Bab 31

498 73 42
                                    

Udah cukup panjang kali ya bab ini..siap-siap dibikin mesem2


Happy reading ❤️


Maheer POV

“ Sial dia selalu mendesakku dan aku benar-benar dibuat gila oleh wanita ini” keluh Maheer dalam hati saat Dalilah bertanya ‘karena apa’

Jujur saat melihat Dalilah dalam bahanya aku merasa sangat hawatir padanya, aku tahu dia mahir mengendarai kuda ,tapi tidak dimataku..ia bisa saja terluka dan benar saja, kudanya terkejut karana melihat ular. Kuda itu mengangkat kedua kaki depannya menghentak-hentak seolah Dalilah peserta Rodeo kuda. Dalilah bisa saja terpental kapan saja

Ia masih mempertahankan posisinya agar tidak terjatuh, tapi jelas ia kewalahan dan para pekerja istal yang mendekat semakin membuat kuda itu ketakutan.

Tanpa pikir panjang aku berlari kearah kuda Dalilah yang sekarang berputar tak karuan dan tepat saat aku akan mendekati kuda itu melempar Dalilah dari pelananya , hatiku menceos ia bisa saja terluka parah, ku percepat lariku dan berusaha menangkapnya , namun yang terjadi tubuh Dalilah memang menghantamku, kami berguling di rerumputan dan aku memeluk tubuhnya agar tidak terluka dan sialnya jatuhku sangat keras hingga membuat bahuku yang baru saja sembuh terasa sakit.

Lalu kurasakan tubuh itu menjauhiku, tapi ada lengan yang menyentuhku , aku tahu dia baik-baik saja dan aku bersyukur akan hal itu. Lebih baik aku yang terluka daripada dirinya.

“ Tuhan perasaan ini menyiksaku” batinku “ apa mencintai sesakit ini tuhan dan aku baru menyadari betapa pentingnya dia untukku karena aku mencintainya “

Dan saat ia pergi meninggalkanku dengan marah dan kekecewaan rasanya aku seperti pria brengsek , dan lagi ia membanting pintu kamarku. Aku hanya bisa menghela nafas dalam kebingungan.

..........

Bila kemarin Dalilah berada di titik ia merasa patah hati dan terluka ,.kali ini ia tidak merasakan hal itu lagi, jelas apa yang dilakukan Maheer kepadanya menandakan jika pria itu sama-sama memiliki perasaan yang sama kepadanya. Hanya saja Maheer perlu sedikit dorongan agar ia bisa mengakui perasaannya.

Maheer sudah tahu jika dirinya memang mencitai pri itu , Dalilah tidak akan menutupinya atau pura-pura tidak mencintai Maheer, sekarang ia bertekad akan meluluhkan hati Maheer, membuat pria itu menyatakan persaannya. Memperjuangkan cintanya

“ Lihat saja Maheer kaupun akan mencintaiku, aku yakin itu” monolog Dalilah

Saat Dalilah akan masuk ke kamarnya ada pria yang berlari kearahnya dan memanggil namanya

“ Dalilah ... “ Dalilah membalikan badannya melihat siapa yang memanggilnya

“Fajar! Kenapa kau berlari, apa kau baik-baik saja” tanya Dalilah

“ aku yang harusnya bertanya bagaimana keadaanmu , aku membutuhkan waktu untuk mengendalikan kudaku, apa kau terluka, aku mendengar Ozil menjatuhkanmu” tanya Fajar sedikir terengah karena jelas ia berlari menuju ke sini.

“ Aku baik,pangeran Maheer menagkapku disaat aku akan terjatuh ketanah, untung saja “ seyum Dalilah

“ Sial lagi lagi pria itu selalu mendapatkan kesempatan baik dengan Dalilah” batin Fajar

“ Hei kau melamun “ Dalilah menjentikan jarinya di wajah Fajar

“ eh.. syukur kau baik-baik saja Dalilah , aku sangat hawatir kepadamu” ucap Fajar

“ tenanglah aku sudah terbisa dengan kuda dan bukan kali pertama aku terjatuh dari kuda” kikik Dalilah

“ ya aku tahu tetap saja itu sangat membahayakan mu Dalilah, aku tak ingin melihat kau terluka” lembut Fajar

“ ah kau memang kakak terbaik Fajar , aku menyangimu.. baiklah aku akan membersihkan diri lihat bajuku kotor tanah “ ucap Dalilah

Hati fajar menceos inikah yang namanya sakit tapi tidak berdarah , Dalilah hanya menganggap dirinya kakak tak lebih. Namun fajar tetap saja memberikan seyumnya “ ok baiklah  , aku pergi .. senang mendengar kau baik-baik saja “ Dalilah menepuk pundak Fajar dan terseyum lalu ia masuk kedalam kamar

“ hummmmf” Fajar hanya bisa menghebuskan nafasnya nelangsa.

Dalilah duduk dipinggir ranjangnya , ia tersenyum-senyum sendiri..

“ Aku harus memikirkan cara agar Maheer bisa mengungkap kan persaannya kepadaku, aku nyakin jika Maheer pun memiliki perasaan yang sama kepadaku” senang Dalilah

“ Iiiiish aku harus melakukan sesuatu “ Dalilah berpikir lalu ia menjentikan jarinya “ aku ada ide “ Dalilah berdiri lalu bersenandung menuju kamar mandinya

......

Malam hari Dalilah meminta untuk mengadakan barbeque di dekat taman labirin, ia berkata kepada ibunya jika mereka butuh suasana yang lebih santai dari sekedar makan malam di meja makan istana, tentu saja Maheer pun ada disana

“ Bagaimana bahumu pangeran” manis Dalilah memberikan seyuman terindahnya

“ lebih baik” jawab Maheer sudah kembali ke Maheer biasanya.

“ syukurlah.. nikmati barbequemu pangeran dan nanti kita akan melihat kembang api” ucap Dalilah lebarkan seyumnya

“ kau seperti anak kecil saja bermain kembang api” ucap Maheer

Dalilah tak menghiaraukannya , saat mereka selesai makan malam ala barbeque Jafar lebih memilih permisi meninggalkan taman itu dan Ratu pun tidak mau berbasa basi mencegah Jafar pergi.

Dalilah meminta para dayang mengantung kembang api di tanaman rambat yang ada di taman itu lalu menyalakannya berbarengan,para adik fajar sangat senang melihat kembang api, Dalilah pun ikut bermain kembang api memberi fajar dan kedua adiknya kembang api lalu menyalakannya bersama.

Mereka berempat seperti menari-nari dengan membawa kembang api. Dalilah melingkarkan lengan kirinya di pinggang Fajar dan fajarpun sama melingkarkan lengan kanannya di pinggang Dalilah sambil berputar-putar dan tertawa terbahak-bahak karena senang.

Namun ada mata yang tidak senang melihat lengan yang melingkar di pinggang Dalilah , Maheer sebal melihat fajar dengan mudah melingkarkan lengannya di pinggang Dalilah , Maheer terlihat menekukan wajahnya di tempat ia berada.

“ pangeran” tegur Ratu

“ ah ya Ratu , ada apa” tanya Maheer menetralkan wajahnya

“ apa kau ingat foto ini” Ratu Khofifah menunjukan sebuah foto , disana ada foto anak laki-laki yang pemalu menyilangkan kedua lengannya dibelakang punggungnya sambil menunduk malu dan tepat didepan wajahnya ada tangan yang memberinya apel , tangan seorang gadis kecil.

Maheer tahu jika anak laki-laki itu adalah dirinya namun ia tak tahu siapa bocah perempuan yang memberinya apel.

“ Ini aku ? Ratu” tanya Maheer

“ Ya ini kau pangeran, dulu kau pernah datang ke Hameera bersama ayahmu, ingat saat kau menolong gadis kecil yang mengantung dipohon apel “ Maheer berusaha mengingat “ ada anak perempuan yang sangat nakal , perilakunya seperti anak laki-laki, suka memanjat , dan saat dia akan memetik apel keseimbangannya goyah dan ia terjatuh namun lengannya masih menggantung di salah satu dahan pohon, anak perempuan itu menangis dan tepat pada saat itu kau ada dibawahnya membantunya dengan menangkap tubuh kecilnya” senyum Ratu, Maheer seolah kembali ke masa lalu mengingat kejadian pohon apel itu

Samar tapi dalam ingatannya ia mengingat memang pernah menolong seorang gadis kecil yang menggelantung diatas pohon sambil menangis tapi Maheer lupa dengan wajah gadis kecil itu.

“ Apa yang di maksud Ratu, gadis kecil itu Dalilah” ada seyum di bibir Ratu dan ia mengangguk.

Otaknya dipaksa untuk mengingat semua kejadian dimasa lalunya dan seperti kaset video yang diputar mundur akhirnya Maheer  ingat.

“ ini untukmu “ Julur sebuah tangan yang sangat kecil “ apel untukmu” lanjut gadis kecil itu.

Tidak direspon gadis kecil itu kembali berkata “ kau harus mengambilnya karena ini adalah apel yang ku petik sendiri dan terima kasih telah menolongku” ada jeda dari ucapan gadis itu “saat aku besar aku akan menjadi pengantinmu karena kau adalah super Hero yang telah menolong ku” seyum gadis itu, lalu menarik lengan Maheer dan menjejalkan apel ketangan Maheer lalu berlari meninggalkan Maheer yang tersipu malu.

Maheer mengosok dagunya “ aku ingat sekarang” batin Maheer

“Ayahmu dan Yang Mulia Sultan Sulaiman bersahabat , kami memang tidak pernah membicarakan kalian akan di jodohkan sedari kecil , karena mungkin kami akan memiliki keturunan kembali, seorang penerus laki-laki, namun aku tak kunjung hamil kembali... Yang mulia Sultan Sulaiman teringat denganmu,putra dari sahabatnya . Ia berpikir bahwa kau pasti memiliki hati seperti mendiang ayahmu, pria yang baik, bijaksana dan juga berbudi luhur” ucapan Ratu membuatnya semakin merasa terpojok, Maheer menyadari jika Ratu menaruh harapan besar kepadanya.

Kikik tawa membuyarkan lamunannya. Ia menoleh kearah suara tawa itu, Maheer melihat Dalilah sedang melakukan kejar-kejaran dengan fajar. Dan hal yang membuat lengannya mengepal adalah, ia melihat Fajar memeluk Dalilah

.....

“ Aaaaah hahahaha...” tawa Dalilah berusaha menghindari fajar yang mengejarnya , mereka memang bermain kucing-kucingan, kedua adik fajar telah tertangkap terlebih dahulu oleh Fajar , tinggal Dalilah yang masih berlarian menghindari fajar.

Namun saat fajar semakin dekat , Dalilah menjadi sedikit panik dan salah melangkah , ia tersandung dan pada saat itu lengan fajar menariknya langsung kedalam pelukan Fajar.

Seyum diwajah Dalilah masih mengembang dan juga terengah. Begitu pula fajar yang sama-sama terseyum, mereka saling bertatapan

“hahaha.. kau menagkapku Fajar, aku menyerah” tawa Dalilah masih dalam pelukan fajar

“ hati-hati dalam langkahmu Dalilah , kau bisa terjatuh” balas Fajar jelas merasa bahagia. Momentum ini sangat langka ia tak pernah sangat dekat dengan Dalilah , bahkan sedekat ini , Dalilah dalam dekapannya. Rasa tubuh dan aroma Dalilah yang bisa ia rasakan benar-benar membuatnya melayang, seolah ia pria yang paling beruntung hari ini. Jika tadi pagi diawali dengan hal buruk maka malam hari saat hari berakhir di akhiri dengan keberuntungan.

