Author's note
[Warning: 17+ untuk slight lemon dan visualisasi kekerasan👀🌝] POV orang ketiga || AU (Indonesia - Jawa) || OOC, Fanon || Bahasa baku & non baku || Angst
***
Ten menatap bayangan wajahnya di cermin kamar mandi fakultas. Mengusap sekilas pelipis kanannya yang tertutup oleh kapas dan plester luka. Sedikit meringis karena luka itu memang tidak lebar, tapi sangat perih dan bikin pening. Belum lagi pergelangan kaki dan tangannya yang lecet, juga pinggul dan bokongnya yang masih terasa ngilu.
🎵I was born a fool
Broken all the rules
Seeing all null
Denying all of the truth"Ah! kunci kosan!" Ten menepuk jidatnya lupa. Tadi dia pergi tanpa pamitan pada roommate nya, lupa tidak membawa kunci cadangan miliknya karena terburu-buru gara-gara Pak Rustam yang memajukkan jadwal seenak jidat. Padahal hari ini harusnya Ten tidak ada jadwal kuliah.
Terpaksa dia harus mencari roommate nya itu walaupun enggan.
***
"Ada Mas Taeyong?" tanya Ten takut-takut pada salah satu senior kenalannya yang sedang fokus pada laptop didepannya.
"Tadi ke DPR kayaknya Ten" jawab lelaki itu tanpa repot-repot memalingkan wajahnya.
DPR adalah salah satu nama tongkrongan mahasiswa disitu, singkatan dari Dibawah Pohon Rindang. Ten sendiri tidak mengerti kenapa Taeyong bisa disana karena biasanya dia lebih suka menghabiskan waktu di sekretariat Mapala tadi. Taeyong tidak pandai bergaul dengan orang, dia lebih suka berbicara dengan bebatuan gunung dan pepohonan.
Tapi kemudian saat ia sudah sampai, Ten tahu jawabannya mengapa.
Disana Taeyong terlihat sedang mengobrol asik dengan salah satu mahasiswi yang Ten tidak tahu siapa, tapi cukupan bagi ia paham kalau roommate nya itu memiliki hubungan spesial dengan lawan bicaranya, kalau dilihat dari tingkah keduanya.
'Aku ya tresno karo awakmu (cinta sama kamu), makanya aku begini'
'Kamu jangan ragu. Nggak apa-apa, nggak bakal ada yang rugi, kita sama-sama laki-laki'
'Aku nggak gay, tapi aku cuma cinta sama kamu, diri kamu. Kalau bukan kamu, aku nggak mau begini'
Ten menggelengkan kepalanya cepat, lalu memantapkan langkah kakinya menuju dua orang yang berasyik-masyuk disana.
"Mas, aku pinjem kunci kamar. Aku lupa nggak bawa kunci tadi" ujar Ten langsung saja saat sudah ada didepan Taeyong.
"Oh, Ten? kok ngampus? katanya libur?" Taeyong merogoh tasnya, mengeluarkan kunci dari sana, lalu memberikan kunci itu pada Ten untuk kemudian mengalihkan pandangannya lagi pada perempuan didepannya, seolah tak peduli dengan jawaban Ten atas pertanyaan yang ia lontarkan tadi.
"Suwun (terimakasih)" ucap Ten pelan sambil langsung melangkahkan kakinya, pergi meninggalkan kakak tingkatnya itu cepat.
'Ngapusi (bohong)'
'Ngapusi'
'Ngapusi'

KAMU SEDANG MEMBACA
[end] Mellifluous (TAETEN)
Fanfiction[Bahasa] A song from you, A story for you. Taeten: Mellifluous and meant to be together even if SM do them apart. Kumpulan song fiction, one shot or two shot tentang Taeten berdasarkan request lagu dari para pembaca. _______________________________...