Rain In Summer || Jaemin

15) Reflective

Entah sejak kapan yang pastinya, tetapi sosok Arta kini tengah berada di kediaman seorang gadis yang selama ini telah ia kenal sebagai 'teman sejawat' akibat kedekatan tak diduga sejak zaman ospek. Walaupun sama-sama lulus dari almamater sekolah yang sama, bukan berarti mereka mengenal satu sama lain dengan baik bukan?

Arta yang terkenal dengan sifat judes di luar namun hello kitty didalam itu harus satu pasangan dengan Wisha yang sering berisik serta teledor. Arta masih ingat bagaimana seorang Wisha menumpahkan kuah sate pada baju kemeja putih sewaktu ospek. Jika bukan tugas dari senior, ia tak akan rela berduaan dengan Wisha.

Ajaibnya, takdir tahu bagaimana mempermainkan kehidupan dengan skenario yang tak pernah terbayangkan. Skenario yang akan membuat kita sadar bahwa pertemuan-pertemuan yang terjadi diantara setiap manusia bukan lah suatu tanpa kesengajaan melainkan takdir itu sendiri yang ingin membuat kita belajar dari hal itu.

Dan Arta sangat mendapat pelajaran saat ia bertemu kembali dengan Wisha.

"Gue tau lo kesal berada di sekitar gue. Tapi jangan terlalu ditunjukin kalau lo kesal sama orang karena belum tentu setiap manusia yang lo temui akan selalu berada di koridor yang sama dengan lo. Ingat, hidup di dunia ga seindah dunia fantasi. Lo harus ngerti bagaimana melihat orang lain dengan cara pandang yang berbeda.

Sebab, semua yang datang tak pernah sama" respon Wisha saat kekesalan Arta membuncah ketika gadis itu tak sengaja menabrak laki-laki itu saat ospek fakultas. Di sana lah Arta tahu bahwa tanpa gadis itu sadari, kehadirannya dan kata-kata positif nya membuat Arta paham bahwa gadis itu juga sosok yang positif.

Sebenarnya Arta tidak segampang itu untuk menilai seseorang terutama seorang perempuan. Mengingat dia tak pernah mengalami yang namanya sakit hati paling mendalam seperti Tara. Atau perasaan membuncah seperti Jov yang selalu ingin mendekati gadis mana pun yang menurut laki-laki itu layak untuk dijadikan percobaan kegabutannya. Tipe-tipe lelaki pemberi perhatian yang selalu diinginkan oleh banyak gadis tetapi tetap saja itu hanya perasaan sesaat nya, jika bosan ia akan memilih mencampak kan dengan baik-baik. 

Arta bahkan sampai jenuh mengingatkan tentang perangai nya, tetapi yang diingatkan hanya biasa saja. 

Arta juga bukan seperti Ovin yang akan mencari masalah dan mengusili gadis yang ia sukai hingga sering mendapat pukulan, entah di lengan, perut, hingga kepala.

Tetapi, Arta hanya laki-laki yang cintanya bertepuk sebelah tangan dan memilih memendam dari pada mengungkapkan. Hany saja, sejak Arta dekat dengan Wisha, ia tak segan-segan akan mengomeli gadis itu atas kecerobohan dan sikap yang selalu dilakukan Wisha.

Entah tiba-tiba memecahkan gelas, terpeleset di depan keramaian, kehilangan barang, hingga salah meminum vitamin.

Pernah sewaktu itu, Arta tengah menemani Wisha membuat tugas broadcasting gadis itu, sehingga mereka harus pergi mencari narasumber. Kebetulan, narasumber yang diwawancai oleh Wisha adalah kak Taiga, Kak Kenzo, dan kak Jeffrey. 

Trio laki-laki yang bersaudara tapi beda dna itu tengah baru membuka sebuah kafe, oleh karena itu Arta yang kebetulan mengenal kak Kenzo pun menyarankan Wisha untuk mewawancai para koki andalan T&Ze cafe.  

Akibat Wisha terlalu lelah karena jadwalnya yang padat, ia sampai tidak fokus saat mengambil vitamin yang berujung mengambil obat sakit peruh.

Arta berdecak dan segera melarikan Wisha secepat mungkin ke klinik mama nya. Sejak saat itu, jika Wisha berpergian dengan nya, Arta akan mengawasi gerak-gerik gadis itu.

Seperti saat ini, ketika laki-laki itu mampir ke rumah Wisha demi meminjamkan gadis itu sebuah novel berbahasa Inggris. Kata Wisha, dia perlu untuk menganalisis isi novel tersebut untuk tugas drama nya semester ini. Tapi, saat melihat Wisha memegang sebuah obat dengan cepat Arta mengambil obat tersebut dan membaca kotak vitamin yang sekarang tutupnya terbuka itu.