Cklekk...
Seseorang muncul di ambang pintu membuat Jennie terkesiap. Bagaimana tidak? Jungkook tiba-tiba masuk tanpa mengetuk pintu lebih dulu tepat saat Jennie sudah mantap untuk mencari informasi tentangnya di sosial media. Refleks Jennie langsung menyembunyikan handphone di bawah bantal, takut kalau saja pemuda itu penasaran dengan apa yang sedang ia lakukan. Pemuda itu tampak kikuk ketika melihat Jennie sedang duduk manis di tepi tempat tidur dengan wajah panik menghiasi wajahnya. Mereka sempat bungkam selama beberapa menit hingga akhirnya Jungkook tersadar tentang tujuannya datang hingga masuk tanpa ijin.
"Ah, kupikir bibi Kim ada disini."
"D-dia tidak ada disini.." sahut Jennie gugup
"Baiklah." Sahut Jungkook keluar dari kamar sembari menutup pintu.
Pemuda itu menggerutu kesal saat mengetahui Jennie memilih kamar yang ada di sebelahnya. Bukan tidak suka, namun Jungkook agak sedikit risih apabila ada seseorang yang bersebelahan kamar dengannya, apalagi orang asing. Mengingat sejak kecil dia sudah terbiasa hidup sendiri dan rasanya aneh apabila tiba-tiba harus hidup berdampingan dengan orang baru. Disisi lain, Jennie memutuskan untuk berhenti bermain handphone dan menyibukkan diri dengan menata pakaian serta barang-barang pribadinya di lemari. Saat mengeluarkan map berisi surat rekomendasi dari professor, Jennie merasa harus bertanya mengenai rumah sakit ini pada bibi Kim karena semenjak sampai di Korea dirinya kesulitan mencerna semua informasi rumah sakit tersebut karena semuanya tertulis dengan huruf hangul. Sebelum pergi untuk bertanya, Jennie memutuskan untuk membersihkan diri lebih dulu karena perjalanan jauh sudah membuatnya gerah.
Belum genap 15 menit, Jennie sudah bersih dan berpakaian lebih santai daripada sebelumnya. Mengingat udara di sini sangat dingin meski musim panas sekalipun, tak lupa Jennie menyempatkan diri menggunakan body lotion khusus supaya kulitnya tidak kering dan tetap terjaga kelembabannya. Jennie tidak tahu apa dia berlebihan tapi yang jelas ia sudah berusaha sekeras mungkin untuk merawat dirinya di lingkungan baru. Ini semua adalah saran dari kedua sahabatnya sebelum ia pergi. Setelah rapi, Jennie keluar dari kamar hanya menggunakan setelah jeans dan juga kaos oversized berwarna hitam.
Duggg..
Jennie meringis kesakitan saat kepalanya terbentur dada seseorang. Jennie mengelus keningnya sembari mendangakkan wajah ke atas. Jennie meminta maaf pada Jungkook kemudian melangkah menuju dapur bergitu saja membuat pemuda yang sedang menerima telfon itu sedikit terheran-heran. Bagaimana tidak? Entah mengapa gadis itu selalu menabrak dirinya dalam keadaan tak terduga. Bahkan kejadian itu sudah tidak bisa terhitung karena sejak pertemuan pertama gadis itu punya hobi baru yaitu menabrak dadanya. Begitu melihat gadis itu berlalu, Jungkook hanya mengelus dadanya pelan kemudian fokus pada pembicaraan di telfon. Disisi lain, Jennie tampak sangat santai menuju dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Without Love [COMPLETE]
Fanfiction"I accept you to be my husband. To have and to hold, from this day forward, for better, for worse, for richer, for poorer, in sickness or in health, to love and to cherish 'till death do us part. And hereto I pledge you my faithfulness." tanpa sadar...