Requested by LaylaaLalalin
POV orang ketiga || AU || Bahasa Baku & non Baku || OOC || Romance kinda pwp🔞 idk Body is sinner circle anthem😈 what do you expect me about this lol enjoy the smut—maybe.
p.s boleh liat MV nya ya sekalian streaming musik suamiku haHaHaha *laughing through pain*
***
Breaking up is a bitch.
Taeyong tidak pernah faham konsep tersebut sampai akhirnya ia putus dengan lelaki manis nan seksi bernama Ten Lee. Pacar—ralat, mantannya itu seorang professional dancer. Koneksinya luas bukan main, anak gaul Seoul. Sebenarnya tak jauh berbeda dengan Taeyong yang juga berasal dari kalangan jetset dengan gaji tinggi, eksekutif muda yang akan manggut-manggut patuh depan para ekspatriat atasan mereka tapi di belakang punggung akan menyumpahi bule-bule itu sampai mampus.
Kalau harga diri bisa diberi tier rank macam Free Fire—game online kesukaan Taeyong—, maka dia sudah pasti masuk Grandmaster. Dari dulu, Taeyong adalah pihak yang selalu memutuskan hubungan lebih dulu. Tak peduli mantan-mantannya mau menangis sampai mengancam bunuh diri—yang terbukti cuma gertakan sambal tak berarti. Bagi Taeyong, kalau harga dirinya sudah dilukai walau hanya berbentuk decihan kecil, maka hubungan sudah waktunya berhenti. Dan setelah itu, Taeyong akan bertingkah seperti hubungan sebelumnya hanya mimpi tak berarti. Tidak sampai hitungan minggu, Taeyong sudah dapat yang baru.
Mungkin putusnya hubungan cinta Taeyong dengan Ten juga buah dari doa-doa mantan Taeyong yang tersakiti.
Tidak, Taeyong tidak diputuskan. Ia tetap jadi pihak yang memutuskan. Tapi yang membuatnya uring-uringan tidak jelas adalah ... rasa menyesal yang tiba-tiba bercokol di hatinya. Ini bukan Taeyong yang biasanya. Taeyong sadar ia memutuskan Ten karena sudah kepalang marah melihat Ten yang terus-terusan membalikkan ucapannya dan bersikap egois. Kenyataan pahit yang harus ia akui adalah ia yang masih mencintai mantannya, teramat sangat.
Tak dapat dipungkiri kalau Ten adalah mantan terindahnya. Hampir tiga tahun menjalani hubungan—biasanya Taeyong hanya betah 3 bulan pacaran—Taeyong merasa kalau Ten adalah pemberhentian terakhirnya. Rumah yang ia cari. Tempat yang ia tuju.
Ten bahkan membuatnya kembali semangat dengan passion lamanya—membuat musik. Dia menyewa apartment tipe 2br dan menyulap salah satu kamarnya menjadi studio musik kecil. Di sana ia melepas penat setelah seharian bekerja, membuat musik sambil memikirkan Ten, atau bahkan terkadang Ten datang, tidur-tiduran di tempat tidur kecil disitu sambil memperhatikan Taeyong yang bermain dengan alat recording setelah puas bermain dengan tubuhnya.
Sebelumnya Taeyong tidak pernah merasa cemburu bila pasangan-pasangannya dulu menghabiskan banyak waktu dengan orang lain karena ia pun begitu. Tapi dengan Ten, Taeyong tiba-tiba saja berubah serakah, posesif, mudah cemburu, over-protektif, dan hal-hal negatif lain yang membuat Ten jengah—katanya.
Singkat cerita, setelah percekcokan mereka di tempat parkir salah satu mall karena Taeyong melihat Ten jalan dengan beberapa temannya—dan salah satu si sialan itu mencium pipi Ten—, kesabaran Taeyong habis sudah. Ia berteriak bilang kalau mereka sudah selesai, Ten bebas bergelayut dengan siapa saja yang ia mau—kalimat yang membuat Ten marah besar dan pergi tanpa kata, tanpa menoleh.
Dan ini sudah hampir seminggu, tapi rasa menyesal itu makin menguat dari waktu ke waktu. Taeyong merindukan Ten. Terutama tubuh indahnya yang bisa ia peluk kapanpun ia mau, tubuh lentur yang memudahkannya bercinta dengan gaya apapun dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[end] Mellifluous (TAETEN)
Fanfiction[Bahasa] A song from you, A story for you. Taeten: Mellifluous and meant to be together even if SM do them apart. Kumpulan song fiction, one shot or two shot tentang Taeten berdasarkan request lagu dari para pembaca. _______________________________...