I Fall in Love Too Easily

848 92 43
                                    

karena lagu request an udah dibikin semua (kayaknya), selanjutnya buku ini bakal diisi sama playlist aku & taeten dulu:p

Author's note;

POV Orang ketiga || AU || Bahasa baku || OOC, Fanon || Fluff

[warn: slight/hard lemon🔞]

***






Suasana ballroom yang cukup ramai membuat Ten merasa tidak nyaman. Ia mencari-cari celah, menyelinap pergi ke lantai dua yang penghuninya lebih sedikit dibanding lantai satu. Matanya nyalang mencari beranda. Dia butuh menghirup udara segar. Wangi parfum dari orang-orang yang berkeliaran membuat kepalanya pening.

Ten menghembuskan nafas lega saat meraih pintu beranda. Dihirupnya udara malam banyak-banyak. Tapi tiba-tiba saja dia terbatuk, nafasnya tercekat karena... asap rokok?

Ia mengedarkan pandangannya, mendapati seorang lelaki yang tengah duduk di atas genteng kanopi lantai satu. Lelaki itu tadi sedang santai menghisap rokoknya, sampai suara batuk Ten berhasil membuatnya mengalihkan pandangan, lalu keduanya beradu tatap. Meski hanya disinari cahaya rembulan, Ten bisa melihat bentuk wajah lelaki perokok itu. Rahang yang tajam, mata yang juga tajam, bibir bawah yang cukup tebal. Terlihat seksi.

"Apa yang kamu lihat?" ucap lelaki itu tiba-tiba. Suaranya berat, tapi intonasinya lembut. Walau kalimatnya seolah kasar, tapi caranya berbicara membuat Ten jatuh cinta pada pendengaran yang pertama.

"Kamu orang Inggris?" Tanya Ten begitu saja, refleks saat mendengar pelafalan what dari lelaki itu membuat Ten yakin kalau itu aksen british Cockney.

"Orang tuaku asli Korea, tapi aku lahir dan besar di London, in Essex precisely..." lelaki itu melompati dinding pembatas di beranda. Ia berjalan mendekati Ten.

"You got British accent as well" katanya menambahkan.

"Aku sekolah di British School, for too long" jawab Ten kikuk.

"Jadi seperti komputer? mengikuti sistem?" ucap lelaki itu lagi sambil terkekeh kecil. Harusnya Ten merasa tersinggung, tapi nada bicara lelaki itu sama sekali tidak seperti berniat untuk menghina.



🎵I fall in love too easily
I fall in love too fast



"I love your accent" ucap Ten tiba-tiba. Entah datang keberanian dari mana, tapi melihat lelaki itu tertawa ramah membuat Ten merasa aman untuk berkata hal-hal tak terduga.

"Who? Me?" lelaki itu menunjuk dirinya sendiri. Ten mengangguk walau sebenarnya pertanyaan tadi hanya retoris belaka. Tidak ada orang lagi disini dan dia satu-satunya orang yang sedang Ten ajak bicara.

"Your Cock..." Ten menjeda ucapannya saat lelaki itu kembali mengikis jarak "...ney accent is wonderful" ucap Ten melengkapi kalimatnya, menahan nafasnya karena jarak lawan bicaranya yang begitu dekat dengannya.

"I thought you gonna say something else" ucap lelaki itu sambil melangkah mundur, memberi jarak untuk mengulurkan tangannya.

"Aku Taeyong"

Ten terkesiap. Pandangan mata Lelaki bernama Taeyong itu terlihat berbahaya.

"T-ten" ucap Ten tergugu. Taeyong menarik sebelah alisnya, "Like number?" Tanya Taeyong bingung yang dibalas anggukan patah-patah dari Ten.

"Aku dari Thailand, well, kamu tahu orang Thailand punya nama asli yang susah dieja, jadi biasanya kami berkenalan dengan menyebut nama panggilan" ucap Ten lumayan panjang, kali ini lancar karena tatapan mata Taeyong yang mulai melembut. Mungkin ia sadar kalau Ten sedikit terintimidasi saat melihatnya tadi.

[end] Mellifluous (TAETEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang