request by selagiasa
POV orang ketiga || bahasa baku & non baku || AU - thriller horror spiritual things idk you name it, romance || setting tempat di LA/any city in USA
🔞 disturbing content please it's a fiction. [Mention of corpse, sex with corpse, blood etc]
***
"Haaah"
Desah tipis juga suara percikan air bercampur satu saat Taeyong bangkit dari bathub. Tangannya mengusap wajahnya berkali-kali. Hidungnya memerah, telinganya berdenging, kosong kemasukan air. Sambil menggerutu kecil, Taeyong memukul-mukul pelan telinga yang satunya, mengeluarkan sisa air dari sana. Taeyong bisa melihat jemarinya yang mengeriput, memutih. Tangannya meraih jam di atas palang kecil dekat bathubnya.
"Sayang! Are you okay?"
Taeyong menoleh, ia bisa melihat siluet Ten—kekasihnya—berdiri di balik pintu kamar mandi mereka. Ia tersenyum tipis, bangkit dari dalam bathub perlahan. Kembali suara percikan air terdengar.
Suara pintu bergeser, Taeyong terengah pelan, menatap Ten dengan senyum lebar.
"Kebiasaan nggak pernah bawa handuk!" Ten menutup matanya refleks walau apa yang Taeyong punya ia juga punya.
"Sorry" bilang Taeyong meraih handuk di tangan Ten. Melilit handuk di pinggang sembarang.
"Aku panggil kamu dari tadi" Keluh Ten. "Aku fikir kamu kenapa-napa. Hampir dua jam di kamar mandi!"
Taeyong terkekeh, meraih dagu Ten, mengecupnya lembut.
"Kamu khawatir, hm?" Tanya Ten masih memegang dagu Ten pelan, "aku ketiduran tadi" katanya terkekeh pelan.
Hidung Ten mengernyit, "kamu kecapean! Udah, hari ini nggak usah berangkat kerja" Perintah Ten.
Taeyong menatap Ten lamat-lamat. Ia lalu mengangguk. Untuk kemudian senyum tipis tersungging di bibirnya.
"Recharge please" Taeyong terkekeh, meraih pinggang Ten, menarik lelaki itu masuk ke dalam kamar mandi diiringi sumpah serapah Ten yang kemudian tertawa-tawa senang.
🎵 Terjebak waktu terhenti di masa lalu
Kau dan aku menjalin asmara berdua
Kutersandar terbawa ke dalam cintamu
Perlahan kau runtuhkan harapan***
Mata Taeyong membola tak percaya, "They change their mind right after lunch?!"
Kevin—personal assistannya itu mengangguk. Wajahnya nampak khawatir. Taeyong mengusap keningnya pusing. Ia lalu menggeleng,
"kita coba lagi bargain sama mereka. Tolong bilang sama David jangan pake asistensi lagi. Dia keliatan gugup tadi"
Kevin kembali mengangguk, lelaki manis itu lalu segera keluar dari kamar mandi—Taeyong tadi ke restroom sebentar untuk mencuci muka setelah makan.
Menghela nafas lelah, Taeyong menundukkan kepalanya, menatap wastafel. Setelah mencuci tangan dan mengeringkannya, Taeyong tak langsung keluar. Ia memperhatikan wajahnya di depan cermin. Kepalanya kembali berdenyut sakit, persis seperti kejadian semalam saat ia berendam di bathub. Taeyong mengernyit, matanya menyipit sebentar. Kilatan peristiwa seperti muncul di kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[end] Mellifluous (TAETEN)
Fanfiction[Bahasa] A song from you, A story for you. Taeten: Mellifluous and meant to be together even if SM do them apart. Kumpulan song fiction, one shot or two shot tentang Taeten berdasarkan request lagu dari para pembaca. _______________________________...