Bab : 4

907 92 3
                                    

Doble update ya gaees semoga kalian suka , hampir 4000 kata loh ini.. dan Terima kasih buat para reader yang telah memberikan komen dan bintang ,






Happy reading ❤️❤️❤️


Dalilah bangun dengan kepala berputar-putar dan badan sakit, ternyata ia tertidur dilantai, dan ia tekejut apakah ia di lecehkan , ia langsung memeriksa dirinya sendiri dan ia masih mengenakan pakaian lengkap


Setelah ia bernafas lega ia baru menyadari bukan dirinya sendiri di ruangan pengap dan berpencahayaan satu lampu ini , tapi ada beberapa wanita bersamanya, bahkan banyak wanita saling menekuk lutut ketakutan.


Tiba-tiba pintu besi itu dibuka, masuk 4 pria berbadan besar dan menggiring beberapa wanita yang menangis ketakutan keluar, Dalilah berdiri dan mendekat kearah pria itu dengan keberaniannya


“ lepaskan aku, aku akan membayar berapapun yang kalian mau asal kalian melepaskanku” Dalilah mencengkram salah satu pria berbadan kekar itu, tapi tangan Dalilah ditepisnya,. Dalilah tersungkur. Dan pintu itu kembali menutup , Dalilah bangkit dari jatuhnya dan menggedor pintu itu


“keluarkan aku , ku mohon , aku memiliki uang” teriak Dalilah ia teringan black card , ia mencarinya di sakunya berserta ponselnya, kartu dan ponselnya hilang.


Pintu itu kembali dibuka ,ada satu pria yang masuk dan menarik Dalilah keluar , Dalilah menjerit meminta untuk di lepaskan.


“ lepaskan , kau bajingan, lepas!!” teriak Dalilah


“ berhenti berteriak atau kau ku patahkan lehermu” Dalilah sontan menutup mulutnya , tapi ia masih tetap berusaha melepaskan cengkraman tangan pria itu.


Dalilah dibawa kesuah ruangan dan ia di dorong terjatuh, Dalilah memindai ruangan itu ada sebuah meja kerja dengan kursi yang membelakanginya , dan  rak berdebu di belakangnya , ruangan ini tidak terlalu besar ada sofa berbahan kulit palsu di samping Dalilah, lalu kursi itu berputar memperlihatkan sosok seorang pria sekitar usia 40 tahun , rambut klimis berbadan kurus dan berkumis tebal dan sedikit tonggos.


“ Ah .. kau yang membawa black card “ ucap pria itu


“ itu milikku ,.lepaskan aku dan aku akan membayar kalian dan kembalikan black card itu untuk mengambil uang berapapun yang kau mau” ucap Dalilah


“ Milikmu “ pria itu mengambil black card itu dari lacinya dan mengacungkannya di udara


“ ya milikku” tak ada nada ketakutan di suara Dalilah


“ Ehmmm , hanya segelintir orang yang memiliki black card ini, hanya kalangan istana , pejabat penting dan beberapa pengusaha yang memiliki ini, aku pun tak bisa memilikinya “ ucap pria itu “ apa kau yakin ini milikmu manis”


“ Sudah ku katakan itu milikku” tegas Dalilah


“ apa aku bodoh, hah, bila kau mengambil uang dengan black card, aku yakin polisi akan langsung dapat melacak keberadaan kartu ini, dan aku harus percaya padamu hah” ucap pria itu dingin


“ biarkan aku menghubungi orang tuaku , aku akan meminta mereka menebusku. Kalian hanya perlu melakukan kesepakatan saja dengan mereka” ucap Dalilah


“ siapa kau berani membuat kesepakatan denganku?” gertak pria itu


“ aku..aku anak orang penting disini” pria itu berdiri dari duduknya mengitari mejanya dan mendekat kepada Dalilah yang masih berada di lantai , ia mencengkram baju Dalilah dan menariknya berdiri, Dalilah menjerit karna ketakutan.


“ ya ..kau terlihat lumayan cantik” kali ini pria itu mencengkram kedua tahan Dalilah , tapi pria itu menggeleng “ penampilanmu tak seperti kau anak orang kaya manis “ Dalilah merasa kedua pipinya sakit sekarang karna ia di cengkram terlalu kencang.


“ Aku anak Mustafa, salah seorang dewan istana yang mengurus bagian perdagangan” cengkraman itu mengendur tapi seseorang mendekat dan membisikan seseatu ke kuping pria itu


“ ah.. dewan Mustafa” tiba-tiba pria itu menapar Dalilah “ berbohong padaku!! Mustafa baru saja menikahkan putrinya dan mereka tak ada di Hameera, ah kau atau kau adalah dayang putri Mustafa yang mencuri black card” Dalilah mengelus pipi nya yang sakit karna tamparan itu , kali ini ia merasa ketakutan ,.ia salah langkah mengatakan ia anak Mustafa , ia ragu jika ia mengatakan jika ia adalah putri Dalilah anak Sultan Hameera.


“ Aku adalah Dalilah ,.putri Sultan Sulaiman penguasa Hameera” di sisa keberaniannya


“Buahahahaha... Putri , sekarang imajinasi apa lagi yang kau karang untukku, jika kau putri Sultan maka aku adalah anak Raja Arab” pria itu tertawa terbahak-bahak, Dalilah makin menciut sekarang , inikah akhir nasibnya ,.ia tak tahu siapa mereka , dan akan melakukan apa padanya, ayah maafkan aku karna membangkang padamu.


“ Dia cantik “ tiba-tiba sebuah suara masuk , pria yang berdiri didepan Dalilah menoleh kearah pintu yang dibuka “ aku suka wanita yang sedikit liar, apa dia masih liat jika sudah berada di bawahku”  bulu kuduk Dalilah berdiri mendengar ucapan pria itu


“ kita akan memeriksanya dulu , jika ia barang bekas kau bisa memilikinya , dia lumayan cantik kita bisa menjualnya dengan harga tinggi, bila ingin gadis cantik kau bisa mendapatkannya di club dengan harga murah semalam” pria tadi mendecih mendengar pria berkumis itu


“ mereka terlalu mudah , aku suka gadis liar, berikan dia padaku” ucapnya lagi.


“ Sadam!! Aku tak suka dibantah?” ucap pria berkumis itu marah


“  baiklah kakak ,.terserah padamu” ucap pria yang dipanggil Sadam itu


“ Bawa dia kepada wanita itu, biyar ia decek dahulu , kau bisa memilikinya bila ia ternyata barang bekas” ucap pria berkumis itu


Dalilah di seret oleh pria besar yang membawanya tadi kesebuah ruangan “ bos menyuruh muengecek yang ini juga” nadanya seolah memeritah.


Wanita yang melihatnya hanya mengangkat sebelah halisnya yang di ukir tipis dan lancip “ bawa masuk dan tutup kembali pintunya” ucap wanita itu datar


Dalilah melihat wajah wanita itu , ia berkulit putih, berperawakan sedikit gemuk, wajahnya lebar memiliki rahang tegas , berhidung mancung bengkok , matanyapun besar ia mengenakan warna hitam disekeliling matanya mempertegas matanya yang besar dan ia menambahkan eyeliner sama lancipnya di sudut matanya , bibirnya tebal dan mengenakan lipstik warna merah menyala dan berkilau


“ Kemari gadis cantik” Dalilah masih terpaku didepan pintu , ruangan itu seperti klinik yang sangat kumuh ada brangkar disana “ bawa dia kesini” perintah wanitu itu dan entah dari mana ada dua orang pria menarik Dalilah kedekat wanita itu


“ Aku mohon , lepasakan aku” mohon Dalilah,.aku akan membayarmu , dan wanita itu hanya mendengus tak anggun


“angkat dia keatas barangkar, buka celananya” mata Dalilah membulat mendengar ucapan wanita itu.

Destiny ( the story of prince maheer) Tamat ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang