Like A Virgin

397 54 11
                                    

request by TenLee480

POV orang ketiga || bahasa baku & non baku || magician, romance ||mention of cheating, implicite sex scene 🔞 3300+


***

Tepuk tangan meriah terdengar membahana di teater dengan kapasitas 500 orang itu. Di tengah panggung, berdiri lelaki tampan yang tengah menunduk, memberikan penghormatan terakhir sebelum menutup acara. Layar di belakang punggungnya sudah mati, menyisakan kain hitam. Beberapa pengunjung melempar tangkai-tangkai mawar ke arah panggung, masih bersuit-suit dan berdecak kagum pada penampilan Ten Lee, pesulap close-up asal Thailand yang sekarang menetap di Korea itu.

Ten mengangkat wajahnya, tersenyum tipis sambil melambaikan tangan, ia berlari-lari kecil ke belakang panggung. Para pengunjung satu-persatu mulai meninggalkan area teater. Suaranya riuh, satu dua masih heboh bercerita bagaimana kartu-kartu di tangan Ten bisa lenyap, kartu-kartu yang berubah warna dalam sekejap mata, juga benda yang tiba-tiba hilang dan muncul seolah diteleportasi ke atas meja kecil tempat Ten melakukan atraksi sulapnya tadi.

"Ten, pulang bareng?" Taemin, salah satu staff sekaligus managernya menyembul dari belakang pintu ruangan backstage Ten.

Ten menggeleng, "no. Seperti biasa"

"Mau hyung temani?"

Ten kembali menggeleng. Taemin melipat bibirnya sambil bilang oke pelan. Lelaki itu segera menutup pintu, untuk beberapa detik kemudian kembali membukanya cepat seolah baru ingat sesuatu.

"Ten, jangan kemana-mana. Ingat, besok kita harus pergi lagi. Langsung pulang ke apartemen. Kamu tahu aku selalu tahu kamu ada di mana." bilangnya sambil tersenyum tipis.

Ten terkekeh pelan, mengacungkan jempol sambil bilang siap, sajangnim.

Setelah para penonton sepenuhnya menghilang, staff sudah selesai membersihkan isi teater. Mereka hanya meninggalkan meja khusus tempat Ten sulap tadi. Tidak boleh ada yang memegang meja itu kecuali Ten dan Taemin, semua staff sudah diberitahukan hal penting itu saat mereka direkrut. Tapi kening Ten mengerut aneh saat melihat seorang lelaki dengan setelan mirip staff—serba hitam—berdiri di depan mejanya. Jemari lelaki itu nampak terangkat, bersiap menyentuh meja.

"DON'T!" Teriak Ten refleks.

Tangan lelaki itu berhenti di udara, "Don't touch it" Tambah Ten tergesa menghampiri meja dan lelaki yang masih mematung di depannya.

"Kamu bukan staff?" Tanya Ten kembali terdengar ramah saat menyadari lelaki itu mengenakan gelang tiket di tangannya yang satu lagi. Ten lalu sibuk melipat karpet hitam di atas mejanya. Tangannya bergerak cepat. Tidak ada dua detik, meja itu sudah bersih atasnya.

"Wow. You're the best sleigh of hand magician I've ever met"

Ten mengangkat wajahnya, menatap lelaki di depannya lebih baik. Lelaki itu... Tampan. Kepalanya ditutup tudung dari sweater hitam yang ia kenakan, kontras dengan rambutnya yang berwarna silver. Bibirnya terlihat tipis tapi penuh pada saat yang bersamaan. Hidungnya mancung. Matanya bulat seperti anak anjing yang menggemaskan. Saat ia menoleh, Ten juga bisa melihat betapa tajamnya rahang lelaki itu. Singkat kata, wajahnya terlihat seperti seorang bintang. Entah idol atau aktor.

"Maaf?" Tanya Ten bingung.

Lelaki itu menurunkan hoodienya. "Ah, namaku Lee Taeyong." Bilangnya sambil meringis kecil. Ten baru menyadari kalau tangan Taeyong terulur, untuk kemudian Ten sambut. Tangan Taeyong terasa kasar dengan beberapa benjolan seperti kapalan.

[end] Mellifluous (TAETEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang