28

403 78 18
                                    

Malam ini, cuaca cerah dan tidak terlalu dingin. Jennie berangkat ke salah satu hotel ternama untuk menghadiri acara ulang tahun Jisoo. Jennie penasaran mengapa Jisoo tidak memberitahunya secara langsung saat di rumah sakit. Gadis itu justru mengantar undangan melalui kurir. Namun Jennie juga tidak memastikan semua setelah melihat nama Jisoo tertera di sana. Bahkan handphone gadis itu juga tidak bisa dihubungi, jadi Jennie percaya begitu saja dan mengira Jisoo terlalu sibuk menyiapkan pestanya. Jennie datang menggunakan dress sesuai dress code yang tertera di undangan. Setelah siap, Jennie bergegas pergi sebelum terlambat. Ia pergi seorang diri mengingat J-hope sedang mengerjakan mixtape terbarunya.

     Suasana pesta sangat meriah, namun ada banyak orang yang tidak Jennie kenal. Padahal ia hampir mengenal semua staff dan tenaga medis di rumah sakit. Jennie merasa bosan karena sudah lumayan lama berkeliling namun sampai saat ini ia belum bisa menemukan tuan rumah. Saat ia berkeliling, bukan Jisoo yang ia temui, tapi Jennie justru melihat seseorang yang ia kenal sedang berdiri di pelaminan. Yah, ternyata ini bukan acara ulang tahun Jisoo melainkan resepsi pernikahan Jungkook dan Jieun. Jennie tidak tahu siapa yang mengirim undangan itu. Yang jelas saat ini ia kesulitan membendung air matanya. Semua terlalu menyakitkan untuk disaksikan secara langsung. Jennie berbalik berniat pulang ke apartemen J-hope. Namun, seorang wanita paruh baya lebih dulu menghentikannya. Yah, dia adalah eomma Jungkook. Satu-satunya orang yang tidak diundang dalam pernikahannya dulu. Wanita itu datang bersama kedua teman sosialitanya.

"Kenapa kau mau pergi? Datang dan beri selamat pada kedua mempelai." ejek eomma Jungkook sembari menatap Jennie dengan remeh.

"Kapan lagi kau datang ke pernikahan seorang selebriti." timpal salah satu temannya tersenyum miring melihat kedatangan Jennie.

"Itu benar. Tidak setiap hari kau bisa datang ke pernikahan selebriti populer. Jadi jangan sia-siakan kesempatan ini." timpal salah satu dari mereka. Jennie tersenyum miring mendengar saran mereka. "Datang dan berikan selamat untuk mereka berdua." sarannya mendesak Jennie memberikan selamat pada mempelai.

"Kenapa kau hanya diam?" tegur eomma Jungkook seolah puas melihat kondisi Jennie.

"Bergabunglah. Aku sudah memberinya selamat. Kau juga harus ke sana." Ujar salah seorang dari mereka. Sekarang Jennie tahu apa perannya disini, ia hanya akan dipermalukan di depan semua tamu.

"Baiklah." ujar Jennie memantapkan hati untuk pergi memberi selamat pada Jieun dan Jungkook.

"Bagus." sahut ketiga wanita itu dengan raut wajah bahagia.

"Bukankah pertunjukannya sudah dimulai?" tanya salah satu wanita itu pada eomma Jungkook.

     Jennie melangkah menuju antrian tamu yang akan memberi selamat pada kedua mempelai. Langkahnya semakin berat saat mendekat ke arah pemilik acara. Disisi lain, Jungkook mematung saat melihat Jennie mendekat. Yah dia sama sekali tidak tahu mengapa istrinya berada disini. Mengingat sudah beberapa hari Jennie tidak pulang dan kini justru ia datang di acara pernikahannya dengan mata berkaca-kaca. Bagaimana mungkin keduanya harus dipertemukan di atas pelaminan saat masalah di antara mereka belum selesai. Jieun menyambut Jennie dengan pelukan hangat, berbanding terbalik dengan apa yang biasa gadis itu lakukan. Mungkin itu hanya bagian dari pencitraan di depan umum. Setelah memberi selamat pada kedua mempelai, Jennie bergegas pergi. Jungkook sudah keterlaluan. Pemuda itu menikah tanpa meminta persetujuannya.

     Disisi lain, setelah acara pemberian selamat, kedua mempelai berbaur dengan tamu undangan. Bukannya menemani Jieun menyapa para tamu, Jungkook justru meninggalkan pelaminan. Semua tamu yang hadir di acara pernikahannya dibiarkan begitu saja. Jungkook menuju pintu keluar dan menjambak rambutnya frustasi saat melihat Jennie sudah naik taxi. Tanpa menunggu lama, Jungkook meminta sahabatnya yaitu Jimin untuk turun dari mobilnya. Sontak saja Jimin yang baru datang kebingungan melihat pengantin pria justru melarikan diri dari pernikahan dengan menggunakan mobilnya. Jimin segera menghilangkan kemarahan dalam dirinya kemudian memutuskan untuk menyusul Jungkook dengan menaiki taxi. Jimin tidak tahu apa yang terjadi tapi pemuda itu khawatir saat melihat raut wajah sang sahabat yang terlihat sangat kesal. Jimin takut kalau saja Jungkook melakukan hal-hal berbahaya yang sama sekali tidak terpikirkan.

Married Without Love [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang