Dusk Till Dawn

978 95 75
                                    

request by Justfor10

POV orang ketiga || AU || OOC, Fanon || Bahasa baku || Fluff romance slight (or hard) lemon 🔞 konten eksplisit!

***







Tengah malam di pesisir laut dekat dengan pelabuhan, tampak satu mobil melaju cepat bermanuver di sekitar tumpukan kayu-kayu bekas geladak dan kotak-kotak kargo ukuran besar yang menyerupai lorong-lorong labirin. Di belakangnya menyusul sebuah motor yang sepertinya juga dipacu sampai batas maksimal.

"Nice Wheelie!" teriak pengemudi mobil, melirik motor yang mengikutinya sambil masih menginjak pedal gas, tertawa-tawa senang seolah sedang bermain Gokart bersama teman.

Adegan kejar-kejaran itu akhirnya berhenti saat motor hitam berhasil memblokir jalan mobil berwarna kuning mencolok tadi.

Lelaki dengan glitter di kelopak matanya mendesiskan makian pelan setelah menginjak pedal rem mobil mendadak. Ia mendengus kecil saat melihat siluet tubuh berdiri di depan  setelah bangkit dari tanah, tak jauh dari Suzuki Hayabusa di belakang, yang tergeletak setelah di ajak menikung tajam, menghasilkan gaya sentripetal dari decit ban dan aspal. Adegan pemblokiran yang epic sekali.

Lelaki pengemudi mobil keluar, menutup pintu mobilnya perlahan. Terlihat santai seolah tak menyadari sebuah pistol sudah teracung ke arahnya.

 Terlihat santai seolah tak menyadari sebuah pistol sudah teracung ke arahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terimakasih karena tidak menembak ban my baby Cànie, he's my favorite one" ucapnya pertama kali, memecah sepi malam yang hanya dihiasi suara deburan ombak lautan lepas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terimakasih karena tidak menembak ban my baby Cànie, he's my favorite one" ucapnya pertama kali, memecah sepi malam yang hanya dihiasi suara deburan ombak lautan lepas.

"Kamu tahu itu kan?" Ten menatap sosok di depannya, tersenyum tipis sebelum melanjutkan ucapannya yang tertunda, "...my Yongie hyung"

"Menyerahlah Ten, aku tidak ingin menyakitimu" jawab lelaki bernama Taeyong yang di panggil Yongie hyung itu.

"But you already hurt me... kamu mengganggu after-party ku, Sayang" suara Ten yang cempreng itu terdengar sedikit bergetar saat angin laut mengelus permukaan kulitnya, "see? bahkan kamu bikin aku kedinginan sekarang, outfitku hari ini alcohol friendly, harusnya aku sedang merasa hangat oleh alkohol dan pelukan. Tapi kamu malah mengajakku bermain di tempat dingin" ujarnya lagi panjang lebar. Suaranya terdengar merajuk kesal.

[end] Mellifluous (TAETEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang