4

728 105 13
                                    


Sudah terhitung seminggu lebih Jennie hanya menghabiskan waktu di rumah tanpa keluar untuk sekedar berjalan-jalan di sekitar perumahan. Kebosanan sudah meradang terlebih sejak beberapa hari belakangan bibi Kim tidak datang karena harus merawat suaminya yang sakit. Bahkan Jungkook juga belum pulang semenjak terakhir kali ia pergi waktu itu. Jennie benar-benar bosan karena kesendiriannya. Bahkan ia tidak punya satupun teman yang bisa membuatnya bersemangat dalam menjalani hari di tempat tinggal barunya. Ini terlalu membosankan hingga ia lupa tanggal bahkan hari. Jennie terlalu sibuk menghabiskan harinya di tempat tidur sembari menunggu Jungkook kembali, entah mengapa Jennie tiba-tiba berharap Jungkook datang dan mengajaknya jalan-jalan berkeliling Seoul meski sebentar.

Jennie terbangun dari tidurnya saat mendengar suara handphone berbunyi sejak subuh tadi. Buru-buru Jennie mengangkat telfon yang ternyata dari salah satu sahabatnya di New York, ia menerima panggilan sembari melipat selimut serta merapikan tempat tidurnya. Masih dalam keadaan menelfon, Jennie melangkah keluar dari kamar untuk mengambil minum di dapur. Namun setelah minum air dingin, tiba-tiba kepala Jennie pusing. Gadis itu berusaha menyeimbangkan dirinya sendiri karena penglihatannya mulai buram. Meski berusaha sekuat tenaga namun akhirnya ia terkulai lemas tak sadarkan diri. Sontak saja terdengar suara dari seberang sana yang khawatir pada keadaan sang sahabat karena tak sengaja mendengar suara pecahan gelas.

Disisi lain, pagi ini Jungkook mengantar Jieun (pacarnya) ke apartemen setelah berlibur bersama selama beberapa hari di pulau Jeju. Tampak sekali keduanya sangat menikmati liburan mereka di sana. Keduanya kembali ke Seoul dengan wajah sumringah dan hati berbunga karena setelah sekian lama akhirnya mereka bisa menghabiskan waktu berdua. Sebelum kembali ke apartemen, Jieun merengek pada Jungkook untuk sarapan lebih dulu di restoran favorit mereka. Awalnya Jungkook menolak karena hari ini ia berniat pergi menemui manajernya namun tidak ingin melihat Jieun merajuk dan berakhir marah padanya, Jungkook memutuskan untuk memutar balik mobil menuju café yang Jieun maksud. Yah, inilah kenyataan sebenarnya. Jungkook sangat mencintai kekasihnya meski dirinya berstatus sebagai suami dari gadis lain.

 Jungkook sangat mencintai kekasihnya meski dirinya berstatus sebagai suami dari gadis lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menghabiskan waktu bersama Jieun adalah sebuah kebahagiaan tersendiri bagi Jungkook. Mengingat saat dirinya terpuruk dan jatuh, hanya Jieun yang tetap berada disisinya hingga keadaan membaik dan berubah seperti semula. Jieun yang selalu meyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja dan menjadi seperti yang Jungkook inginkan. Maka dari itu bagi Jungkook, sosok Jieun seperti pemberi kekuatan untuk menghadapi dunia yang selalu berjalan tidak terduga. Itulah alasan Jungkook tidak akan melapas Jieun meski kini dirinya telah menikah dengan orang lain. Bahkan Jungkook sudah memberitahu Jieun tentang pernikahannya dan gadis itu sama sekali tidak keberatan karena baginya pernikahan hanya sebuah formalitas belaka. Jieun sama sekali tidak keberatan selama hati Jungkook tetap untuknya. Terlebih di depan media, Jieun tetaplah berstatus sebagai kekasih Jungkook. Bagi Jieun semua itu sudah sangat cukup untuknya. Begitu juga dengan Jungkook yang sangat ingin memiliki Jieun seutuhnya, Jungkook tidak akan menyerah meski terhalang statusnya sebagai suami orang. Jungkook benar-benar mencintai sosok Jieun hingga ia melupakan bahwa ada gadis lain yang sudah terikat dengannya, dan tampaknya Jungkook sama sekali tidak pernah memikirkan hal itu.

Married Without Love [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang