requested by lovenchante
[Warning: trigger content about idol's <NCT> life and other pairing. Kalau kurang suka baca ff canon/non AU yg berlebihan banget halunya, this one ain't for you]
Author's note:
POV orang ketiga || non AU || O(O)C, Fanon || Bahasa baku & non-baku || fluff
***
"Nong Saint, tolong awasi kelas dulu ya? aku ada tamu sebentar" Lelaki paruh baya itu melambaikan tangannya pada seorang lelaki muda yang berdiri didekat pintu ruangan, tampak sedang menulis sesuatu dalam draft yang ia pegang, sambil sesekali melirik ke arah sekumpulan anak-anak yang fokus melakukan pemanasan.
"Oke, take your time Phi. I am free" jawab Saint pada lelaki yang sekaligus atasannya di akademi tari ini. Saint adalah salah satu instruktur tari, sedangkan lelaki paruh baya tadi adalah seorang mantan idol berusia 46 tahun, pendiri sekaligus pemilik akademi tari tersebut.
Akademi tari ini didirikan bukan untuk mata pencaharian utama karena semua anak disini diberi kebebasan untuk membayar berapapun yang mereka mampu.
Lalu darimana penghasilannya datang? tentu saja dari tabungannya, juga kepemilikan saham blue chip* (yang harga per-lembarnya bisa sampai ratusan bahkan jutaan baht, sedang dia biasanya belanja saham minimal 1 lot* per perusahaan, dividen*nya tentu tidak bisa dibayangkan besarnya) membuat lelaki itu bisa saja tinggal ongkang-ongkang kaki dirumah memperhatikan pergerakan bursa efek.
Tidak ada yang tahu tentangnya selepas pensiun sebagai idol. Tidak pula para penggemarnya dimasa lalu (yang mengakibatkan banyak rumor dan gosip menyebar) kecuali keluarga dan kerabat terdekatnya, beserta beberapa staf lama di akademi tari itu.
Hal ini tentu aneh, mengingat dia adalah sosok yang sangat obsesif dan pekerja keras, dunia entertainment seolah menjadi peraduannya, kebahagiaannya. Tapi nyatanya, menghilang dari panggung hiburan lebih banyak membawa kebahagiaan tersendiri untuk jiwa bebasnya.
"Kamu yakin dia tau aku?" Tanya lelaki itu pada salah satu pekerja yang tadi memanggilnya.
"Zee nggak mungkin salah denger phi, tadi dia nanya 'boleh saya bertemu dengan Chittaphon Leechaiyapornkul?' begitu" jawab lelaki yang bernama Zee itu yakin. Mereka tidak sembarangan menerima tamu, hanya orang-orang yang sudah tahu identitas asli pemilik akademi yang boleh bertemu.
Sekarang keduanya sudah berada di lantai bawah.
"Phi..." Zee menggerakkan kepalanya, menunjuk seseorang yang tengah memandang keluar, menerobos dinding kaca.
"aku duluan ya phi, masih ada kerjaan" pamit Zee yang langsung pergi tanpa mendengar jawaban bosnya itu.
"Hai Ten! long time no see"
***
Ten menatap orang dihadapannya takjub. Bagaimana bisa visual itu tidak banyak berubah? Mungkin hanya terlihat sedikit lebih matang dengan rambut-rambut halus yang menghiasi wajahnya.
Seharusnya Ten sadar kalau wajahnya juga justru terlihat jauh lebih muda meski usianya menua.
"I can't believe it's you" ujar Ten saat keduanya duduk berhadapan di lounge itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
[end] Mellifluous (TAETEN)
Fanfiction[Bahasa] A song from you, A story for you. Taeten: Mellifluous and meant to be together even if SM do them apart. Kumpulan song fiction, one shot or two shot tentang Taeten berdasarkan request lagu dari para pembaca. _______________________________...