10

703 112 15
                                    

Heyoo wassup? Lama banget ga up karena lagi trainee. But i hope u enjoy the chapter 🤡
























     Belakangan ini, Jennie seringkali menemani J-hope di agensi karena ia masih cuti. Seperti hari ini J-hope  berlatih koreografi sejak dua jam lalu dan dirinya sudah bisa menguasai semua gerakan. Hari ini ia rasa latihan cukup. Maka dari itu, J-hope kembali ke studio pribadinya untuk menjemput Jennie yang mungkin masih bersedia menunggunya. Kalaupun Jennie sudah pulang tanpa memberitahunya, J-hope tidak akan keberatan karena ia sadar kalau w
latihannya memang menyita waktu yang lama, bahkan semua teman dekatnya dulu juga selalu mengeluhkan hal yang sama apabila menunggunya latihan.

Cklekk..

     J-hope mengendap-endap saat masuk ke studio begitu mengetahui ternyata Jennie tertidur pulas. Entah mengapa J-hope merasa kalau kehidupannya akan segera membaik karena kini dirinya telah berhasil menemukan seorang gadis yang bersedia menemani dirinya berjuang dari nol. J-hope berjanji tidak akan melepas Jennie begitu saja karena gadis itu sangat berharga untuknya. Jennie adalah seseorang yang sudah mengembalikan kehidupannya. Bahkan yang paling membuat pemuda itu terharu adalah Jennie mau menunggunya berlatih hingga terlelap. Saat J-hope akan menyentuh rambutnya, tiba-tiba gadis itu terbangun dari tidurnya.

“Kau datang?” tegur Jennie membuat J-hope terkesiap. “Apa sudah selesai? Apa kau lelah?” cecarnya.

“Em. Aku baik-baik saja. Apa kau tidur nyenyak?”

“Tidak juga.”

“Dasar pembohong. Lihat air liurmu ada dimana-mana!” ledek J-hope membuat Jennie refleks membersihkan pojok bibirnya.

“Ah, sudahlah. Toh air liurku tidak merusak barang-barangmu. Kenapa begitu saja di besar-besarkan?” omel Jennie membuat J-hope berpura-pura sedih mendengar omelannya. “Aish, aku lapar. Ayo kita makan.” Rengek Jennie lagi-lagi berhasil membuat J-hope tersenyum pasrah.

“Tunggu. Aku ganti baju dulu.”

“Baiklah. Tapi jangan lama-lama.”

“Aku tidak janji.” Ujar J-hope berlalu.

“Yak!” gertak Jennie kesal.

     Kali ini, ganti Jennie yang menarik tangan J-hope. Pemuda itu hanya mengikuti Jennie dari belakang dengan senyum manis yang tak absen menghiasi wajahnya. Mereka sangat bahagia hingga tak peduli pada orang disekitarnya. Tanpa keduanya sadari ada seseorang yang mengamati mereka dari belakang dengan seksama. Begitu keduanya menghilang dari pandangan pemuda itu memasuki kendaraan pribadinya yang berada di jejeran mobil para pemilik perusahaan. Ada rasa penasaran merayap dalam hatinya, namun pemuda itu memutuskan untuk membuang rasa penasaran itu jauh-jauh karena perasaan itu hanya akan memberatkannya.

     10 menit kemudian, keduanya sampai di tempat makan langganan mereka. Bahkan kini keduanya sudah sibuk bermain batu gunting kertas untuk menentukan siapa yang akan membayar tagihan yang pastinya akan banyak. Mengingat setiap makan mereka berdua akan menambah beberapa menu item. Jadi Jennie harus siap mental kalau saja uang hasil kerja kerasnya terkuras hari ini. Yah, meski Jennie juga difasilitasi kartu kredit oleh Jungkook tapi ia belum pernah sama sekali menggunakannya karena alasan tidak nyaman dan sungkan. Ia takut dikira menghambur-hamburkan uang suami yang sudah bekerja keras siang dan malam. Maka dari itu, Jennie memilih menggunakan kartu kreditnya sendiri.

     Saat makanan datang, tak sengaja tangan keduanya bersamaan mengambil sumpit. Tatapan mereka bertemu saat itu juga, senyum manis Jennie mengembang membuat J-hope juga ikut tersenyum di tengah kemelut hatinya yang bingung karena PD-nim dan manajer sudah mendesaknya untuk segera memulai debut solonya. Seakan mengetahui kekhawatiran dalam mata J-hope, Jennie mengeratkan genggaman tangannya dan menatap J-hope dalam-dalam. J-hope benar-benar bisa merasakan kehangatan tangan seseorang yang sedang menggenggam erat tangannya seakan takut kehilangan. Kehangatan itu membuat dirinya nyaman dan merasa bahagia karena merasa kini dirinya sudah punya rumah yang bisa ia jadikan tempat berteduh dari panas dan dinginnya dunia.

Married Without Love [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang