Part ini mengandung kata-kata kasar
.
.Sudah empat jam Tara, Jov dan Arta mencari sosok Cece yang dikabarkan telah diculik Leona. Ini semua berawal dari Arta yang tanpa sengaja melihat pergerakan gadis itu diam-diam dan terlihat mencurigakan. Awalnya ia hanya biasa saja, namun saat diperhatikan lagi, gadis itu membawa pisau lipat dibalik tangannya.
Arta yang mulai curiga pun membuntuti gadis itu dari mobilnya diam-diam. Leona juga menggunakan mobilnya saat ini, hingga ia tak sadar bahwa seseorang telah mengikutinya ke arah kosan Cece. Awalnya Arta menganggap Leona ingin berkunjung menemui Cece yang terlihat tengah membuang sampah didepan tempat pembuangan. Terlihat seperti percakapan dua manusia biasa jika dilihat dari jauh.
Saat Arta telah pergi dari sana tetapi belum terlalu jauh, ia mendengar teriakan perempuan yang ternyata adalah Cece yang ditarik paksa oleh Leona. Tak sampai di sana, Leona juga tak segan-segan melukai tangan Cece yang sedikit ke arah nadinya. Padahal Arta ingin menolong gadis itu, tetapi saat ia baru melepaskan sealtbet nya, Cece sudah dibawa pergi oleh Leona entah kemana, tetapi arahnya sangat berlawanan dengan Arta.
"SHIT!" umpat Arta dan segera memasuki mobilnya untuk mengejar gadis itu.
Leona yang merasa di kejar oleh mobil asing pun segera menambah kecepatan laju mobilnya. Sedangkan Cece yang tengah diikat dan dijaga oleh bodyguard Leona pun tak bisa memberontak sebab mulutnya pun juga ditutup selotip hitam. Walau Cece berusaha untuk berbicara namun tak akan jelas.
"Bius dia supaya diam!" Perintah Leona pada bodyguard nya yang langsung menuruti permintaan Leona.
Cece yang berusaha memberontak dan meronta agar tak di suntik dengan cairan berwarna bening itu pun kalah telak. Tenaga kedua bodyguard Leona bukan tandingan dirinya. Seketika, kepala nya terasa berat. Bahkan matanya mulai melihat dengan tak jelas dan kemudian menghitam.
"Good girl" smirk Leona saat memajukan mobil dengan kecepatan tinggi saat Cece sudah tak sadarkan diri.
Arta benar-benar kehilangan jejak Leona saat mereka sampai di persimpangan. Laki-laki itu frustasi dan geram serta salut di saat yang bersamaan. Frustasi karena tak bisa menyelamatkan Cece, geram karena kehilangan jejak Leona dan salut akan kecepatan mobil yang dimiliki Leona.
Arta yang tak kehilangan akal mulai mengirimi pesan secara personal pada Tara terlebih dahulu. Setahu Arta, Tara akan bertemu dengan mantan kekasihnya karena permintaan dari papanya.
Seketika dering ponsel Arta membuat ia segera memasang earpod nya agar mendengar pembicaraan Tara sambil tetap melajukan mobil nya menyusuri Japan yang kemungkinan di lewati oleh Leona.
"Tara, gue ga punya banyak waktu buat ngejelasin semuanya dari awal. Tapi, nyawa Cece benar-benar terancam saat ini. Gue minta lo pergi sama Jov buat nyari mobil Leona. Plat mobilnya nanti gue kirim. Gue mau kasih tau Ovin supaya dia ngelacak keberadaan Cece atau Leona" jelas Arta yang langsung dimatikan oleh Tara.
Diantara persahabatan mereka berempat, Arta adalah sosok yang paling bisa berpikir tenang saat disituasi tenting seperti sekarang dan memberikan arahan dengan baik. Berbeda dengan Tara, lelaki itu jika menyangkut orang yang ada dalam zonanya kenapa-kenapa, maka lelaki itu akan panik dan tak bisa berpikiran jernih.
Dalam pikiran Arta, Tara panik karena Cece hanya rekan setim dengannya untuk perlombaan bukan lebih, harapnya.
"Semoga lo ga suka Cheryll" harapannya. Ia tak masalah jika sosok yang disukai Tara adalah orang lain, tetapi jangan Cheryll.
Karena, Cheryll sedikit berbeda bagi Arta.
Arta benar-benar kesal dengan Ovin yang ditelfon sejak empat jam yang lalu belum mengangkat satu pun panggilan. Ia rasa lelaki ini tengah tertidur atau bermain game di komputer nya dengan headset dan handphone yang dimatikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain In Summer || Jaemin
FanfictionBaik Cheryll atau akrabnya dipanggil Cece itu juga memiliki masalah dalam hidupnya. Permasalahannya dengan mantan sahabatnya yang tak pernah selesai. Begitu juga dengan Tara yang tak pernah bisa berdamai dengan kejadian masa lalunya. Dibawah hujan m...