderita ia pasti sangat menderita.

Melihat ia terluka malam itu hatiku menjadi sangat marah,bahkan aku lupa akan kakakku sendiri tanpa ragu ku bawa dia ke Amerika saat itu. Kuhibur dirinya , berusaha mengalihkan dunianya kepada duniaku tapi usahaku sia-sia , dan aku menyadari jika Maria memang mencintai kakaku dan Meraka saling mencintai.

Destiny ( the story of prince maheer) Tamat ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang