Bab 26

574 72 10
                                    

Update..



Update



Seneng masih baca komen yang masih nungguin cerita ini,, love u so much, jangan lupa komen ya


Happy reading ❤️❤️❤️

Maheer menatap langit-langit kamarnya ,ia tak bisa tidur karena saat ia memejamkan mata wajah Dalilah saat tertidur dibahunya terus terlihat.

Gelisah tak menentu merayapi dirinya, terkadang desahan keluar dari bibirnya ,selolah menenangkan degup jantung yang tiba-tiba berdetak terlalu cepat.

Lagi Maheer berusaha memejamkan matanya ,namun bayangan halis , mata ,hidung dan bibir itu seolah menghantui dikala mata Maheer terpejam.

“ Arrrgggh... Mengapa wajah Dalilah menggangguku” kesal Maheer

Maheer mengambil ponselnya membuka beberapa aplikasi dan melihat media sosial lainnya. Tenyata Ali telah memposting kegiatan dirinya bersama Dalilah saat dipanti, satusan komentar banyak mengisi disetiap postingan foto. Maheer sempat membaca beberapa komentar dari para penggemar

@Saeedkhan : putri anda cantik sekali dan juga sangat murah hati andai aku bisa memiliki kekasih secantik dan sebaik putri maka aku adalah pria paling beruntung didunia
@ysuxx34 : putri jadilah istriku
@marcoFZX : putri bersamaku saja , aku lebih tampan dari pangeran Maheer

Maheer mendengus lucu membaca komentar para pria di kolom komentar berharap komentar itu akan dibalas Dalilah , ia pun memberikan smirk mengejek saat membaca jika penggemar itu lebih tampan darinya. Dan anehnya mengapa Maheer lebih tertarik membaca komentar pujian para pria kepada Dalilah daripaa komentar pujian untuk dirinya. Didalam kolom komentar itu enatah berapa banyak pria yang mumuji serta memuja Dalilah , tapi lama-lama kelamaan Maheer merasa risih membaca komentar-komentar tersebut. Lalu ia berhenti membacanya karena ia tiba-tiba ia menjadi kesal.

Maheer mescroll foto-foto dirinya dan Dalilah, ada sebuah foto dimana Dalilah tertawa sangat lebar saat dia bersama anak-anak panti , Maheer memuji Ali yang pandai mengambil Dalilah dari sudut itu, Dalilah terlihat bahagia seyum itu benar-benar tulus dan juga cantik. Ia juga ikut tersenyum melihat foto Dalilah.

Tiba-tiba seyum itu hilang seketika dan ia buru-buru menutup akun itu “ apa yang kau pikirkan Maheer , lebih baik aku cepat tidur “ ia menggeleng kepalanya agar berpikir jernih, apapun yang terlintas di pikiran Maheer membuatnya malu, walaupun tak ada seorang pun dikamar itu yang bisa melihatnya.

Pagi sekali Maheer sudah terbangun karena tidurnya yang tidak nyenyak. Ia memanggil Ali untuk berjalan-jalan dan sarapan di seafood market dekat dermaga.

Maheer mengenakan pakaian kasual untuk pergi, karena ia tak ingin terlalu mencolok dan meminta Ali hanya dirinya dan para bodyguard Akbar saja yang ikut , tak perlu ada pengawalan dari istana.

Maheer sempat berpapasan dengan berapa dayang dan mereka memberi hormat dengan malu-malu , mengagumi wajah Maheer yang tampan. Tanpa Maheer tahu salah seorang dayang yang memberi salam adalah Fatimah.

Setelah Maheer melewatinya Fatimah buru-buru lari kekamar tuan putrinya.. Fatimah masuk dengan mengetuk terlebih dahulu ia melihat tuanya baru saja bangun dan menggeliat di atas ranjang.

Buru-buru Fatimah duduk sebelah Dalilah yang sepertinya akan tertidur kembali.

“ Putri bangun.. ayo bangun..aku baru saja melihat pangeran Maheer , dia akan keluar istana” ucap Fatimah

Mendengar kata Maheer  keluar istana Dalilah langsung terduduk “ apa dia akan pergi meninggalkanku?” tanya Dalilah lebih kepada dirinya sendiri

Destiny ( the story of prince maheer) Tamat ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang