Request by Kkompabin
POV orang ketiga || AU || Bahasa baku & non baku || Fluff, angsty-romance
warning: its a long ass ride (4000++)
***
"Ayah?"
Seorang lelaki muda menghampiri pria tua berusia 60 tahun, hanya saja tubuhnya yang fit nampak membuatnya terlihat beberapa tahun lebih muda.
"Bagaimana, Mark?" sapa lelaki itu dengan senyum tipis di wajahnya.
"Ayah yakin tidak perlu ditemani?" tanya Mark hati-hati. Berusaha sebaik mungkin agar tidak terdengar seperti berlebihan mengkhawatirkannya. Atau meremehkannya.
"Ini bulan madu kedua Ayah, Mark. Kecuali kamu mau mengajak Alice, kamu boleh ikut" jawab lelaki itu santai, kemudian tertawa lebar saat melihat putera angkatnya itu mencebikkan bibir.
"Baiklah baiklah, Ayah hati-hati di sana, oke? jangan lupa telpon aku minimal sehari sekali!" ujar Mark pasrah, mengalihkan pembicaraan Ayahnya soal wanita yang memang akhir-akhir ini membuatnya gelisah.
"Aku akan merindukan kalian berdua" tambah Mark lagi dengan mata yang mulai berkaca-kaca. Tapi Ayahnya hanya terkekeh kecil.
"Ayah hanya akan pergi seminggu Mark, atau ... selamanya kalau Papamu lebih suka tinggal disana" goda Ayahnya yang lagi-lagi membuat wajah lelaki muda di depannya sedikit tertekuk.
"Nggak boleh! Ayah harus pulang! bilang pada Papa kalau Mark nanti akan mengubah halaman belakang rumah kita menjadi lebih asri seperti animasi Ghibli kesukaan kalian, jadi kalian berdua nggak usah jauh-jauh pergi ke Jepang cuma buat pacaran" ujar Mark panjang lebar, disambut senyum lebar Ayahnya yang kembali membereskan pakaian untuk besok pagi.
***
Esoknya, Mark mengantar ayahnya, Taeyong menuju bandara sampai panggilan take off . Bersama Lucas, sahabat Mark, mereka berdua melepas kepergian Taeyong dan Ten, papanya Mark-- dengan senyum mengembang dan mata berair.
"It's been so long, kita nggak pergi jalan-jalan berdua" ucap Taeyong setelah mendapatkan seat nya di dalam pesawat. Ia bisa merasakan Ten tersenyum dalam pelukannya.
"Kamu ingat saat pertama kita bertemu? di pesawat saat kita sama-sama melarikan diri dari mereka yang tidak menerima keadaan kita?" ujar Taeyong lagi,
[Flashback on]
35 tahun yang lalu, saat Taeyong berusia 25 tahun dan Ten berusia 24 tahun.
Taeyong yang baru mengakui pada keluarga besarnya kalau dia gay, terpaksa keluar dari apartment nyamannya di dekat sungai Han, Seoul, karena campur tangan ayahnya. Tanpa banyak kata, Taeyong langsung berbenah setelah mendapatkan email pemberitahuan 'pengusiran' dari induk semangnya.
Untung saja saat itu Taeyong sudah mendapatkan panggilan pekerjaan di salah satu perusahaan multinational cabang Indonesia. Ia sudah menyiapkannya jauh-jauh hari karena sadar kalau resiko coming out nya nanti pasti akan membuatnya terusir dari keluarganya yang konservatif.
Ia tahu kalau negara Indonesia selayaknya Korea, masih menganggap gay sepertinya tabu. Tapi biaya hidupnya termasuk murah, sedangkan gaji yang perusahaannya tawarkan terbilang tinggi di sana dibandingkan dengan opsi negara lain.
"Eomma?"
Taeyong menatap perempuan lanjut usia yang berdiri di depan pintu apartmennya, tersenyum teduh dengan mata berkaca-kaca. Detik selanjutnya, Taeyong membiarkan ibunya memeluknya erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
[end] Mellifluous (TAETEN)
Fanfic[Bahasa] A song from you, A story for you. Taeten: Mellifluous and meant to be together even if SM do them apart. Kumpulan song fiction, one shot or two shot tentang Taeten berdasarkan request lagu dari para pembaca. _______________________________...