Deggg
Jennie yang tidak sengaja mendengar penjelasan Jungkook hanya bisa meneteskan air mata. Ternyata dugaannya selama ini benar, sebuah ketidakmungkinan apabila seorang pemuda kaya raya seperti seorang Jungkook tidak mempunyai satupun wanita di sekitarnya. Jennie segera mengelap air mata karena ia sadar posisinya, ia benar-benar terlalu berharap banyak pada pernikahan ini. Setelah merasa cukup mendengar pembicaraan Jungkook dan pria itu, Jennie melangkah memasuki kamar dengan hati tak berbentuk. Jennie melirik sekilas jam dinding kemudian meraih handbag dan juga coat. Tak lupa gadis itu memoles wajahnya dengan bedak tipis dan juga lipstik supaya tidak terlihat pucat. Sebelum keluar kamar, Jennie lebih dulu memeriksa map berisi surat rekomendasi dari profesornya. Entah mengapa Jennie merasa tidak nyaman apabila harus melihat Jungkook setiap saat maka dari itu ia memutuskan untuk keluar rumah.
"Kau mau kemana? Kau kan sedang sakit." tanya Jungkook dengan wajah khawatirnya.
"Iya, sebaiknya kau istirahat dulu." Timpal dokter Park menyarankan.
"Maaf tapi ada urusan penting yang harus kuselesaikan."
"Apa yang lebih penting dari kesehatanmu?" tanya Jungkook seakan memojokkan Jennie.
"Permisi."
"Tunggu nona, kau mau kemana?" tanya dokter Park terburu-buru mengejar Jennie. "Yak! Kenapa kau diam saja? kenapa kau tidak menahannya? Bagaimana kalau dia pingsan di jalan?" cecar dokter Park terlihat sangat khawatir saat melihat pasiennya kabur.
"Biarkan saja. Dia pasti bisa menjaga diri."
"Aigoo. Kau ini bagaimana." Gerutu dokter Park tidak didengar oleh Jungkook.
Disisi lain, Jennie seakan sudah bisa menebak kalau Jungkook tidak akan mencegah kepergiannya. Setelah menggunakan sneakers, Jennie keluar dari rumah dan tak sengaja ia berpapasan dengan seorang gadis cantik yang tampaknya akan masuk ke rumah.
Brukk..
Jennie berulang kali meminta maaf pada seorang pemuda yang kebetulan berpapasan dengannya saat akan masuk ke toko coklat. Jennie sendiri tidak sengaja melakukannya karena terlalu fokus pada aroma yang berasal dari dalam toko. Merasa sangat bersalah, Jennie membantu pemuda itu memungut beberapa batang coklat yang ia beli dari toko itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Without Love [COMPLETE]
Fiksi Penggemar"I accept you to be my husband. To have and to hold, from this day forward, for better, for worse, for richer, for poorer, in sickness or in health, to love and to cherish 'till death do us part. And hereto I pledge you my faithfulness." tanpa sadar...