3) Dystopia

530 103 28
                                    

WhatsApp

+628xxxxxxxxxx

10 pagi

Perpus

Maaf ini siapa ya sebelumnya?

Tara

Oh

Read

Ok

Sebenarnya Cece bukan tidak bisa mengenali siapa yang mengirimi pesan singkat, padat, dan jelas tersebut. ia tahu ada fitur melihat kontak dan mengetahui siapa pengirimnya. hanya saja gadis itu tengah sibuk dengan berbagai tugas yang membuat ia pusing keliling.

Bagi Cece kehidupan kampus sama dengan kehidupan dalam penjara dengan siksaan hukuman berat. sekali menetapkan satu jurusan selama kuliah, maka selama itu ia harus berdamai dan melawan dengan rasa ketidak cocokan yang tiba-tiba muncul di tengah jalan. seperti, "gue kayaknya ga passion di sini" atau "salah jurusan" dan segala bentuk nama keluh kesah yang diderita mahasiswa tingkat tiga dan akhir. tapi bagi Cece bagaimana cara ia bisa deal with her negative thought which ruins her sometimes.

Manusia tak selamanya bisa berpikiran positif walau dan selalu ucapan mereka sering sekali mengatakan "Gapapa, ambil saja hikmahnya" yang aslinya benar namun secara batin manusia, itu adalah kalimat yang sudah jenuh bagi mahasiswa-mahasiswa tingkat ata untuk merespon dan mendengar.

Tumpukan tugas yang bagai patah tumbuh hilang dan berganti tanpa jeda. kadang akibat terlalu mementingkan prestasi dunia, Cece kadang sampai lupa bahwa masih ada kewajiban paling utamanya yaitu sholat. gadis itu kerap kali menomor dua kan sholat dengan diiming-imingi kata "Tanggung Ya Allah, dikit lagi" seakan-akan kewajiban dengan sang-Pencipta adalah hal biasa yang bisa ditunda.

Kadang Cece juga sering menangisi dirinya yang seperti manusia tak tahu diri. bukan pada orang lain, tapi pada sang pencipta. gadis itu tidak munafik bahwa ia bukan gadis alim pada umumnya. tapi ia selalu mengingat pesan bapak "Teu kenging ninggelkeun sholat anjeun teh"

Setidakny begitu pesan bapak sejak ia kecil. Bapak Cece adalah orang dermawan kampung yang sukses dan baik sesama. beliau selalu mengajarkan anak-anaknya untuk tidak melupakan sholat dalam kondisi apapun.

Pukul 08.15 p.m. yang berarti Cece belum makan malam. ini adalah kesekian kalinya gadis ini melewatkan sesi makan malam tepat pada pukul 7 malam. tidak ada yang tahu kecuali Wisha dan Riu jadwal kegiatan Cece sehari-hari. bangun, ngampus, perpus, pulang. Cece bukan mahasiswa aktifis kampus yang menjabat banyak jabatan sana sini. Cece bukan gadis yang punya teman sana sini. Cece hanya Cece yang suka pada sastra, sajak, dan hujan serta bapak dan ibu.

Bagi Cece, ipk adalah segala. ia tahu bahwa kecerdasannya tak akan mampu membuat ipk-nya melewati 3,6. tapi ia selalu berusaha agar ipk nya tetap stabil. hanya dengan itu ia memiliki kepercayaan diri nantinya untuk melamar kerja.

Teman-teman sekelas Cece banyak yang selalu bilang bahwa nilai itu tidak penting dan ikut organisasi itu penting. tapi idealisme Cece tetap pada titik bahwa nilai adalah segalanya. ia bukan gadis ambisius yang akan menjatuhkan orang lain demi berada di posisi puncak. Cece adalah gadis yang berusaha dengan kemampuannya sendiri dan selalu tekun. makanya banyak dosen yang sudah mengajak gadis itu mengikuti lomba penelitian. bukan karena ia pintar tapi ia tekun dalam mengerjakan sesuatu.

Sebenarnya Cece selalu heran dengan kata-kata keluhan yang terlontar dari mulut teman-temannya saat diberikan tugas. padahal belum dibaca dan dicari sudah mengeluh duluan. itu alasan Cece pada akhirnya tidak memiliki teman karena menurutnya "Coba, gagal, coba, gagal, coba dan sukses"

Rain In Summer || JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang