Cologne

870 93 36
                                    

requested by aphrodite10der

Author's note:

POV orang pertama (Ten) || AU Lokal || OOC, Fanon || Bahasa baku & non baku || Fluff

***




Perasaanku memburuk.

Aku lupa kalau dia satu almamater denganku dulu. Bodohnya aku yang tidak memeriksa kembali daftar anggota yang akan ikut PDKM* hari ini. Ditambah ternyata ketua acara salah pesan bus, yang datang hari itu bus reyot, benar-benar reyot karena lantai nya ada yang bolong dibeberapa bagian! Parah sekali. Mood ku jadi campur aduk. Exited tapi kesal. Entahlah.

Ini pertama kalinya aku ikut acara ormawa alumni SMA. Dan dapat dipastikan pengalaman pertama ini akan berjalan tidak mudah.

"Gimana kabar?" tanyanya sambil mendudukkan diri disamping kursiku yang kosong. Memegang ubi ungu rebus dan sebotol air mineral yang sudah tinggal setengah.

"You see me? keliatannya gimana?" ujarku pura-pura cuek. Masih tidak mengalihkan tatapan mata dari novel yang kubaca.

"Baca apa?" dia merebut buku itu, membuatku mendecih kesal walau hatiku biasa saja.

"Kak!"

"Ah, nggak seru. Bahasa inggris semua. Lu bisa bacanya?" ujarnya terkekeh sambil mengembalikan buku itu.

"Kalau baca doang sih bisa" jawabku sekenanya.

Taeyong hanya tertawa. Lalu tangannya mengelus rambutku pelan walau aku mengelak.

"Tau nggak? seminggu yang lalu pas gue ke Jakarta, di kopaja gue ketemu orang yang wanginya mirip banget sama elu. Eh rambutnya juga mirip banget. Gue kira itu elu, tapi pas nengok ternyata bukan" ujarnya sambil mengunyah ubi manis ditangannya.

"Lu kangen sama gue kali" jawabku lagi sedikit malas. Walau senang juga karena Taeyong ingat untuk bertanya padaku.

"Hmm... bisa jadi. Kangen banget" responnya sendu.

Aku menghela nafas sedikit berat. Memutuskan untuk tidur saja selama perjalanan.

Rasanya agenda bermanfaat ini justru tidak akan terasa manfaatnya karena aku bakal terus terdistraksi nantinya.






🎵You said that my cologne smelled nice
I think yours smelled better on your bed sheets
You said I don't know why
And baby I don't know why

***






Benar saja. Selama acara berlangsung (yang diadakan 2 hari 2 malam itu) aku susah sekali untuk berkonsentrasi mengikuti kegiatan. Beberapa kali satu kelompok dengannya membuatku kehilangan kata-kata. Ditambah tatapan matanya yang sebentar-sebentar mencuri pandang padaku.

Sampai pulang pun tidak banyak yang aku ingat. Semuanya gara-gara lelaki itu.








"Kak, lu bawa motor kan? gue boleh nebeng sama lu nggak?" entah kenapa malam itu saat kami baru pulang, aku terfikir untuk ikut pulang bersamanya.

"Hmm? boleh."

"Tapi... ke tempat lu aja. Ini udah malem banget pasti mama papa udah pada tidur. Gue nggak mau bangunin. Mereka juga bilang suruh nginep aja kalau emang kemaleman"

Taeyong hanya tersenyum lebar. Tangannya langsung mengambil alih tas yang sedang aku bawa.

"Nih, tukeran. Tas gue lebih kecil. Lu pegangin tas gue, tas lu gue taro didepan, aman" ujarnya sambil bersenandung kecil.

[end] Mellifluous (TAETEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang