Bab 11

716 72 2
                                    


Seriusan aku tiba-tiba merasa amnesia , blenk mau nulis apa, jadinya cerita ini molor banget update. Puasa gini Mimin lagi banyak pesenan parsel jadi agak kehambat buat nulis cerita ini,, baru nulis berapa baris trs tiba-tiba ada ini dan itu.. oalaah jadi curhat. Moga kalian masih setia menunggu cerita Mimin ya

Update






Update




Happy reading ❤️

Maheer sedang menunggu sahabatnya di restoran hotel sambil memesan secangkir kopi,. Sampai ada tangan yang menepuk pundaknya

" Hai kawan..apa kabarmu?" sapa seorang pria

"Hai Akbar .. aku baik" jawab Maheer sambil menjabat tangan pria bernama Akbar itu. Akbar Montazri salah salah satu klan yang ada di Hameera mereka cukup terpandang karna memiliki usaha dibidang perhotelan dan resort yang tersebar di UEA.

"lama tak berjumpa ,.kau terlihat sangat gorgeous" puji Akbar " mengapa kau ada disini Maheer, datanglah ke Jumeirah Dar Al Masyaf resort ku, kalian akan lebih banyak mendapat privasi disana dan juga perlindungan" Lalu Akbar menggial kepalanya menunjukan tiga orang bodyguard yang memakain stelan jas hitam.

Maheer bertemu dengan Akbar saat di Dubai , di Jumeirah Del Al Masyaf cabang Dubai, saat itu Maheer tengah mengantikan Omar menjadi Sultan sementara, saat ada konferensi pengusaha-pengusaha minyak UEA disana, Maheer bisa dibilang termuda disana dan itu menarik perhatian Akbar selaku anak pemilik hotel. Karna Maheer jelas tidak mengenal siapapun disana dan ia telihat seperti orang bodoh disana. Dia hanya mematung di dalam ruangan padahal konferensi saat itu belum dimulai, sedangkan para pengusaha lainnya jelas memanfaatkan waktu ini untuk berbincang-bincang dengan kolega lainnya.

Akbar selaku pembawa acara dari pihak hotel memperhatikan Maheer yang notabene seumuran dengannya , dibanding para pengusaha lainnya yang kebanyakan sudah berumur. Lalu Maheer disapa Akbar , ia berbasa basi dengan Maheer bertanya bagaimana tanggapan Maheer dengan pelayanan hotel ini dan ia mengenalkan dirinya sebagi anak pemilik hotel. Mereka jadi akrab dan berteman mulai saat itu, karna konferensi itu dilangsungkan selama tiga hari. Dan saat Maheer selesai bertugas menggantikan Omar ia sempat berlibur kembali ke Jumeirah Dar Al Masyaf selama dua Minggu sebelum ia memutuskan pergi ke Amerika dan kembali setelah sekian lama karna di tipu mentah-mentah oleh kakaknya Omar tentang perjodohan dengan putri Dalilah.

" usul yang bagus, dan terimakasih kau sudah menyediakan bodyguard itu " jawab Maheer. " kau akan ikut bersamaku keatas atau akan duduk disini menikmati kopi" tanya Maheer

" Kita bertemu di resort saja, aku tak bisa lama karna ada urusan di resort, mereka saja yang akan pergi bersamamu, kau hanya tinggal mengikuti mobil mereka nanti untuk menunjukan jalan ke resortku" Akbar berdiri dari duduknya menyodorkan tanganya dan Maheer mebalas jabatan tangan ala panco itu sambil menggumamkan terimakasih

Maheer menyuruh para bodyguard itu untuk menunggu mereka di lobby hotel , sementara ia naik keatas untuk mengajak Dalilah pindah tempat.

Sebelum Maheer masuk ia mengetuk pintu , lalu terdengar sautan dari dalam yang bertanya siapa itu dan ia menjawab panggilan itu

" Ini aku Maheer" jawabnya, terdengar kunci dibuka dari dalam

" syukur lah kau sudah kembali" Dalilah menghembuskan nafasnya

" berkemaslah kita akan meninggalkan hotel ini" ucap Maheer

" Hah"..... " mau kemana kita ?" tanya Dalilah

" Kenapa kau harus bertanya Yara, kau hanya perlu berkemas dan kita pergi" maheer kembali ke mode menyebalkan pikir Dalilah

" Aku kan hanya bertanya , kenapa galak sekali, dasar pria aneh" Dalilah tak kalah bersungut , kini rasa takutnya hilang berganti kekesalan

Destiny ( the story of prince maheer) Tamat ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang