Jungkook sesekali memukul stir an yang ada di hadapannya, memutar cepat dengan sesekali memijat batang hidungnya pening. Terlalu pusing, tepat ketika ia melihat langsung bagaimana sikap Jungwon padanya, mendengar langsung pernyataan tentang masa lalu dirinya, pria kecil itu rupanya telah mengetahui bagaimana latar belakang tentang masa lalunya, mengancam hingga membuat Jungkook merasa tak tenang. Pria kecil itu benar benar akan cukup berbahaya, ia sangat berani pada Jungkook, terlebih saat ini ia memiliki bukti kuat tentang apa alasan di balik dirinya yang menyekap Hyena sedari awal.
Jungwon memiliki buku itu, diam diam rupanya ia mencurinya tepat setelah dimana hari Jungkook sempat berdebat dengan Jihyun kala itu, membacanya serta menyimpan rapih sehingga membuat siapapun mengalami kesulitan untuk menemukannya.
Jungkook bersumpah bahwa ia akan kembali merebut buku itu, tidak perduli tentang Jungwon yang kini sudah mengetahui kebenaran adanya. Toh Jungwon juga sudah pantas untuk mengetahui hal itu, terutama tentang siapa ayah dari pria kecil itu yang sebenarnya.
Akhirnya Jungkook pun tiba di depan rumah Jihyun, turun serta keluar dari dalam mobil tersebut, menutup keras mobil yang sengaja ia beli, hanya untuk selama ia tinggal di busan, sebab tidak mungkin bukan jika ia harus menggiring mobil yang berada di Seoul menuju ke Busan? ini hanya untuk sementara, Jungkook harus segera membawa kembali Hyena ke Seoul.
Langkah kaki pria itu melangkah dengan tergesa gesa, memasuki pintu masuk rumah, melewati Jihyun yang menatapnya bingung. Tangan kekar Jungkook menyentuh knop pintu kamarnya sebentar, mendorong masuk namun manik nya tak dapat mendapati seseorang disana, Jungkook mulai mengumpat kesal.
"Ada apa nak, kenapa tergesa gesa sekali? apa ada sesuatu yang mengganggu mu?" tanya Jihyun khawatir, jelas sekali raut wajah Jungkook yang terlihat uring-uringan.
Jungkook menggerakkan lehernya menuju ke arah Jihyun, terlihat dari nafas pria itu yang terengah engah, terlihat tak tenang. "Dimana Hyena, bu?" tanya Jungkook cepat.
"Dia sedang mandi, kenapa? apa sesuatu sedang terjadi?"
Jungkook menggeleng, ia tak ingin memperpanjang lagi percakapannya dengan Jihyun, dengan cepat Jungkook membalikkan punggungnya, berjalan masuk ke dalam kamar tak lupa dengan mulai mengunci nya dari dalam. Meninggalkan Jihyun yang masih menatap nya bingung, ada beberapa pertanyaan di benak Jihyun.
Jungkook berjalan menuju kamar mandi, tangan kekarnya terlihat siap untuk menyentuh daun pintu tersebut, namun seketika ia urungkan kala rungunya berhasil mendapati sebuah percikan air dari dalam sana, Jungkook bernafas lega, Hyena benar benar sedang mandi rupanya. Jungkook mendonggakan kepalanya sejenak, menghela nafas panjangnya, mengurungkan niat untuk menyentuh daun pintu tersebut. Jungkook lebih memilih untuk berjalan menuju bibir ranjang, mendudukkan bokongnya di sana, sesekali ia mengusap kasar wajahnya. Membayangkan suara Jungwon yang terus menghantui nya, pria kecil itu benar benar sakit. Merasa gila semenjak ia di pisahkan dari kekasihnya, ia marah pada Jungkook, marah atas semua apa yang telah terjadi, dan yang paling utamanya adalah— Jungwon berpikir jika semua musibah dan masalah dalam hidup nya adalah karena ulah Jungkook.
Jungwon itu benar benar gila, tidak menutup kemungkinan bukan jika ia mengetahui tentang siapa Hyena setelah membaca buku itu, mereka satu darah. Darah keluarga Jungkook dan keluarga Hyena mengalir di tubuh Jungwon, pria kecil yang lahir sebagai adik dari sepasang suami itu.
Jungkook mengacak surainya kasar, membayangkan bagaimana bisa Jungwon berkata seperti itu padanya, membunuh Jungwon dengan bayangan wajah Hyena? yang benar saja. Bisa bisanya ia mengancam Jungkook bahwa dirinya lah yang nantinya akan melenyapkan Hyena dengan tangan nya sendiri, atau justru— memisahkan kedua nya persis sebagaimana dirinya dengan Ryujin yang harus terpaksa terpisah karena ulah Jungkook, ini benar benar akan menjadi boomerang untuk Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐔𝐥𝐭𝐞𝐫𝐢𝐨𝐫 [𝐌] ✓
Fanfiction[MATURE] PRIVATE ACAK FOLLOW AKUN DULU SEBELUM MEMBACA!!! Pernahkah kalian membayangkan jika hari ulang tahun itu menjadi hari yang terburuk dalam hidupmu? Terbangun pada suatu tempat asing dengan tinggal satu atap dengan sesosok pria yang 'katanya'...