request by nindindi
POV Orang ketiga || AU - Hawaii culture || Bahasa baku (literally)|| Fluff, romance 🔞
3k++
alur maju mundur (maju cantik)⚠️ lgbtq issue.
***
Taeyong berjalan keluar dari kamar ABK. Di pundaknya tersampir tas besar berwarna hitam yang tampak penuh. Kakinya melangkah mantap menyusuri geladak. Sesampainya di bagian depan, ia sejenak terdiam, memperhatikan tiap sudut kapal, lalu melongok ke bawah.
Sore itu pelabuhan cukup ramai. Tapi matanya langsung bisa memokus pada satu orang yang berdiri di bibir pantai, melambaikan tangan ke arahnya dengan senyum hangat.
Taeyong ikut tersenyum lebar, antusias balas melambaikan tangannya.Taeyong lalu turun dari kapal, tergesa-gesa berlarian di sepanjang aspal pelabuhan. Menyongsong sosok tadi, lalu memeluknya erat seolah kemarin tidak bertemu.
"Kenapa mesti lari? aku kan sudah bilang akan menunggu di sini sampai kamu balik lagi"
Taeyong tertawa. Ia melepaskan pelukannya, lalu menggusak rambut orang di depannya sayang.
"Rambutku jadi berantakan" keluhnya dengan bibir yang mengerucut lucu. Marah pun dia masih terlihat cantik.
"Kamu masih keliatan manis, Ten"
"Memangnya aku gula" orang yang dipanggil Ten itu hanya mencibir kecil, lalu menarik tangan Taeyong untuk segera pergi menuju Bandara. Mereka akan melakukan perjalanan 88 km ke pulau Moloka'i dari Honolulu.
Taeyong bertemu Ten 7 hari yang lalu saat kapal kargo tempatnya bekerja itu tertambat di pelabuhan. Hatinya ikut tertambat pada sosok Ten yang saat itu terlihat sedang mengobrol serius dengan salah satu petugas dermaga. Taeyong tak mengerti kenapa ia memperhatikan lelaki lain sampai tak berkedip. Maksudnya, dia memang belum pernah merasakan jatuh cinta. Tapi ia tak menyangka kalau hatinya berdebar gila untuk seorang pria.
Ten mengenakan celana pendek selutut berwarna krem, dengan kaus yang di dadanya ada gambar bendera hawai. Rambutnya hitam pekat, sehat seolah berkilauan, panjangnya sebahu, tergerai setengah dan setengahnya lagi dikuncir kendur. Kulitnya juga seperti berwarna keemasan, tidak terlalu gelap juga tidak terlalu terang. Tangan kanan bagian dalam terhias tatto ukuran besar, entah gambar apa Taeyong tak faham. Juga satu tindikan di bibir dan beberapa di telinga yang jumlahnya belum sempat Taeyong hitung.
Taeyong waktu itu sedang mengawasi petugas stevedoring di dekat bantalan pelabuhan. Setelah pekerjaannya selesai, ia bergegas menghampiri petugas tadi. Taeyong hanya mendapatkan info kalau Ten adalah seorang guru di sekolah dasar dekat pelabuhan.
Hari kedua, Taeyong sengaja berjalan-jalan setelah menyelesaikan pekerjaannya, mencari-cari alamat sekolahnya. Ia tidak bertemu dengan Ten seharian itu. Pun di hari ketiga.
Hari keempat, Taeyong akhirnya bertemu lagi dengan Ten secara tak sengaja, di depan konbini lokal tak jauh dari sekolah tempat Ten mengajar. Ten sedang duduk menikmati satu cup es krim. Taeyong lalu duduk disebelahnya, memberanikan diri menyapa terlebih dulu menggunakan bahasa Inggris.
Ternyata Ten pribadi yang ramah, Taeyong dengan mudah mengajaknya mengobrol. Ia bahkan tak menyadari kalau Ten mengenakan dress cantik bermotif bebungaan, dengan pita putih pada kuncir rambutnya.
"Aku adalah māhū" ucap Ten saat Taeyong tak sengaja bertanya apakah ia lelaki atau perempuan.
Belum sempat Taeyong bertanya apa itu māhū, seseorang memanggil nama Ten, lalu berbicara dengan bahasa setempat yang tidak Taeyong fahami.
KAMU SEDANG MEMBACA
[end] Mellifluous (TAETEN)
Fanfiction[Bahasa] A song from you, A story for you. Taeten: Mellifluous and meant to be together even if SM do them apart. Kumpulan song fiction, one shot or two shot tentang Taeten berdasarkan request lagu dari para pembaca. _______________________________...