Hi guys wassap? Udah lama nih ga up hehe 😚
Masih ada yang nungguin ga sih? (Ngarep ada yang nungguin) 😁
Langsung cus ke story aja deh ya.."Kau mau berangkat?" tegur Jungkook membuat Jennie refleks berbalik. Jennie mengalihkan pandangannya ke lain arah. Ternyata tidak ada siapapun di rumah ini, bahkan ia juga tidak melihat asisten rumah tangga yang biasanya sudah sibuk sendiri di jam seperti ini.
"Tentu saja." sahut Jennie dengan santai. Jungkook menganggukkan kepalanya pelan. "Memangnya mau kemana lagi?" gumamnya sembari mengalihkan pandangan. Rupanya Jungkook masih bisa mendengar itu namun dia memilih diam.
"Sarapan lah dulu. Aku sudah menyiapkan semua." ungkapnya membuat Jennie membeku. Mengingat selama ini Jungkook jaga jarak dengannya. Tapi apa yang terjadi pagi ini sangatlah berbanding terbalik dengan sikapnya selama ini.
"Kau yakin?" tanya Jennie berusaha meyakinkan Jungkook. Dengan santainya Jungkook mengangguk dan melepas apron.
"Cepatlah, bukankah kau harus segera berangkat?" Jennie hanya bisa terheran-heran melihat apa yang Jungkook lakukan.
Pada akhirnya, Jennie sarapan bersama Jungkook sebelum berangkat bekerja. Rasanya tidak enak kalau harus pergi begitu saja setelah Jungkook menyiapkan sarapan sejak pagi. Tetap saja tak ada yang spesial, mereka hanya sibuk menghabiskan makanan di atas piring masing-masing. Bahkan tak ada pembicaraan yang tercipta di antara mereka. Entah mungkin karena sudah terlalu lama menjaga jarak hingga keduanya lupa bahwa mereka adalah sepasang suami istri atau karena faktor lainnya, orang ketiga misalnya. Apapun yang terjadi setidaknya sekarang mereka masih berada dalam satu rumah walaupun hidup seperti orang asing. Itu hal terpenting saat ini, mereka harus bertahan dengan status ini selama yang mereka bisa. Usai sarapan, Jennie bergegas pergi tanpa pamit pada suaminya yang jelas-jelas ada didepannya. Seburuk itu hubungan pernikahan mereka.
Sudah terhitung 1 bulan semenjak J-hope debut, namun hal itu sama sekali tidak mengurangi intensitas pertemuan di antara mereka. J-hope masih sering menemui Jennie di tengah kesibukannya sebagai seorang idol. Bahkan J-hope meminta waktu libur sendiri setiap minggu untuk menemui Jennie meski dirinya hanya bisa mengajak gadis itu sekedar makan di tempat makan langganan mereka. Manajernya sendiri memaklumi hal itu karena berkat Jennie lah, akhirnya J-hope kembali debut setelah sekian lama menunggu keputusan. Manajer berusaha untuk tidak terlalu mengekang J-hope karena tidak ingin pemuda itu kembali depresi karena mengingat keadaannya dulu yang pernah tertekan karena di kekang oleh manajer sebelumnya.
Seperti biasa, sore ini Jennie keluar dari rumah sakit setelah mendapat ijin dari prof Kim. Tampaknya dia mendapat tugas mendadak dari direktur sehingga mau tidak mau membatalkan pertemuan tim yang sudah direncanakan jauh-jauh hari. Entah mengapa semakin mendekati hari H, prof Kim semakin sibuk dan sedikit mengesampingkan misi memenangkan kompetisi untuk mengambil tanggung jawab jalannya operasi pasien VVIP. Bahkan saking bosannya dengan suasana rumah sakit, Jisoo dan Jaewoon memilih untuk melanjutkan kencan mereka yang sempat tertunda karena rencana pertemuan. Namun lain halnya dengan Jennie yang melangkah seorang diri menuju tempat makan langganannya.

"Hobi.. " pekik Jennie sembari berlari ke pelukan J-hope. Rasa rindunya terbayarkan sudah. Yah sesampainya di rumah makan, Jennie disambut dengan pelukan hangat dari sang sahabat. Yah, siapa lagi kalau bukan J-hope. Penghibur Jennie di saat apapun. J-hope juga yang membuat Jennie lupa pada beban pekerjaannya.
"Mau makan apa hari ini?" tanya J-hope. Pemuda itu selalu menyambut Jennie dengan senyuman hangat yang membuat nyaman semua orang termasuk dirinya bahkan kini Jennie tidak hanya mendapat senyuman, namun juga pelukan hangat sebagai pelepas lelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Without Love [COMPLETE]
Fanfic"I accept you to be my husband. To have and to hold, from this day forward, for better, for worse, for richer, for poorer, in sickness or in health, to love and to cherish 'till death do us part. And hereto I pledge you my faithfulness." tanpa sadar...