Kini Hyena tengah berdiri di depan rumah sang kawan, Ryujin. Setelah mendapat izin sekaligus di antar Jihyun, Hyena akhirnya bisa bertemu kembali dengan Ryujin, Hyena berniat untuk meminta maaf atas nama Jungkook karena telah membuat Ryujin dan Jungwon harus terpaksa terpisah untuk sementara waktu ini.
Hyena masih mengenakan pakaian yang ia kenakan saat kepulangannya ke Busan, hanya saja Jihyun menambahkan sebuah jaket berwarna putih di tubuh Hyena, katanya supaya Hyena tidak kedinginan, mengingat cuaca di sana kurang begitu bagus.
Kepala Hyena tertutup oleh sebuah tudung dari jaket tersebut, dengan tangan kosong Hyena menghampiri Ryujin, sebab Jihyun berkata bahwa ia akan kembali menjemput wanita itu, dalam dua jam yang akan datang nantinya.
"Ayo, kita bicaranya di taman saja ya, ibu dan ayahku sedang akan kedatangan tamu beberapa jam lagi." ajak Ryujin pada wanita Lee itu.
Hyena hanya mengangguk senang, Ryujin mulai meraih tangan wanita itu, menggandengnya berjalan ke arah taman yang tak jauh dari sana. Hyena melirik sebentar ke arah Ryujin yang memakai celana pendek, tidak memakai jaket dan juga kaos bertangan pendek.
"Hei apa kau tidak kedinginan? ingin pakai jaket milikku?" tawar Hyena pada Ryujin, kasihan sekali pikir Hyena, mengingat juga bahwa Ryujin itu sedang berbadan dua.
Ryujin menggeleng seraya tersenyum. "Tidak, aku justru kegerahan, entah mengapa, mungkin faktor bayi ini." tunjuk Ryujin ke arah perut buncitnya.
"Tapi kalau kau nanti merasa kedinginan, katakan saja padaku ya?" dibalas anggukan senang oleh Ryujin, Hyena ini baik sekali, Jungkook benar-benar beruntung. Pikir Ryujin.
Namun di satu sisi rupanya ada sesosok yang diam-diam memperhatikan pergerakan kedua wanita itu. Ah tidak, seseorang itu lebih tertarik memperhatikan seorang wanita bertudung putih, Lee Hyena.
Kaki jenjang nya terus melangkah, mengikuti langkah kemanapun Hyena melangkah, menyamar layaknya seorang pejalan kaki biasa walau sebenarnya dirinya ini cukup berbahaya, di dalam saku celananya terdapat sebuah pisau lipat tajam yang mungkin bisa membuat goresan yang cantik di kulit mulus Hyena, seseorang itu sangat menginginkan hal itu.
Terus mengikuti sampai pada akhirnya wanita Lee itu mulai terduduk di atas sebuah ayunan, seseorang itu berdecih sebal saat memandang wajah cantik Hyena yang tengah tertawa bersama teman nya itu. Istri dari pria yang sangat ia idamkan itu benar-benar membuatnya muak, ingin sekali rasanya melenyapkan nyawa wanita itu, ia ingin mencobanya sekali lagi, walau ia tahu rencana sebelumnya memang sempat gagal.
Manik seseorang itu terus menatapi presensi Hyena, kini yang bisa ia lihat hanya sebuah punggung. Punggung mungil yang di lapisi jaket putih dan kepala yang tertutup, sudut bibirnya terangkat, merasa senang walau hanya membayangkan pisau yang masih ia sakui ini nantinya akan menancap di punggung wanita itu, jaket putih itu akan berubah memerah. Ah seseorang itu sudah sangat tidak sabaran.
Drett drett
Baru selangkah seseorang itu ingin melangkahkan kakinya, seketika ponsel yang berada di saku celana nya bergetar. Seseorang itu mendengus kesal, ia kembali bersembunyi, merogoh ponsel nya sejenak, bola matanya berputar malas kala mendapati seseorang yang sudah mengganggu aktivitas nya itu.
Seseorang itu mulai menaruh ponselnya di samping telinganya. "Hallo." ucapnya malas.
"Ya! dimana kau! kau bilang padaku kau akan kembali satu jam lagi, bahkan ini sudah lebih dari itu! kau juga pergi memakai sepatuku tanpa basa-basi padaku, dasar makhluk tidak tahu di untung!" teriak sang penelepon.
Seseorang itu sedikit menjauhkan ponselnya dari telinganya, benar-benar berisik sekali. "Calm down eonnie, aku pergi juga untuk tuan Jeon, kau tahu itu bukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐔𝐥𝐭𝐞𝐫𝐢𝐨𝐫 [𝐌] ✓
Fanfiction[MATURE] PRIVATE ACAK FOLLOW AKUN DULU SEBELUM MEMBACA!!! Pernahkah kalian membayangkan jika hari ulang tahun itu menjadi hari yang terburuk dalam hidupmu? Terbangun pada suatu tempat asing dengan tinggal satu atap dengan sesosok pria yang 'katanya'...