Kebetulan teaser permission to dance udah keluar, jadi sekalian aja up 😬
Skuyy ke story, semoga suka 😊Sesuai jadwal yang telah ditentukan, Jungkook harus pergi untuk shooting music video terbarunya di luar kota. Mau tak mau, Jennie seorang diri di rumah tanpa bibi Kim yang tengah menemani eomma Jungkook liburan ke rumah anak sulungnya. Hari-harinya begitu membosankan hingga terpaksa Jennie menginap di apartemen Jisoo selama beberapa hari. Dia sudah meminta ijin pada Jungkook. Walau tahu Jisoo mendukung penuh hubungan Jennie dengan J-hope namun Jungkook tetap memberikan ijin. Entah apa alasannya yang jelas Jennie sangat bahagia mendengar Jungkook memberinya ijin meskipun dengan syarat tepat sebelum tidur mereka harus video call. Agak menggelikan memang namun itulah syarat yang Jungkook berikan.
Bosan tak ada aktivitas saat akhir pekan, Jisoo mengajak Jennie datang ke sebuah pameran seni yang tengah diadakan di salah satu museum seni Seoul. Mereka hanya pergi berdua tanpa Jewoon maupun J-hope. Yah mengingat kedua pemuda itu sedang sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Itu sama sekali bukan masalah besar untuk mereka berdua. Sialnya, mereka tak sengaja bertemu dengan Jieun. Dengan penuh percaya diri Jieun menjawab semua pertanyaan yang para wartawan lontarkan. Tak sendiri, dia didampingi oleh pelukis yang tengah mengadakan pameran. Niat hati datang untuk menenangkan pikiran, kesabaran keduanya justru di uji dengan kehadiran Jieun yang kebetulan tengah menghadiri acara yang sama.
"Aish kenapa kita harus bertemu dengannya di saat mood ku sedang baik?" runtuk Jisoo kesal sendiri setiap kali mendengar apapun yang berkaitan dengan Jieun.
"Mungkin takdir." sahut Jennie dengan santainya. Lantas Jisoo tertawa remeh mendengarnya. Entah mengapa dia bisa sesantai itu.
"Takdir apanya." gerutu Jisoo kesal mendengar jawaban konyol Jennie. Bisa-bisanya dia mengatakan itu. "Takdir buruk yang ada." lanjutnya kesal sendiri.
"Apa kau akan terus merengek?" ejek Jennie mendengar ocehan Jisoo yang tak ada henti.
"Tentu saja. Mendengar namanya saja sudah membuatku muak." sahut Jisoo mengundang kekehan Jennie. Entah sejak kapan Jisoo seperti itu pada Jieun.
"Kalau begitu mari pergi dari sini." ajak Jennie disertai anggukan semangat Jisoo.
"Ayoo lebih baik kita berkeliling." ujar Jisoo dengan senyuman manisnya. Hari ini dia terlihat sangat semangat.
Belum lama berkeliling, Jisoo pamit pergi untuk mengambil salah satu foto lukisan yang Jewoon suka. Jennie hanya mengiyakan dan menunggu di depan sebuah lukisan. Ia terlihat mengamati sekaligus berusaha memahami arti di balik lukisan itu. Agak sulit memang karena dia bukan seniman terlebih lukisan yang sedang ia amati adalah sebuah lukisan abstrak. Saat Jennie tengah sibuk mencari jawaban, tiba-tiba seseorang menghampirinya. Jelas dia tak akan menyia-nyiakan waktu untuk bicara dengan Jennie yang notabene adalah seorang istri yang selama ini Jungkook sembunyikan dari publik. Hari ini dia tampak menikmati perannya sebagai istri Jungkook yang diperkenalkan pada publik.
"Wah apa ini?" tegur seseorang membuat Jennie menengok untuk melihat pemilik suara. "Kau tau seni?" tanya perempuan itu seolah meremehkan Jennie. Siapa lagi yang berani mengatakan hal tidak sopan seperti itu kalau bukan Jieun. Dia satu-satunya orang yang bisa mengatakan hal-hal semacam itu.
"Bagaimana denganmu?" tanya Jennie dengan senyuman miring. Jieun langsung kicep mendengarnya.
"Kau lupa kalau aku selebriti? Jelas aku mengetahui seni." ujar Jieun dengan bangga mengundang kekehan kecil Jennie. Entah mengapa baginya itu terdengar menggelikan. Sempat-sempatnya dia membanggakan diri sendiri di acara orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Without Love [COMPLETE]
Fanfiction"I accept you to be my husband. To have and to hold, from this day forward, for better, for worse, for richer, for poorer, in sickness or in health, to love and to cherish 'till death do us part. And hereto I pledge you my faithfulness." tanpa sadar...