Bab : 6

831 84 3
                                    

Siapa yang nungguin babang Maheer nih.. tadi watty sempet down, apa cuma aku doank ya , semua ceritaku hilang dan Mimin gak bisa publis cerita. Pokoknya selamat membaca ya semoga suka dan maaf jika banyak typo





Update




Update




Happy reading ❤️

Dalilah sudah masuk kedalam kamar hotel yang Maheer pesan. Saat Maheer mentup pintu kamar Dalilah berbalik


“ Excuse me “ ucap Dalilah “ mengapa kau ikut masuk kesini”


“ Ini kamarku , kau pikir aku harus kemana” tanya Maheer


“Maksudmu kita akan tidur sekamar” mata Dalilah membelalak


“ Kita?” Alis Maher terangkat satu “ apa harus ku ingatkan Yara.. kau pelayanku.. mungkin lebih halusnya adalah asisten pribadiku sekarang, jadi kau harus melayaniku dengan baik dan selalu berada di sampingku”


“ Jika aku tak mau” sengit Dalilah

“Kau harus membayar 300.000 dirham di tambah coba aku hitung belanjaanmu harganya lebih dari 1000 dirham, kita masukan kedalam tagihanmu” mata Dalilah semakin melotot mendengar ucapan Maheer dasar ular, ia hanya menambahkan hutangku saja kesal Dalilah.

Berdandan yang cantik sore ini kita akan melihat pacuan anjing saluki, mereka sangat populer kan di Hameera. Maheer mencari-cari di totebag belanjaan Dalilah

“ Pakelah yang ini” Maheer memberikan baju berwarna putih dengan bawahan berwarna biru “ jangan lupa berias,kita akan pergi pukul 3 “

“ ini pukul 2 siang dan kau berkata kita akan berangkat pukul 3 , badanku lengket karna berkeringat menemanimu belanja, sekarang harus bersiap lagi untuk pergi, aku harus mandi “ tak percaya Dalilah

“ maka bergegaslah” enteng maheer 

Dalilah mendelik kepada Maheer “ tuhan apa dia tak merasakan lelah” cecar Dalilah

Dalilah mandi dengan bergegas lalu ia keluar kamar mandi dan bersiap berias , lalu Maheer begantian membersihkan dirinya. Maheer keluar dengan memakan stelan jas berwarna biru senada dengan Dalilah

“ ku akui kau pandai berias Yara , kau cantik “ Maheer mengambil parfum di dalam tas belanjaannya dan menyorotkan di tubuhnya , aroma mint mengguar dari tubuhnya , Dalilah suka wangi ini.

Mereka turun ke lobby dan seseorang menghampiri Maheer dan memberi kunci mobil

“ ini kunci mobil Anda tuan” ucap seorang pria

“ Terimakasih” jawab Maheer

“ kapan kau membeli mobil” tanya Dalilah

“ saat kau mandi,,Aku tak membelinya hanya menyewanya selama disini” ucap Maheer

Siapa pria ini pikir Dalilah ia bukan Orang biasa , apa dia pengusaha , tapi ia tak terlihat seperti pengusaha apa dia dari keluarga yang sangat kaya raya.

Destiny ( the story of prince maheer) Tamat ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang