Bab 32

491 71 16
                                    

Update ya


Baiklah karena udah nyatuin mereka , kita bakalan beresin satu-satu masalah yang ada ya, dan kalian jangan terlalu senang ferguso karena ujian cinta mereka masih sangat panjang. Hehehe



Happy reading ❤️

Maheer dan Dalilah keluar dari Taman labirin itu, mereka berdua saling tersenyum sekarang bahagia dengan perasaan masing-masing.

Dalilah melihat fajar tengah mengusap puncak kepala adiknya bungsunya dibalas anggukan lalu kedua adiknya pergi meninggalkan taman. Lalu Fajar menoleh mencari dengan kepalanya dan saat ia berbalik ia melihat Dalilah , ia tersenyum sambil menghampiri Dalilah.

“ Ratu permisi lebih awal dia berkata akan kembali ketempat Yang Mulia Sultan, tadi ia berpesan jika kau mencarinya” ucap Fajar

“ Oh ya ibu selalu menjaga ayah setiap hari, aku berharap ayah lekas pulih kembali” sedih Dalilah

Fajar menatap kearah Maheer yang berada di samping Dalilah , tatapan mereka saling bertemu namun mereka saling bertatap penuh permusuhan.

“ Eheemm “ fajar berdehem “ ini sudah sangat malam pangeran, mungkin kau harus segera beristirahat mengingat anda baru saja mengalami cedera tadi pagi” ucap Fajar secara halus menyuruh Maheer pergi.

Maheer akan membuka mulutnya menimpali fajar tapi fajar menyela kembali “ aku akan mengantar putri dan ingin membicarakan sesuatu dengannya “ namun Maheer masih berdiri disamping Dalilah “ sendiri saja “ lanjut fajar

Mata Maheer membelalak ,ia  mendak maju seperti akan mengajak fajar berduel namun lengan Dalilah mencegahnya , ia terkikik pelan lalu menggeleng kepalanya kepada Maheer.

“baiklah mari kita bicara”....” ehmmm pangeran terima kasih atas jalan-jalannya di taman , aku senang anda bisa menemani saya malam ini” formal Dalilah menahan tawa yang di balas selokan Maheer

Menggoda Maheer saat ini sangat menyenangkan bagi Dalilah, mengingat Maheer ternyata sangat cemburuan dan posesif.

Tatapan Maheer terlihat galak kearah Dalilah “ ya benar ucap fajar, anda terluka lebih baik beristirahat lebih cepat, dan sepertinya fajar ingin menyampaikan sesuatu yang sangat serius” lanjut Dalilah

Dengan wajah ketus Maheer akhirnya bersuara “  baiklah putri , selamat malam. Sampai berjumpa besok” Maheer berjalan lurus tanpa mau melihat kearah Dalilah atau fajar ia melewati mereka begitu saja.

“ Awas kau besok” batin Maheer kesal sambil lalu

“ada hal pentingkah fajar” tanya Dalilah setelah menatap punggung Maheer yang menjauh

“ euummm sebenarnya ada hal yang menggangguku Dalilah “ fajar memulai pembicaraan

“Dalilah jika kau merasa tak perlu pendamping maka batalkan saja perjodohanmu itu”...” aku tahu kau mampu memimpin kota ini dan aku bisa mendampingi mu Dalilah” ada kerut di wajah Dalilah

“ apa kau menginginkan tahta Hameera fajar” tanya Dalilah

“ Tentu saja tidak..bukan itu maksudku” lurus fajar

“ Jadi” tanya Dalilah

“ kita telah tumbuh bersama, aku tahu bagaimana kau bekerja keras dalam segala hal , aku tahu kau mempersiapkan dirimu untuk bisa meneruskan tahta ini, kau berjuang lebih keras dari siapapun di istana ini, dan aku tahu kau mampu , kau lebih dari seorang wanita yang kompeten” ....

“ aku tahu kau tak ingin pendamping untuk saat ini, kau terpaksa di jodohkan karena kau wanita”....

“ Aku akan membantumu Dalilah , berdiri disampingmu, mendukungmu , berjuang bersamamu untuk memimpin Hameera ditanganmu” ucap fajar

Destiny ( the story of prince maheer) Tamat ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang