Usai bersenang-senang kini waktunya kembali ke realita. Menjelang sore, UGD dipadati tim medis dan pasien yang harus segera ditangani. Hal ini terjadi karena terjadi kecelakaan antara mobil dan bus umum sehingga menimbulkan banyak korban luka-luka. Pihak medis yang sedang bekerja terus mendapat desakan dari pihak kepolisian yang ingin mewawancarai pemilik mobil, akhirnya Prof Kim mengajak Jennie untuk melihat kondisi pengemudi mobil yang sedang ditangani oleh tim dokter Bogum. Entah mengapa baru kali ini rasanya sangat melelahkan karena mereka harus bekerja sembari mendengar desakan pihak kepolisian yang terburu-buru melakukan penyelidikan atas kejadian ini. Padahal bisa saja hal itu menganggu kenyamanan korban.
Benar saja, keduanya di buat terkejut saat melihat kondisi pemilik mobil yang dikabarkan mengalami luka parah hingga tak sadarkan diri. Belum lagi dengan identitasnya sebagai seorang selebriti papan atas. Yang paling mengejutkan adalah bagaimana mungkin dokter Bogum bekerjasama dalam kebohongan ini? Prof Kim maupun Jennie tak habis pikir melihat ternyata gadis itu baik-baik saja. Bahkan dia sedang berbincang santai di sofa bersama dokter Bogum seolah tak ada yang terjadi sebelumnya. Ia memanfaatkan kecelakaan ini untuk kepentingannya sendiri tanpa peduli pada orang lain yang terkena dampak dari tingkah kekanakannya. Entah mengapa Jennie kesal sendiri melihatnya. Dia sama sekali tak merasa bersalah usai menciptakan keributan besar hingga menimbulkan korban jiwa.
"Eoh apa ada sesuatu?" tanya Jieun dengan santainya membuat Jennie muak. Sempat-sempatnya dia minum teh setelah membuat keributan besar di jalan hingga menimbulkan banyak korban jiwa bahkan beberapa diantaranya adalah anak-anak. "Kalau tidak silahkan duduk. Kita minum teh bersama." tawarnya sembari tersenyum manis pada kedua dokter yang baru saja tiba di ruang inapnya. Jennie sama sekali tak tahu kalau pacar suaminya segila ini. Dia tak punya hati nurani meski terlihat sangat polos. Kembali lagi, semua memang hanya sebuah topeng untuk menarik perhatian semua orang agar terus mendukung karirnya sampai akhir.
"Benar. Kapan lagi kita bisa berbincang dengan selebriti papan atas." timpal dokter Bogum melempar senyum manis. Dia sama sekali tak berubah, selalu mengambil pasien VVIP untuk mendapat keuntungan pribadi. Itulah yang setiap kali Jennie pikirkan saat prof Kim rela mengalah demi ketentraman tim medis di rumah sakit ini.
"Ahh berhenti mengatakan itu. Kau membuat ku malu!" sahut Jieun dengan malu-malu. Mereka terlihat sangat dekat. Prof Kim dan Jennie yang melihatnya tak tahu harus bereaksi apa. Karena ini semua terlalu berlebihan. Kerjasama yang mereka lakukan adalah salah.
"Tapi itu memang benar." timpal dokter Bogum dengan santainya. Jelas sekali kalau mereka sudah saling kenal satu sama lain. Kedekatan ini tidak mungkin terjadi hanya dalam beberapa menit terlebih dokter Bogum sampai mendukung kebohongan Jieun. Demi menjaga reputasinya sebagai seorang selebriti papan atas yang populer karena wajah polosnya.
"Saya datang hanya untuk memastikan kondisi anda." ungkap prof Kim tanpa menambah atau melebihkan niat baiknya datang. Keduanya hanya manggut-manggut. Seolah tak tertarik dengan pembicaraan prof Kim.
"Ckck dasar attention seeker." gumam Jennie menatap ke arah Jieun kesal. Prof Kim terdiam sejenak sembari mengamati keduanya yang seolah tak menganggap kehadiran orang lain di sekitarnya, Jennie diam-diam mengirim pesan pada pihak kepolisian mengenai ijin untuk melakukan penyelidikan. Ia nekat melakukan itu untuk kebaikan semua orang. Ia bahkan memperbolehkan pihak kepolisian melakukannya karena memang kondisi pasien sangat memungkinkan untuk mengikuti proses penyelidikan lebih lanjut. Jennie bahkan berani melakukan itu tanpa persetujuan dari prof Kim atau sekedar saran darinya.
Tak lama berselang, pihak kepolisian datang berjaga di depan kamar inap dan beberapa lagi masuk untuk keperluan penyelidikan. Jelas Jieun terkejut begitu juga dengan dokter Bogum yang sebelumnya sudah memberikan klarifikasi atas kondisi terkini Jieun usai terlibat dalam kecelakaan pada media. Namun sepertinya pihak kepolisian tidak bisa percaya begitu saja usai melihat rekaman cctv dan mendengar kesaksian para korban. Jieun tampak kebingungan karena jika semua orang tahu masalah ini, karirnya akan hancur begitu saja. Mengingat mengemudi dalam kondisi mabuk ataupun membahayakan orang lain bisa dikenakan hukuman berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Without Love [COMPLETE]
Fanfiction"I accept you to be my husband. To have and to hold, from this day forward, for better, for worse, for richer, for poorer, in sickness or in health, to love and to cherish 'till death do us part. And hereto I pledge you my faithfulness." tanpa sadar...