Jennie menjadi lebih banyak diam bahkan bibi Kim maupun Jungkook tidak berani mengganggunya. Jennie menjadi pendiam dan penyendiri semenjak kejadian itu. Jelas saja perubahannya membuat Jungkook mengkhawatirkan keadaan Jennie yang terlihat masih trauma. Jennie bisa saja teringat akan setiap kejadian yang dia alami dan membuat sakitnya semakin menjadi. Terlebih kejadian malam itu telah merenggut seseorang yang sangat berarti untuknya. Jungkook tak bisa memungkiri bahwa J-hope punya pengaruh besar dalam kehidupan istrinya. Maka dari itu Jungkook maupun bibi Kim berusaha untuk membujuk Jennie keluar dari kamar dan beraktivitas seperti biasa. Bahkan bibi Kim membujuk supaya Jennie mau bicara lagi dengannya seperti dulu.
Lelah membujuk Jennie yang terus berdiam diri di kamar membuat Jungkook sengaja masuk ke kamarnya tanpa ijin. Benar saja, Jungkook melihat Jennie yang sedang duduk di tepi tempat tidur sembari menghadap ke arah dinding kaca yang memperlihatkan pemandangan di luar sana. Jungkook duduk tepat di sebelah Jennie. Pemuda itu melirik sekilas ke arah Jennie yang tampak sama sekali tidak menyadari kehadirannya. Tanpa mengatakan apapun, Jungkook menggenggam erat tangan Jennie membuat gadis itu terkejut dan refleks menjauh darinya. Jennie benar-benar tidak menyadari kehadiran Jungkook yang duduk disampingnya untuk waktu lama. Kondisinya sekarang terlihat sudah cukup mengkhawatirkan. Jungkook mendekat ke arah Jennie yang bersandar pada kepala tempat tidur. Jungkook sengaja menidurkan Jennie ke tempat tidur. Jennie tidak tahu apa yang akan Jungkook lakukan padanya. Jennie memejamkan mata ketika Jungkook mencium bibirnya. Jennie bisa merasakan betapa mahirnya Jungkook dalam melakukan ini. Bahkan apa yang Jungkook lakukan sangat berbeda dengan J-hope.
"Mari hidup bersama." gumam Jungkook saat mengakhiri ciumannya. Kata-kata yang terasa sangat asing bagi Jennie yang terbiasa dengan sosok Jungkook yang seperti orang asing.
"Ada apa denganmu?" tanya Jennie mengundang senyuman manis Jungkook. Bukannya menjawab pertanyaan Jennie, Jungkook justru memeluknya dengan erat.
"Aku mengantuk." keluhnya membuat Jennie kebingungan dengan sikap Jungkook belakangan ini. Bukan hanya aneh dia juga mencurigakan. Itulah yang terlintas dalam benak Jennie setiap kali berinteraksi dengan Jungkook.
"Bukankah kau baru bangun?" tanya Jennie mengundang kekehan Jungkook. Lantas Jennie kebingungan melihat respon Jungkook. Dia benar-benar sangat aneh.
"Anggap saja sejak tadi." sahutnya dengan santai. Refleks, Jennie merapikan rambut Jungkook sembari mengamati wajahnya. Mata pandanya terlihat jelas mengartikan kalau Jungkook juga mengalami hari yang berat setelah kejadian malam itu. Ia terjaga sepanjang malam merenungi semua kesalahannya. Itu hanya sebatas tebakan Jennie. "Jangan melihatku seperti itu." tegur Jungkook membuat Jennie tersadar.
"Tidur saja." sambar Jennie membuat Jungkook tersenyum manis dalam posisi masih memeluk erat tubuhnya. Posisi Jungkook terlihat sangat nyaman.
"Bagaimana aku bisa tidur kalau kau terus bicara." gumamnya sembari melirik sekilas ke arah Jennie.
"Ck kau juga terus bicara. Kenapa hanya menyalahkanku?" balas Jennie dengan nada kesal.
"Kali ini aku akan diam." sahutnya mengundang senyuman tipis Jennie. Entah sejak kapan Jungkook jadi semanja ini padanya. Bahkan jarak yang dulu mereka bangun sedemikian rupa hancur sudah.
Tak butuh waktu lama untuk Jungkook terlelap dalam tidurnya. Bukan hanya Jungkook namun Jennie juga tanpa sadar terlelap. Sekitar jam 2 siang, Jungkook terbangun dan langsung menghubungi seseorang. Sepertinya itu adalah orang penting hingga harus dihubungi tepat waktu. Padahal dia terlihat masih mengantuk namun harus buru-buru menghubungi seseorang. Begitu sudah mendapatkan ijin, Jungkook menyampaikan rencananya ziarah ke makam. Dia mengajak Jennie pergi ke sana mengingat waktu itu mereka tidak diperbolehkan datang. Lantas Jennie bergegas bersiap membuat senyuman Jungkook merekah. Melihat ada perubahan ekspresi Jennie, Jungkook merasa lega. Setidaknya dia masih baik-baik saja. Saat di perjalanan menuju pemakaman, Jennie menatap langit. Hari ini sangat cerah. Bahkan ketika mampir di toko bunga, Jennie hanya diam di dalam mobil. Jungkook pergi sendiri membelikan bucket bunga favorit J-hope. Jennie masih banyak diam hingga mereka sampai di tempat tujuan. Rasanya aneh sekali saat biasanya mereka bertemu di tempat nyaman dan menyenangkan tiba-tiba harus bertemu di tempat seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Without Love [COMPLETE]
Fanfiction"I accept you to be my husband. To have and to hold, from this day forward, for better, for worse, for richer, for poorer, in sickness or in health, to love and to cherish 'till death do us part. And hereto I pledge you my faithfulness." tanpa sadar...