Bab 27

499 78 5
                                    

Terima kasih buat yang masih menunggu cerita ini, hehehe maafkan Mimin yang gak konsisten update karena kendala ide yang suka tiba-tiba buntu 😁, oke gak usah babibu happy reading ❤️




Update




Happy reading ❤️

Setelah meraka selesai sarapan, Maheer meminta Dalilah untuk pulang bersama para bodyguard kembali ke istana , awalnya Dalilah bertanya ia akan kemana dan ingin ikut tapi Maheer melarangnya ikut dan tak memberi tahu kemana ia dan Ali akan pergi. Wanita itu sangat keras kepala dan akhirnya Maheer berkata perlu hiburan lain dengan memberikan seyum nakal barulah Dalilah bersedia pulang dengan para bodyguard dengan wajah cemberut.

Maheer tak mungkin berkata ia akan pergi untuk mengintai gudang yang pernah ia kunjungi, sangat berbahaya jika Dalilah ikut bersamanya.

Maheer menugaskan Ali untuk mengintai tempat itu dan ia mengantar untuk menunjukan dimana gudang itu berada sebelum melaksanakan tugas yang ia berikan.

Sebelum mereka pergi Maheer mengajak Ali ketoko pakaian untuk melakukan penyamaran karena pakaian Ali akan terlihat mencolok disana dengan stelan jas.

Maheer dan Ali mengintai gudang yang pernah Maheer datangi , area itu tampak sepi tidak ada penjaga diluar hanya pintu besi bercelah seperti tempat untuk melihat , mereka berada disana selama 1 jam dan pada saat itu muncul mobil sport berlambang k...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Maheer dan Ali mengintai gudang yang pernah Maheer datangi , area itu tampak sepi tidak ada penjaga diluar hanya pintu besi bercelah seperti tempat untuk melihat , mereka berada disana selama 1 jam dan pada saat itu muncul mobil sport berlambang kuda berwarna merah menyala, sangat mencolok untuk kendaraan yang masuk kedaerah kumuh dan gudang terbengkalai.

Maheer mengenali pria itu , ia adalah pria satu-satunya yang berbicara saat dipelangan malam itu seperti tuan rumah pemilik semua boneka cantik malam itu.

Pria itu mengetuk pintu dan dari dalam ada seseorang yang membukakan pintu memberi hormat kepada pria itu. Beruntung Maheer berada didalam gedung tua dengan beberapa kaca yang sudah pecah dan berdebu tebal tak jauh dari gudang itu, tadi Ali membuka gembok gedung itu dan masuk kedalam

“ sepertinya orang itu yang harus kau intai Ali , ini tugasmu laporkan semua kegiatan apapun yang terjadi di tempat ini, kau juga bisa mengikuti orang itu , dan berhati-hatilah” perintah Maheer

“ Baik pangeran” ini saatnya skill Ali di uji , Ali bukanlah sembarang orang , walaupun ia berpenampilan sedikit kikuk tapi menjadi pendamping pangeran pastilah harus orang-orang terpilih , Ali tak sendiri belasan orang bersaing bersamanya untuk bisa diposisinya sekarang , tidak hanya cerdas ia pun harus bisa menggunakan senjata tajam atau api, juga bertarung dengan lengan kosong. Karena Alhaya dahulu tempat yang sangat berbahaya pemberontak bisa ada dimana saja dan menyamar menjadi apa saja. Namum memang standar untuk menjadi apapun di istana Alhaya haruslah memiliki kecakapan dalam bidang itu. Dan ia merasa berintuk bisa terpilih menjadi pendamping pangeran Maheer, suatu kebanggan dan kehormatan bagi keluarganya.

“ Cukup untuk hari ini, kau bisa datang kembali nanti malam, dan hapalkan wajah itu, ayo kita kembali” ucap Maheer

......

Destiny ( the story of prince maheer) Tamat ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang