6 hari sebelum penangkapan Julia
Sarah gelisah bukan main dengan rencana Leona yang semakin hari semakin tidak menentu bahkan bisa disebut gila. Leona semakin ingin membunuh Cece bahkan merusak segala hal dalam kehidupan gadis itu. Sarah memang benci Cece, tetapi Sarah lebih benci dirinya ketimbang apapun karena tak mampu memperjuangkan hal-hal baik. Dirinya seolah dibelenggu tanpa henti, antara mengorbankan sang ayah atau mempertahankan sang ayah.
Sarah benar-benar tidak tahu akan keputusan apa yang hendak dirinya ambil.
Kegelisahan Sarah tentu terlihat dari sorot mata dan jumlah desahan yang keluar dari mulutnya. Sebagai ayah Sarah, beliau pun membuka suara demi bertanya kepada anak gadis sematawayangnya. "Ga usah ditahan, Nak. Kalau kamu memang lagi bingung cerita sama ayah. Apapun bakalan ayah dengerin."
Sarah merasa jahat dan menyedihkan karena tak mampu melakukan bahkan untuk bercerita apapun. Dirinya hanya lah boneka milik Leona yang diberi nyawa untuk melaksanakan seluruh perintah gadis itu. Sarah hanya boneka hidup yang berjalan. Itu lah yang selama ini terjadi sejak ia kecil hingga sekarang. Hidupnya bukan miliknya, tetapi milik Leona. Asalkan ayahnya tidak kehilangan pekerjaannya.
"Tidak apa-apa, Ayah. Sarah cuman kurang tidur," senyumnya sambil menatap sang ayah agar tidak cemas sama sekali. "Syukurlah, tapi kamu ingin kemana?"
"Ke rumah teman Sarah, Yah." Tentu hal ini membuat sang ayah kaget, sebab sepengetahuannya teman Sarah hanya lah Leona, tidak ada yang lain. Tetapi, sang ayah pun berpikir bahwa Sarah sudah mau berteman dengan yang lainnya.
Sarah tidak tahu harus berbuat apa, tetapi dirinya merasa ia harus memberitahu kan kepada ayahnya perihal keberadaan Leona dan segala macam yang terjadi. Tetapi, Sarah merasa bahwa bukan hari ini waktu yang tepat untuk memberitahu kan ayahnya.
****************
Sedangkan di lain sisi, seorang gadis tengah menanti kedatangan seseorang, Julian. Bagi Sasa, Julian adalah sumber informasi terpercaya karena Wisha --- adik Julian --- sangat bisa dipengaruhi dengan gampang untuk menarik perhatian Jov. Menarik perhatian Jov sama saja dengan menarik fondasi dari 4 serangkai itu.
Sasa pun tahu bahwa Jov akan melindungi gadis itu mati-matian serta Jov dan kawan-kawannya tengah merencanakan sesuatu. Sangat sederhana baginya untuk mengetahui pergerakan tersebut, terlebih Julian memasang aplikasi sadap pada ponsel Wisha. Semuanya menjadi lebih sederhana dan mudah.
"Sepertinya curut-curut kesayangan lo lagi ngerencanain sesuatu deh, kakak tiri." Tutur Sasa sambil menatap sang kakak tiri dengan tatapan senang. Baginya, semua hal yang tengah terjadi benar-benar membuat jiwanya ingin ikut serta dalam pertikaian. Walau dirinya tak ada hak sama sekali bahkan masalah sama sekali. Tetapi, bagi seorang Abisa Madhuleka, pertikaian ini lebih menarik dari drama Penthouse yang selalu gadis itu tonton berkali-kali. Dan ia merasa lebih kejam dari pada Jo Dan Tae.
Mungkin sekarang, Leona adalah Jeon Soejin itu sendiri. Seorang villain yang banyak muka dan wajah. Sasa setuju dengan itu. Terlebih bagaimana rapinya gadis ini menutupi jejaknya, yaaa walau Sasa masih bisa menemukan kakak tirinya itu.
"Selama tidak ada yang berkhianat, semuanya akan baik-baik saja." Tandas Leona sambil menggoyangkan segelas tequila dalam gelasnya itu.
"Palingan Sarah, mengingat gadis itu paling gampang terpengaruhi oleh sesuatu."
Prang!
"Lo! Ga berhak menjelekkan Sarah! Karena lo lebih sampah dari dia terutama ibu busuk lo itu!"
Bukannya takut, Sasa malah tertawa semakin terbahak-bahak dan keras sambil mendekatkan wajahnya pada Leona, "Setidaknya, ibu hina gue bisa ngebunuh ibu ga becus lo itu." Lalu, dengan begitu saja Sasa tersenyum jahat tanpa pernah merasa takut oleh Leona. Karena dari awal, Sasa memang tidak pernah takut dengan Leona. Sama sekali tidak pernah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain In Summer || Jaemin
FanfictionBaik Cheryll atau akrabnya dipanggil Cece itu juga memiliki masalah dalam hidupnya. Permasalahannya dengan mantan sahabatnya yang tak pernah selesai. Begitu juga dengan Tara yang tak pernah bisa berdamai dengan kejadian masa lalunya. Dibawah hujan m...