Dalilah menegakan tubuhnya mendorong tubuh fajar dengan perlahan masih dengan suasana hati yang ceria, masih dengan tawa yang menggema.

“ Hahaha.. terima kasih fajar, jika tidak aku bisa saja mencium rumput” kikik Dalilah.

Kali ini fajar terseyum lembut ,melepas lilitan lengannya di pinggang Dalilah walau hatinya merasa enggan. “ ya tak apa”

......

“ tapi aku tidak akan membebanimu pangeran, karena perjodohan ini memang tak harus dipaksakan, aku ingin putriku pun merasa bahagia, bertemu dengan pria yang mencintainya dan saling mencintai” hati Maheer bergetar saat Ratu berkata bertemu dengan pria yang mencintai dan saling mencintai

Pandangan Maheer mengekori kemanapun Dalilah bergerak. Malam ini Dalilah terlihat...terlihat sangat mempesona seolah setiap ia bergerak pendar selalu memancar didalam dirinya , yang membuat Maheer tak bisa untuk tidak mengalihkan pandanganya terhadap Dalilah , dan sialnya ini mengganggunya.

“ pangeran” sapa Ratu menunggu respon dari Maheer

“ ya Ratu..aku...aku..faham” pikiran Maheer selayang-layang entah kemana hingga ia tak bisa berpikir dengan baik.

Maheer melihat Dalilah masuk kedalam taman labirin sendirian tanpa ada seorang pun yang menyadarinya, termasuk Ratu yang sedari tadi hanya membuka album foto.

“ aku permisi Ratu” permisi Maheer dan dijawab ya oleh Ratu.

Maheer mengikuti Dalilah kedalam taman labirin , Maheer masih melihat ekor gaun Dalilah yang berbelok kekiri lalu Maheer mengikutinya. Labirin ini dipasangi tiang berlampu jadi Maheer bisa melihat kemana Dalilah tadi berbelok.

Maheer berbelok ke kiri berusaha mengejar Dalilah , ia tak ingin tersesat disini atau Dalilah tersesat sendirian.

Dalilah masih berjalan lurus didepan Maheer lalu berbelok kekanan , Maheer ikut berjalan kekanan , ia tidak bersuara tapi masih mengekori Dalilah dengan memberinya jarak. Entah berapa lama mereka berputar-putar di dalam taman labirin sampai Dalilah berdiri disebuah tembok semak dan mendorongnya , tenyata itu sebuah pintu yang telah ditutupi semak, ia masuk kedalam dan menutup pintu itu kembali . Maheer ikut mendorong pintu dimana tadi Dalilah mendorongnya, ia mencari Dalilah dengan pandangannya , dan ternyata ia sedang menaiki ayunan , gaunnya yang berwarna biru melayang-layang terbawa oleh ayunan Dalilah

Maheer benar-benar terpesona dengan Dalilah, jantungnya berdetak kencang , jika selama ini ia selalu berusaha mengabaikan perasaan terhadap wanita itu, membohongi dirinya sendiri jika ia tidak mencintai wanita ini, namun sekarang melihatnya tertawa dengan pria lain ,bahkan dipeluk pria lain membuatnya cemburu. Ia menginginkan Dalilah menjadi milikinya hanya miliknya.

Maheer mendekat keayunan itu lalu meraih tali ayunan itu mendorongnya perlahan, sontan Dalilah terkejut dan menghentikan laju ayunan itu dengan kakinya dan menoleh kebelakan , melihat siapa yang ada dibelakangnya.


Maheer mendekat keayunan itu lalu meraih tali ayunan itu mendorongnya perlahan, sontan Dalilah terkejut dan menghentikan laju ayunan itu dengan kakinya dan menoleh kebelakan , melihat siapa yang ada dibelakangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Gambar hanya ilustrasi saja)


“ Maheer” kejut Dalilah lalu ia berdiri mendekat kearah Maheer “ sejak kapan kau ada disini dan bagaimana bisa kau bisa kesini, ini adalah taman rahasiaku”

“ Persetan dengan semuanya, kau membuatku gila Dalilah” bisik Maheer lalu merengkuh wajah Dalilah dan menciumnya menariknya lebih dekat kepadanya  , ciuman itu menuntut tapi tidak kasar. Dalilah yang terkejut dengan reaksi tiba-tiba Maheer hanya bisa membeku sesaat namun setelah itu ia bisa menguasai dirinya dan membalas ciuman Maheer dengan perasaan bahagia, ia tahu jika Maheer juga sama mencintainya.

Mereka saling menempelkan kening dan nafas mereka terengah.

“ aku mencintaimu Dalilah” bisik Maheer

“ Kau selalu mengusik kesabaranku” lanjut Maheer

“ jangan lakukan itu,, karena itu membuatku gila Dalilah” keluh Maheer Memejamkan matanya.

Dalilah hanya menatap kearah mata Maheer yang menutup lalu ia berbisik “ lihatlah cintaku ini Maheer, aku mencintaimu”

Maheer membuka matanya mentap manik coklat gelap didepannya , ia tak bisa mundur dan tak akan mundur , hatinya telah dicuri dengan telak oleh wanita cantik didepannya.

“ Aku sudah berusaha menahan perasaan ini kepadmu Dalilah , namun aku tak bisa , semakin hari semakin kuat dan besar seolah-olah akan meledak kapan saja” Dalilah terseyum mendengar perkataan Maheer.

“ Apa yang kau takutkan Maheer , aku sangat mencintaimu , perasaanku ini tulus padamu, kau hanya perlu menerima jutaan rasa cinta ini untukmu, dan kau tak perlu menahannya” lembut Dalilah

Maheer menarik Dalilah dalam pelukannya “ ya aku akan menerimanya , aku mencintaimu”

“ Karana kau sudah menjadi milikku , jaga sikapmu Dalilah “ Maheer kembali kepada dirinya sendiri setelah penyataan cintanya yang baru saja dia ungkapkan “ aku tak suka kau berbagi tawa dengan pria lain, atau ada pria lain yang menyentuhmu bahkan memelukmu , kau milikku”

Dalilah menarik dirinya dalam pelukan Maheer , mengakat sebelah alisnya

“ tidak dengan fajar atau siapapun, mengerti “ galak Maheer

“ kau cemburu Maheer , cemburu kepada Fajar, dia sepupuku dan sudah ku anggap sebagai kakak bagiku” ia memang sengaja tertawa bersama Fajar untuk membuat Maheer cemburu tapi insiden ia dipeluk fajar jelas itu tidak disengaja. Dalilah hanya ingin melihat reaksi Maheer tak menyangka Maheer akan bersaksi seperti ini langsung menyatakan perasaannya.

“ NO!! Tidak..siapapun tidak” dan Dalilah tertawa melihat rasa cemburu Maheer , lucu dan bahagia.

“ baiklah” ucap Dalilah masih terkikik.

Malam ini sinar rembulan bersinar sangat terang menerangi taman rahasia itu, menemani dua insan yang saling mengutarakan perasaan cinta yang selama ini terpendam. Menjadi saksi bersatunya sepasang kekasih ini malam ini.

❇️❇️❇️❇️❇️❇️❇️❇️❇️❇️

Done ya bab ini




Jiiiiah dia yang panas sendiri kan , baru dikasih ketawa sama dipeluk doang sama fajar udah kaya kebakaran jenggot, gak mau kan liat Dalilah sama cowok lain dan langsung gercep, emang dasar harus di kasih syok terapi dulu baru sadar.









seneng dong kalian team Maheer Dalilah bersatu...xixixixi.






Salam bucin sejutasatupena
26 Agustus 2021












Destiny ( the story of prince maheer) Tamat ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang