19) I See You

242 68 10
                                        

Aroma pahit yang sangat pekat itu mulai perlahan menggoda Tara yang memang membutuhkan minuman yang mungkin saja orang lain tidak mampu meminumnya. Americano 6 slot. Bukan kah itu berbahaya? Tentu. Hanya saja, Tara tak tahu kenapa ia menyukai minuman yang teramat pahit ini.

Padahal hidupnya sudah pahit, minuman pahit. Kadang Tara tersenyum sinis pada dirinya yang memang diperuntuk kan untuk tidak mencicipi hal yang manis-manis. Hanya sesuatu yang pahit dan kelam.


"Minum, lo butuh minum" tutur Tara sambil mengopor segelas strawberry smoothie yang ia pesan di depan kasir. Kebetulan ia sempat melakukan googling sebentar sebelum memesan untuk Cece. Tara benar-benar tak tahu menahu tentang minuman favorit gadis itu, sebab selama ini selalu berada berdua dengan Cece di perpustakaan. Tempat yang mungkin tak akan mereka kunjungi lagi.


Cece tak bergeming, gadis itu masih berusaha mensugesti dirinya akan baik-baik saja. Mensugesti diri baik-baik saja kata orang akan membuat kita merasa lebih baik. Tetapi, entah kenapa, setiap Cece mensugesti rasa sakit dan ketakutannya malah menambah rasa sesak di dadanya. Dadanya seperti orang sesak nafas walau masih berusaha menetralkan kondisinya. Bahkan tawaran minuman dari Tara ia abaikan begitu saja hingga membuat laki-laki itu berdecak dan beralih duduk di samping Cece.


Sebuah airpod yang sudah tersetel lagu River Flows In You milik pianis yang sudah terkenal itu, Yiruma. Salah satu lagu instrumen kesukaan Tara, saat ini, memenuhi seluruh indera pendengaran Cece. 


Lagu ini, adalah lagu yang membuat Cece semakin runtuh dan berakhir menangis. Tak ada lagi sisi positif dan sugesti yang gadis itu tanamkan, hanya ada rasa tangis dan ketakutan hingga rasanya gadis itu cukup lelah dengan apa yang ingin ia coba perbaiki. 


Dan keberanian dari mana, Tara membawa gadis itu ke dalam pelukannya. Dada nya juga ikut kesakitan, seperti ada pisau kecil yang menusuk. Tara juga tidak paham dengan apa yang ada pada dirinya. Tetapi, ia hanya ingin berada di samping gadis ini untuk selamanya. Walau Tara juga tahu, ia bukan seseorang yang pantas menyembuhkan luka disaat lukanya masih terlihat segar.




"Gue sosok yang udah rusak" adalah kalimat yang pertama kali keluar setelah sekian lama gadis itu menangis hingga membuat matanya sembab. Tara tak berniat berkomentar sama sekali, sedari dulu ia memang sudah terbiasa mendengarkan seluruh keluh kesah.


"Gue takut aib ini bakalan membuat gue dijauhi oleh orang-orang. Selama ini, gue cuman berusaha terlihat kalau gue bukan lah korban kekerasa seksual. Tapi, tetap saja rasanya sakit bangeett di sini" ucap gadis itu sambil menunjuk dada nya.


"Gue merasa dunia gue ga sesuci orang-orang. Bahkan gue merasa jijik dengan diri gue sendiri. Miris banget ga sih?"


"Disaat gue tetap tertawa bersama orang-orang, disaat gue masih bisa menikmati candaan orang-orang, ada satu keping memori yang terus terekam dan terputar berkali-kali yang membuat gue merasa tidak pantas berada di sekitar orang-orang karena gue ga suci"


Tara masih diam mendengarkan semua keluhan yang rasanya dipendam gadis itu selama bertahun-tahun. Tara paham bagaimana rasa sakit memendam hal menyakitkan itu sangat lama. Dan entah kenapa, sekali lagi, ia ingin meyakinkan semua hal bahwa apapun yang pernah terjadi di masa lalu tentang kelamnya dunia Cece, tentang buruknya dunia memperlakukannya hingga sekarang, Tara ingin menjadi sosok yang akan membuat Cece sadar kalau dunia tidak seburuk itu.

Rain In Summer || JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang