Spesial hari menetas author 🌚
Bakalan update 2 chapter sekaligus 😂 tapi sama besok ya wkwk
Mana pas banget chapter 31 lagi hehew
Oke langsung cus ke story aja 🤡
Maap kebanyakan bacot huhu..Pagi ini terasa lebih hangat dari hari sebelumnya, Jungkook disambut dengan sapaan Jieun dan bibi Kim yang sedari tadi berkutat di meja makan dengan kesibukan masing-masing. Jieun menghidupkan TV untuk menemaninya makan. Yah itu merupakan kebiasaannya. Jungkook maupun bibi Kim sudah memahami itu. Jadi Jungkook membiarkan Jieun melakukan semua hal sesukanya. Pemuda itu lebih memilih segera sarapan karena dirinya akan berangkat ke agensi. Siapa sangka meski telah menikah dengan Jieun rupanya kebiasaan Jungkook tidak pernah berubah. Pemuda itu masih saja tidak pernah betah tinggal di rumah. Padahal sekarang dirinya telah menjadi suami dari gadis yang ia cintai. Bahkan Jungkook juga lebih sering tidur di kamar Jennie daripada tidur di kamarnya sendiri. Bukankah itu sangat aneh? Di saat Jieun tidur di kamarnya, Jungkook justru membiarkannya tidur sendiri. Jungkook menyadari hubungannya semakin rumit terhitung semenjak Jennie pergi dari hidupnya. Bukan hanya Jungkook, bibi Kim juga terlihat tak nyaman semenjak kepergian Jennie dari rumah ini. Terlihat jelas dari caranya melayani Jieun. Bibi Kim juga tidak terlalu peduli pada Jieun yang selalu semaunya sendiri. Bibi Kim hanya melakukan apa yang disuruh dan menjauhi apa yang dilarang gadis itu karena tidak mau ambil pusing. Jungkook sendiri sebenarnya sudah menyadari itu sejak lama namun ia juga tak bisa melepaskan bibi Kim yang selama ini sudah membantunya mengurus rumah. Kalaupun benar-benar harus melepasnya, akan sulit mencari pengganti yang bisa melayani Jieun dengan sabar. Mengingat tidak akan mudah menemukan pengurus rumah sesabar bibi Kim.
"Good morning babe!" sapa Jieun saat melihat kedatangan suaminya. Dia terlihat sangat sumringah seperti hari-hari sebelumnya. Tentu dia sumringah karena sekarang sudah resmi menjadi istri Jungkook.
"Morning.. " sahut Jungkook lemas seolah tak punya harapan hidup lagi. Bibi Kim langsung menyajikan makanan untuk Jungkook. Sedangkan Jieun sibuk sendiri dengan aktivitasnya. "Nanti seseorang akan mengirim paket, tolong terima saja." ujar Jungkook memberitahu bibi Kim.
"Baik tuan." sahut bibi Kim dengan senyuman hangat. Semuanya masih terasa sama, termasuk perlakuan bibi Kim pada Jungkook. Hanya saja nyonya besar rumah ini yang berbeda.
"Kau membeli sesuatu?" Tanya Jieun penasaran saat mendengar akan ada paket untuk Jungkook. Dia selalu saja ingin tahu semua hal yang terjadi di rumah ini.
"Tidak." Sahut Jungkook singkat, jelas dan padat.
"Lalu?" Tanya Jieun yang masih penasaran. Dia tak akan pernah berhenti sebelum mendapat jawabannya.
"Berkas dari client." Ujar Jungkook disertai anggukan Jieun. Terlihat jelas kalau dia masih penasaran namun berusaha untuk diam.
"Tumben sekali di antar ke rumah, kenapa tidak langsung ke agensi saja?" Tanya Jieun membuat Jungkook menghela napas panjang. Dugaannya sama sekali tak meleset. Masih ada sesuatu yang ingin Jieun tanyakan. "Ah baiklah, tidak masalah kalau kau tidak mau menjawabnya." Ujar Jieun dengan santainya.
"Tuan, ini adalah catatan pengeluaran bulan ini." Ujar bibi Kim mengulurkan sebuah buku catatan pada Jungkook. Jieun hanya meliriknya sekilas karena dia sama sekali tak tertarik dengan topik pembicaraan mereka.
"Letakkan saja di meja kerja ku. Nanti akan ku periksa." Perintah Jungkook disambut anggukan bibi Kim.
"Bukankah itu si wanita jalang?" tanya Jieun membuat Jungkook dan bibi Kim menengok ke TV yang sedang menyajikan suguhan infotaiment.
*News
Dunia hiburan sedang dihebohkan dengan rumor hubungan asmara idol populer dengan seorang gadis non selebriti. Sepertinya ini bukan sekedar rumor karena salah satu media pernah mengunggah kebersamaan sang idol dengan gadis itu sekitar satu tahun lalu. Mereka sudah seringkali terpergok kencan berdua namun pihak agensi tidak pernah memberikan konfirmasi mengenai kejelasan hubungan keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Without Love [COMPLETE]
Fanfiction"I accept you to be my husband. To have and to hold, from this day forward, for better, for worse, for richer, for poorer, in sickness or in health, to love and to cherish 'till death do us part. And hereto I pledge you my faithfulness." tanpa sadar...