Di pertengahan musim, ayah Jungkook mengadakan pesta penyambutan CEO baru kantor cabang perusahaan yang terletak di Gangnam. Mau tidak mau, Jungkook harus datang karena ayahnya mengatakan ada sesuatu yang perlu mereka bicarakan. Sesuai dengan permintaan sang ayah, malam ini Jungkook mengajak Jennie meski dirinya belum siap memperkenalkan sang istri ke semua client sang ayah dan melepas Jieun dari genggamannya. Yah mengingat yang semua orang tahu, Jungkook masih punya hubungan spesial dengan Jieun. Namun anehnya Jungkook tidak mau kalau Jennie bersama lelaki lain selain dirinya. Apakah Jungkook mulai ada rasa pada Jennie? Kalau iya mengapa ia masih belum bisa melepaskan Jieun? Entahlah hanya Jungkook yang tahu jawabannya.
Jennie menatap dirinya di cermin. Entah mengapa Jungkook memberikan pakaian seperti ini di acara yang pasti akan dihadiri keluarga besar dan semua rekan kerja ayahnya. Bahkan pemuda itu juga memintanya berpenampilan sedemikian rupa agar tak terlihat membosankan, itulah yang dia katakan saat memberikan dress. Apa mungkin pemuda itu ingin mencoreng nama istrinya sendiri di depan keluarga besarnya tanya Jennie dalam hati saat menatap penampilannya saat ini, ah tidak. Jennie segera menghilangkan pikiran buruknya karena ia yakin Jungkook tidak akan melakukan hal aneh semacam itu yang hanya menyita waktu dan tenaganya. Jennie mencari kesibukan lain supaya tidak menebak-nebak alasan Jungkook menyuruhnya datang dengan pakaian seperti ini. Saat asik berpose di depan cermin sembari mengambil beberapa foto sebagai kenang-kenangan, tiba-tiba suara ketukan pintu membuatnya kaget. Setelah memastikan bahwa itu suara Jungkook, Jennie keluar kamar.
"Wow.. " gumam Jungkook membuat Jennie menatapnya bingung. Jennie menggeleng pelan saat melihat Jungkook menatapnya dari atas ke bawah.
"Kau tidak sedang mengerjaiku kan?" tuduh Jennie mengundang kekehan Jungkook.
"Apa kau pikir aku ada waktu untuk itu?" ujar Jungkook tanya balik. Jennie lantas memutar bola matanya kesal. Pertanyaan Jungkook ada benarnya, mana mungkin dia mengerjainya dengan cara seperti ini. "Kalau begitu ayo berangkat." ajak Jungkook disertai anggukan Jennie.
Disepanjang perjalanan menuju tempat tujuan, mereka sibuk dengan dunianya masing-masing hingga mobil sampai di tempat pesta. Sekarang Jennie tahu mengapa Jungkook menyuruhnya mengenakan pakaian ini, ternyata pestanya di kawasan bar terkenal. Melihat Jenny yang masih mengagumi tempatnya berdiri tanpa basa basi atau sekedar meminta persetujuan sang istri, Jungkook menggandeng tangannya masuk ke tempat acara dilangsungkan. Jungkook benar-benar memperlakukan Jennie seperti istri di depan semua orang. Jennie sama sekali tak menyangka kalau Jungkook akan memperlakukan se-istimewa ini. Meski tahu semua hanya pencitraan belaka namun bohong kalau Jennie tidak menyukainya.
Sesampainya di dalam ballroom, Jennie mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru arah mengingat ini kali pertamanya datang ke tempat seperti ini. Musik yang diputar sangat keras, banyak orang makan berdiri bahkan ada kerumunan orang yang menari menikmati alunan lagu. Selama menuju ke tempat anggota keluarganya duduk, Jungkook melindungi Jennie dari semua tamu yang hadir malam ini. Setelah menyapa keluarganya, Jungkook mengajak Jennie berbaur dengan tamu lain. Yah, Jungkook mengajak Jennie berbaur karena tidak ingin dirinya dibicarakan oleh anggota keluarga lain. Mengingat dirinya adalah satu-satunya putra tuan Jeon yang tidak pernah mengunjungi orang tuanya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Without Love [COMPLETE]
Fanfiction"I accept you to be my husband. To have and to hold, from this day forward, for better, for worse, for richer, for poorer, in sickness or in health, to love and to cherish 'till death do us part. And hereto I pledge you my faithfulness." tanpa sadar...