request by Yi_Fei
POV orang ketiga || AU || Bahasa baku & non baku || romance, hard 🍋 kinda bokep-material scene😭🔞🔞
warning: kinky(ies)
***
Suara tik pada keyboard terdengar cukup nyaring di ruang tamu merangkap ruang keluarga apartment yang terletak di jantung ibu kota Seoul itu. Nampak lelaki tampan tengah fokus pada layar laptopnya, sesekali tangannya berhenti mengetik untuk menggerakkan jemarinya di atas layar sentuh itu, menggulir atau membuka jendela baru di dalam sana. Matanya bergerak selincah gerak jemarinya. Pantulan huruf, angka dan grafik terlihat pada kacamata yang ia kenakan.
Di sampingnya duduk seorang lelaki manis berambut hitam yang menyender manja pada bahu lelaki berkacamata. Lelah sedari tadi diacuhkan eksistensinya, si manis menyerah dan mulai membuka group chatroom teman-teman dekatnya.
"Yes!"
Taeyong, lelaki berkacamata yang tengah sibuk dengan dunianya sendiri itu nampak mengalihkan perhatiannya sekilas dari laptop saat menyadari beban di bahunya menghilang. Ten, kekasih manisnya itu sudah berdiri, senang, menaruh ponselnya di atas meja, lalu terburu-buru pergi ke kamar mandi. Untuk kemudian keluar lagi karena lupa mengambil handuk.
"Sayang, mau kemana?" ujar Taeyong saat melihat sekelebat kekasihnya membawa handuk di tangan. Bertanya tanpa perlu mengalihkan pandangannya dari layar laptop.
Ten berusia lebih muda satu tahun dari Taeyong. Tidak seperti Taeyong yang sibuk sebagai eksekutif muda dengan setumpuk pekerjaan tak henti seperti hamster dalam roda, Ten beruntung bisa memiliki pekerjaan yang tidak menguras waktunya. Ia mengajar di akademi tari yang cukup terkenal di Seoul tiap Jumat dan Sabtu, lalu Senin sampai Kamis mengajar mata pelajaran kesenian pada salah satu Sekola Menengah Atas di dekat kediaman mereka.
Ini tahun ke 4 keduanya tinggal bersama dan memasuki tahun ke 6 total hubungan mereka. Semua orang di lingkungan tersebut tahu kalau Taeyong dan Ten berpacaran, tak terkecuali keluarga mereka. Memang tidak ada penolakan, tapi kadang ada beberapa orang yang terang-terangan menjaga jarak dari keduanya. Terutama Ayah dari kedua belah pihak.
Tapi baik Taeyong dan Ten sama-sama tidak peduli. Menghabiskan waktu berdebat soal cinta dengan kaum konvensional tak ubahnya berdebat soal tata surya dengan kaum bumi datar.
Bagi Taeyong dan Ten, kehadiran satu sama lain sudah cukup untuk jadi alasan saling mencintai. Tidak perlu repot-repot.
Tapi walau begitu tentu saja hubungan mereka tidak melulu mulus layaknya paha idol-idol di Korea.
Seperti akhir-akhir ini, Taeyong yang tengah disibukkan dengan pekerjaannya kadang membuat Ten sedikit kesal dan memutuskan untuk menghabiskan waktu sendiri. Baik di kamar atau di luar.
"I need to take a walk. Diem disini jadi patung terus bisa bikin aku cepet mati" jawab Ten masa bodo. Bukan berarti Ten marah, tidak. Mulutnya memang seperti itu.
Taeyong tidak berkomentar. Ia hanya mengangguk kecil, faham. Ten juga tidak menjawab lagi, sudah cepat pergi.
Setelah memastikan Ten benar-benar sudah masuk ke dalam kamar mandi, Taeyong menoleh ke arah ponsel Ten yang tergeletak sembarangan di atas meja. Tangannya meraih ponsel itu, membukanya dengan mudah karena well, 6 tahun bersama membuat baik Taeyong dan Ten sudah sangat percaya pada satu sama lain, sampai tidak ada lagi ruang privasi di antara keduanya--kecuali saat tengah bekerja.
Taeyong memeriksa isi ponsel kekasihnya hanya ingin memastikan kemana dan dengan siapa Ten pergi walau nantinya pun Ten akan bilang sendiri.
Itu sudah jadi bagian kebiasaannya, double check.
KAMU SEDANG MEMBACA
[end] Mellifluous (TAETEN)
Fanfiction[Bahasa] A song from you, A story for you. Taeten: Mellifluous and meant to be together even if SM do them apart. Kumpulan song fiction, one shot or two shot tentang Taeten berdasarkan request lagu dari para pembaca. _______________________________...