16) The Blood

284 66 5
                                    

Kenangan itu bentuk ilusi yang belenggu nya berwujud nyata tanpa memandang satu nama pun, ia hadir dengan sejuta kepingan hitam-putih yang terputar dalam otak hanya untuk membuat kita kembali sadar bahwa ada hal yang menjerat langkah. Apalagi jika kenangan masa lalu yang tak pernah kita selesaikan permasalahannya hingga mengunci setiap langkah yang ingin dilakukan.

Dihantui, dibayang-bayangi, serta digerayangi rasa putus asa tak berkesudahan. Seperti apa rasa sesak yang membuat Tara menggepalkan tangannya setiap kenangan yang masuk tanpa permisi itu membuatnya ingin membanting barang-barang yang ada di dekatnya.

Dua kenangan yang membuatnya harus menelan pahit-pahit sebuah kehidupan itu sendiri selama bertahun-tahun.

Hanya saja, americano 7 slot mampu membuat rasa pahit hidup tertimbun yang digantikan oleh rasa pahit dari americano itu sendiri.

"Eh, Tara?"

Suara perempuan itu. Perempuan yang paling membuat ia semakin tidak bisa percaya pada yang namanya perempuan itu sendiri. Baginya, perempuan hanya penuh tipu daya muslihat berkedok kata "ramah dan polos" hanya untuk menutupi siapa dirinya.

"Lo beneran Tara kan? Gue duduk di sini ya"

Sekali lagi, Tara mendecih akibat kata-kata nan pura-pura ramah itu. Kata-kata yang keluar dari mulut gadis itu tak lagi menjadi bagian favorit Tara ketika ia sedih, tak lagi menjadi bagian dari suara yang membuat iya yakin dan percaya bahwa masih ada pelangi setelah hujan.

"Lo berubah ya. Padahal dulu banyak bicara"

"Can you stop? It bothers me a lot"

Gadis yang hanya tersenyum masam itu hanya bisa menunduk kan wajah nya seolah-olah paham arah ucapan Tara.

Tapi entah dorongan dari mana, gadis itu kembali mendongak kan kepala dan duduk seolah-olah tak terjadi apa-apa.

"Huh, lo beneran berubah" seketika nada bicara, ekspresi hingga tatapan gadis itu berubah menjadi aura gelap yang menegangkan.

Dan Tara tahu bahwa ini lah sosok Andira sesungguhnya.

Andira Callion Sylfona. Satu nama yang membuat Tara benar-benar kehilangan kepercayaan nya pada perempuan.

Bagi Tara, Andira adalah gadis kecil nan lugu, penuh semangat dan ceria setiap saat. Hal yang membuat Tara yakin bahwa Andira benar-benar membuatnya menghangat akibat keramah tamahan gadis itu hingga semua bentuk kebaikan serta perjuangan Andira.

Sosok cinta pertama Tara yang membuat laki-laki yang dipenuhi tanda misteri membuka pintu untuk seorang Andira. Gadis biasa-biasa saja, kepintaran biasa-biasa saja, tingkah laku biasa-biasa saja tetapi mampu menbuat Tara luluh tanpa sadar.

Menjadi budak cinta tanpa mengenal apa-apa tentang Andira sama sekali. Tanpa mengenal bahwa Andira adalah sosok bermuka dua yang memuakan.

"Are we know each other?" Sarkas Tara yang meletak kan cangkir gelasnya itu membuat Andira tergelak layaknya psikopat tanpa rasa takut sama sekali.

Gadis itu bertepuk tangan dan memajukan badannya ke arah meja hanya untuk bisa menatap mata Tara lebih lekat lagi. "Well, lo udah ga sebodoh dulu lagi sampai bisa ikut lomba tingkat internasional bahkan sampai udah mau nyelamatin cewek yang notabene nya bukan siapa-siapa. Ingat Tara, lo ga lebih dari makhluk sosial gagal!"

***

Jov yang tengah mengemudi di bawah gerimis yang membasahi jalanan kota Jakarta itu mampu membuatnya merasa tenang. Mengendarai mobil dibawah hujan adalah bentuk lain dari sebuah healing yang sesungguh nya.

Ketika hujan menjadi rintik ketenangan akan anugrah tak terhingga itu mampu menenangkan siapa pun. Entah yang sedang ceria, senang, hingga yang dirundung gundah.

Rain In Summer || JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang