a story theme requested by myeonsa_kim3122
POV Orang ketiga (Ten side)
finally no 18+ sign, eh maybe ada buat sedikit self harm.
AND HEIIII kalian mah pinter geuning ya baca hints di cerita sebelumnya😂 semuanya bener masaaa wkwkwkw but emang ak akui kasih hints nya terlalu kentara sih hehe
***
Manhattan,
9 tahun yang lalu.
Tepat setelah pendeta bilang kalau mereka sah sebagai pasangan suami, mata Ten berbinar memandang lelaki di hadapannya, menyambut ciuman sebagai awal jurnal baru dan akhir jurnal lama setelah menghabiskan 5 tahun bersama.
Tak ada halangan berarti dalam kisah cinta mereka. Keluarga yang saling mendukung, lingkungan yang tidak memandang mereka sebagai abu-abu-- mungkin ada beberapa yang homophobe tapi selama lebih banyak support untuk keduanya,
"you and me together against the world," begitu ucap suami Ten saat kali pertama lelaki itu mengungkapkan perasaannya pada Ten.
Ten menghabiskan harinya sebagai suami yang lebih banyak tinggal dirumah karena pekerjaannya sebagai graphic designer freelance, sedangkan suaminya bekerja di salah satu firma hukum sebagai, well, Pengacara sengketa warisan.
Satu tahun pertama, semuanya berjalan lancar sebagaimana yang Ten harapkan. Mereka berdua bahkan mengadopsi 1 anjing yang diberi nama Ruby dan 1 kucing bernama Louis. Merawat keduanya seperti anak sendiri. Bila Ten sudah selesai dengan urusannya, dia akan menunggu Taeyong pulang. Bersama Ruby dan Louis di teras depan rumah, lalu menyambut Taeyong dan mereka berempat akan duduk sambil minum teh sore di bench taman.
Tapi sayangnya, hidup selalu dihiasi revolusi dan evolusi.
🎵You and me we made a vow
For better or for worse
I can't believe you let me down
But the proof is in the way it hurts"Maaf, darling. Mungkin malam ini aku telat pulang, lembur karena berkas kasus baru yang di buru waktu" ucap lelakinya saat pamit pergi bekerja. Ten hanya tersenyum kecil, sambil menggendong Louie, melambaikan tangannya bilang 'hati-hati daddy' pelan.
Ijin telat pulang itu kemudian berubah jadi ijin tidak pulang sehari, tiga hari, seminggu, sampai beberapa minggu.
Sampai satu malam, saat lelakinya pulang dalam keadaan kacau--dasi berantakan, bau parfum wanita, mulut yang menceracau efek alkohol- suaminya tiba-tiba menampar Ten saat Ten mengeluh ketika hendak membawanya menuju kamar mandi.
"I should never marry you, you prick! hik- kamu tidak tahu susahnya aku menahan rasa kesal setiap melihat wajahmu! hik- sial... kenapa aku bisa jatuh cinta padamu?! hik-"
Ten tetap memapah Taeyong menuju kamar mandi setelah mengusap pipinya yang ditampar, perlahan melepaskan pakaian Taeyong dan langsung mencuci semuanya agar wangi parfum wanita itu hilang. Ia memukul dadanya sendiri saat dilihatnya noda lipstik di kerah kemeja suaminya. Menahan airmata yang hampir tumpah.
Ten sudah tahu apa yang terjadi. Saat suaminya mulai bertingkah aneh dan jarang pulang, saat itulah dia tahu kalau lelaki itu tak lagi peduli pada janji sehidup semati mereka. Tapi Ten terlalu takut untuk memulai pertengkaran. Mungkin lelakinya hanya jenuh dengan hubungan mereka. Mungkin lelakinya hanya perlu sedikit distraksi, lalu dia akan ingat untuk kembali pulang dan ingat untuk bilang I love you lagi. Mungkin, seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[end] Mellifluous (TAETEN)
Fanfiction[Bahasa] A song from you, A story for you. Taeten: Mellifluous and meant to be together even if SM do them apart. Kumpulan song fiction, one shot or two shot tentang Taeten berdasarkan request lagu dari para pembaca. _______________________________...