8

633 114 7
                                    

Sinar mentari menembus celah kain besar penutup dinding kaca, membuat gadis pemilik kamar menggeliat beberapa kali. Tangannya dengan lincah meraih jam weker kecil pemberian sang sahabat di atas nakas yang sudah berisik sejak pagi, ia meletakkannya begitu saja di atas tempat tidur setelah mematikan alarm karena hari ini dirinya libur. Jennie duduk sembari mengucek kedua mata. Ia segera melangkah keluar dari kamar untuk mengambil minum. Ia memang sudah terbiasa minum setelah bangun tidur. Bahkan sebelum mandi atau sekedar gosok gigi. Yang lebih mengherankan ia selalu berjalan ke dapur dengan mata tertutup.

Jennie membuka kulkas kemudian meneguk sebotol air dingin sekaligus. Setelah dirinya merasa segar, Jennie merenggangkan tubuhnya sembari tersenyum lebar dan tak lupa mengucapkan selamat pagi pada dirinya sendiri. Miris memang, senyum Jennie langsung memudar saat mengetahui kalau ia tidak punya kesempatan untuk bertemu Jungkook setelah sekian lama berpisah. Ingatannya tentang kejadian semalam masih sangat lekat dalam pikirannya. Akhirnya Jennie kembali ke kamar dengan lemas setelah menyadari pasti pagi tadi Jungkook sudah kembali ke dorm seperti biasa.

Deg...

Saat akan masuk ke kamar, Jennie mematung melihat Jungkook berdiri membelakanginya dalam keadaan tubuh bagian bawah yang hanya terlilit handuk putih. Jennie menggelengkan kepala bahkan menampar pipinya sendiri karena mengira itu hanya halusinasinya saja. Saat tersadar bahwa itu adalah nyata, Jennie berniat untuk memastikan bahwa pemuda itu adalah Jungkook. Tapi ia menghentikan langkahnya saat mendengar dari nada bicaranya, Jungkook seperti sedang mendapat masalah. Setelah panggilan di akhiri, Jungkook berbalik untuk kembali ke kamar. Tapi Jungkook mengurungkan niat saat melihat Jennie berdiri tak jauh darinya. Sama halnya dengan Jennie, rupanya Jungkook tidak tahu kalau ada orang lain di rumah selain dirinya. Melihat istrinya mematung, perlahan Jungkook mendekat untuk memastikan keadaan gadis itu. Disisi lain, Jennie kesulitan menelan ludahnya sendiri saat melihat Jungkook berbalik dan mendekat ke arahnya. Entah mengapa Jennie merasa malu melihat tubuh atletis Jungkook yang dibiarkan terekspos begitu saja oleh pemiliknya. Saat Jungkook mendekat jantung Jennie semakin berdegup kencang.

"Sejak kapan kau ada disini?" tanya Jungkook. Jennie hanya diam karena terlalu fokus pada air yang menetes dari rambut basah Jungkook. "Apa kau tidak bisa mendengarku?" lanjut Jungkook sembari memetik jarinya di depan wajah Jennie supaya gadis itu tersadar dari lamunan panjangnya.

"A-apa kau menanyakan sesuatu?"

"Aku bertanya, sejak kapan kau disini?" ulang Jungkook.

"Semalam."

"Bukan itu maksudku. Tapi sejak kapan kau berdiri di sini?"

"Ah aku baru saja disini."

"Kenapa kau gugup?"

"Ne?"

"Ah sudahlah lupakan." ujar Jungkook menyerah dan memilih masuk ke kamarnya. "Kenapa gadis itu sangat bodoh." Gerutu Jungkook saat di dalam kamar.

"Jika Jungkook masih disini itu artinya Jieun juga masih disini. Astaga apa yang sudah ku lakukan. Seharusnya aku tidak keluar." Gerutu Jennie kesal pada dirinya sendiri. "Kenapa hari liburku jadi kelabu. Disisi lain Jungkook datang setelah sekian lama, dia juga punya waktu libur selama seminggu, tapi disisi lain ada Jieun yang sudah ada disini untuk menikmati liburan bersamanya." Keluh Jennie kemudian memasuki kamar dengan kesal.

Setelah mandi, Jennie hanya menatap pemandangan di luar dengan nanar. Merasa tidak ada kegiatan berarti, Jennie memutuskan untuk mengajak J-hope keluar. Selama menanti balasan, Jennie berbaring menatap langit-langit kamar. Kini harapan satu-satunya adalah J-hope. Entah mengapa ini terasa sangat menyedihkan, tidak ada satupun orang yang mengucapkan ulang tahun padanya. Bahkan jam dinding sudah menunjukkan pukul setengah 10 siang tapi tidak ada satupun yang memberinya pesan ucapan ulang tahun. Terlebih perutnya sama sekali belum terisi sehingga membuat gadis itu semakin kesal dan terlihat menyedihkan. Tadi Jennie sempat mencium aroma masakan tapi ia tidak berani keluar karena takut mengganggu Jungkook dan Jieun yang mungkin sedang sarapan bersama. Dan inilah akhirnya, ia hanya bisa terbaring kelaparan di dalam kamar.

Married Without Love [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang