6) Gossip

422 95 4
                                        

Semenjak seminggu terakhir, Cece rasanya sering melihat Tara di jurusannya. Biasanya gadis itu tak akan melihat Tara atau mengetahui eksistensi lelaki itu.

Mereka tak pernah sekelas sama sekali, bahkan mereka tak pernah mengenal walau mereka satu angkatan. Cukup pelatonik mengingat mereka kenal ketika disatukan dalam membantu penelitian ketua jurusan.

Semenjak Cece mengenal Tara, semenjak itu pula lah gadis itu merasa ngeri dengan teman-teman perempuannya. Ternyata, laki-laki yang selama ini dibahas oleh mereka adalah Tara.

Bagaimana tampannya Tara, hebatnya Tara, dinginnya Tara, angkuhnya Tara, dan berbagai macam obrolan tentang hal-hal positif tentang Tara.

Cece hanya mendengar tanpa menginterupsi sama sekali, setidaknya gadis itu tau tentang Tara yang tak suka dengan orang yang terlambat akibat obrolan teman-teman sekelasnya. Baru sekali ini Cece bersyukur atas informasi tersebut.

"Katanya Tara bakalan ikut lomba" tutur gadis berambut panjang yang biasa dipanggil Shania oleh mereka.

"Tara kan emang udah sering dimintai untuk ikut lomba" tutur Jinan pada lingkaran pergunjingan Tara.

"Masalahnya dia lomba bareng cewek!" Ucapan Shania mampu mengagetkan keempat perempuan yang juga sedang bergunjing dengannya.

"Ga! Ga! Ga mungkin Tara mau" tutur Sabira sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Tara yang minta supaya cewek itu ikut atau cewek itu yang keganjenan buat ngikutin Tara?"

Pertanyaan yang tajam seperti itu dari Leona membuat Cece geram dan ingin memberi tahu bahwa mereka dimintai ketua jurusan.

"Palingan si ceweknya yang ganjen" tambah Sabira yang membuat Shinta cuman garuk-garuk kepala.

"Tapi kalau cewek itu yang minta ke Tara engga mungkin deh. Rasanya kajur yang mempertemukan mereka" imbuh Meyra dengan tenang.

Leona mendecak, "Mana ada lomba atas nama kajur sekarang Ra?"

"Ada" sambung Shinta yang mendapat tatapan tajam dari Leona.

"Kalian emangnya tau siapa cewek tersebut?" Pertanyaan sederhana Meyra mampu membungkam semuanya.

"Ga tau Ra. Yaudah lah ya, gue bakalan nyoba datang ke perpustakaan pusat atau ga fakultas buat nyari tau siapa cewek nya" tutur Sabira yang mendapat anggukan persetujuan dari mereka.

"Ga mungkin di perpustakaan fakultas, kalau iya, udah kesebar beritanya" kukuh Leona yang membuat Sabira hanya nyengir tak berdosa.

Cece yang merasa Tara tak akan aman, buru-buru mengetikkan sesuatu pada WhatsApp nya.

Tara

Ga usah di perpustakaan pusat
Di perpustakaan kota aja

OK
Read

*****

Di lain kelas, empat laki-laki yang tengah sibuk dengan game mereka pun pura-pura menulikan telinga ketika gadis-gadis di kelas mereka bertanya perihal Tara ikut lomba dengan siapa. Bagaimana pun juga, keamanan Cece juga penting selama pembuatan penelitian tersebut -- pikir Tara.

Sebenarnya, anak perempuan kelas Tara tidak seperti anak perempuan kelas lain yang memuji lelaki tersebut dengan penuh harapan untuk dibelai. Tetapi mereka hanya penasaran dengan teman sekelas mereka tapi tidak bagi Tara. Menurut lelaki tersebut, informasi pribadinya tak boleh diusik sama sekali tentang lomba yang diikuti dan dengan siapa.

"Gue sekarang tahu alasan Cece ga mau bikin penelitiannya di perpustakaan kampus" tutur Ovin yang diangguki oleh Jo, walau tatapan mata mereka berempat masih pada benda pipih dengan layar PUBG.

Rain In Summer || JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang